Bukan Penggoda

6 Teror Kedua

Gracia melempar kotak paketnya kembali ketika melihat sebuah garpu penuh darah didalamnya. Tangannya bergetar hebat. Ia sangat ketakutan ketika melihat bekas garukan kulit di ujung garpu itu, seolah benda tersebut baru saja digunakan untuk melukai seseorang.

"Masih ingat saat kamu menggunakan garpu seperti ini untuk merusak wajahku? Aku pastikan suatu hari, kamu akan merasakan hal yang sama. Dimana wajahmu ditusuk dan digaruk hingga daging pipimu terangkat. Sangat menyakitkan!" Tulis si pengirim paket dalam selembar kertas.

"Olivia sialan!" Teriaknya sambil memeluk tubuhnya dengan airmata bercucuran. Memang dia yang telah merusak wajah Olivia dengan garpu hari itu. Membuat Olivia merintih kesakitan karena daging pipinya yang terkikis akibat cabikan garpu yang ia lakukan.

"Aku tidak akan takut dengan ancamanmu! Dasar wanita sialan!" Jerit Gracia frustasi.

Ting...

Ponsel yang berbunyi membuat fokus Gracia teralih. Matanya melotot tajam ketika melihat sebuah kiriman foto dari nomor tak dikenal, memperlihatkan tubuh telanjang suaminya bersama wanita yang wajahnya tak terlihat jelas.

"Lukas!" Teriaknya geram.

Paula yang datang menghampirinya kedalam kamar, langsung refleks memeluknya ketika melihat Gracia menangis histeris. Ia ikut membaca surat teror dari Olivia, dan juga pesan dari orang tak dikenal itu dengan cemas.

"Orangku belum menemukan Olivia, tunggu saja sayang. Nanti kita habisi dia begitu ketemu. Jangan panik juga mengenai perselingkuhan Lukas. Bisa jadi ini juga manipulasi yang Olivia buat, agar rumah tanggamu bersama Lukas berantakan. Jangan bodoh dan terjebak permainannya."

"Lukas belum pulang Ma, aku yakin dia sedang selingkuh!"

"Lukas mengirim orang untuk menjemput Oliver tadi pagi. Sudahlah jangan pikirkan ini dulu. Lebih baik kita susun rencana untuk menemukan Olivia dan membuat Lukas selalu disisimu."

"Makasih udah selalu bela aku Ma." Gracia memeluk Paula erat.

Paula sebanarnya juga penasaran siapa wanita dalam foto itu. Apa jangan-jangan Alice? Apa hubungan mereka sampai sejauh itu?

"Jangan bertanya kepada Lukas tentang foto ini. Nanti dia marah! Pura-pura saja tidak tahu. Lebih baik kita selidiki dulu kebenarannya."

"Tapi aku harus bertanya Ma! Ini keterlaluan! Dia selingkuhin aku!"

"Kamu mau Lukas tambah benci karena kamu bertanya yang tidak-tidak?" Bentak Paula yang membuat Gracia seketika terdiam, dan berpikir bahwa apa yang dikatakan Paula benar adanya. Lukas pasti sangat marah jika ia bertanya hal seperti itu. Lebih baik ia tutup mata dan menganggap semua baik-baik saja.

"Baiklah, aku akan diam untuk sementara waktu. Tapi mama janji selalu support aku untuk dapatkan Lukas."

"Pasti sayang." Paula tersenyum hangat. "Kamu tenang aja."

Paula akan segera mencari tahu siapa wanita di foto itu. Apakah benar Lukas selingkuh dengan Alice? Ia juga harus segera tahu dimana Olivia untuk melenyapkannya.

Jika wanita itu muncul lagi, tidak hanya membawa bahaya baginya. Tapi juga Lukas! Ia tidak akan rela anaknya mempunyai pasangan miskin sepertinya! Lukas sangat bodoh!

Putranya lebih pantas dengan Gracia atau Alice. Wanita yang sepadan dan berasal dari keluarga yang levelnya sama dengan keluarganya. Apa kata orang jika menantu keluarga Abraham, wanita rendahan seperti Olivia? Apalagi Paula yakin wajah wanita itu telah membusuk dan jelek sekarang.

Karena terakhir kali ia dan Gracia membuangnya kelautan, wajah Olivia hancur tak bersisa. Wanita miskin sepertinya tidak akan sanggup untuk oprasi plastik bukan?