Chapter 3

3.4K 263 3
                                    

Sakura tampak murung hari ini. tak seperti biasanya, ia akan menyapa setiap orang yang ada dimeja makan dengan penuh keceriaan. Khas seorang Sakura. Pagi ini terlihat sangat berbeda. Wajahnya pucat.
"Pagi Saso-nii, kakek, nenek."

"pagi saku-chan" Balas sasori, ia menikmati sarapannya.

"Oh ya, sasori apa kau sibuk hari ini?" Tsunade membuka pembicaraan.

"Hanya ada meeting pagi ini, sekitar pukul 9."

"Memangnya ada apa nek?" Lanjut Sasori.

"Ah begitu ya, Nenek ingin minta tolong. hari ini bisa kau datang ke Hotel?" Tsunade melihat ke arah sasori.

"Memangnya nenek mau kemana .?" Tanya sasori.

"Nenek dan kakek, kami akan ke suna hari ini" Jiraiya menyela.

"Berapa lama.?"

"Seminggu Saso-chan"

"Baiklah." Sasori menyetujui permintaan Tsunade.

Sedangkan Sakura hanya diam menyimak pembicaraan ketiga orang itu sambil menyantap sarapannya. Sama sekali tak berniat untuk ikut bergabung."Saku-chan?"
Panggil Tsunade saat menyadari Sakura Sedari tadi hanya diam.

"Hm?" Gumam Sakura.

"Kau kenapa? Sakit?" Sasori menatap Sakura lekat.

"Tidak."

"Lalu? Apa sesuatu telah terjadi?"

"Tidak ada saso-nee"

"Tapi Kau terlihat tidak bersemangat." Ucap sasori.

"Itu hanya perasaanmu saja." Sakura berusaha tersenyum ke arah Sasori.

"Aku harap itu yang sejujurnya" Ucap sasori pasrah.

"Aku sudah selesai. Aku pamit duluan ya,"

"Kau yakin akan berangkat kerja hari ini?" Tanya Sasori saat melihat sakura sudah berdiri.
"Iya, lagian aku tidak apa-apa."
"Aku pergi dulu" Lanjut sakura kemudian berlalu pergi meninggalkan meja makan dan ketiga orang yang tengah melihat kepergian sakura dalam diam.

"Apa kau merasa dia menyembunyikan sesuatu dari kita Saso-chan?" Tanya Tsunade tiba-tiba.

"Entahlah nek." Sasori menatap kosong, ia tampak berpikir.
'Ku harap tak ada' lanjut sasori membatin.

.
.

Sakura's POV

Setelah semalam mendapat kabar dari izumi bahwa si brengsek itu sedang berada di Konoha. Membuatku langsung malas untuk beraktivitas. Aku jelas tak ingin bertemu dengan si brengsek itu. terdengar terlalu percaya diri memang, tapi aku yakin, dia pasti akan berusaha menemuiku seperti kata izumi bahkan dia mencari dimana alamatku.

Ya si brengsek, Sabaku no gaara. pria yang beberapa tahun lalu pernah mengisi kekosongan hatiku dan mewarnai kehidupanku. Semua itu lenyap saat aku mengetahui bahwa ia berselingkuh dibelakangku. Aku tipikal wanita yang memegang prinsip bahwa 'semua kesalahan bisa ku maafkan. kecuali, perselingkuhan.'

terpuruk? Tentu saja. Aku sudah sangat mencintainya, dengan teganya pria itu  melakukan penghianatan padaku, Aku benar-benar tidak habis pikir. Meski kejadian itu sudah bertahun-tahun yang lalu tak lantas membuat ku lupa. Bukan tak bisa move on, aku sudah sangat move on. Hanya saja untuk memaafkannya mungkin belum. Tidak tau nanti jika Kami-sama menghendakinya.

***

Author POV

Flashback on

My Beautiful Doctor [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang