Seducing My Past / 18+

18.2K 840 18
                                    

Part 2 Seducing My Past

Alice menghampiri Lukas yang tengah merenung sambil menyesap sebatang rokoknya yang entah sudah keberapa.

Semenjak Oivia pergi hanya rokok dan alkohol yang dapat mengobati gundahnya. Menjadi temannya di kala kesepian, dan merasa stress dengan masalah yang ada.

Tanpa permisi Alice yang baru datang langsung merebut rokok yang ada ditangannya, dan menginjaknya di tanah.

"Sayangi jantungmu, Oliver masih butuh ayahnya. Oliver sudah cerita atas semua perbuatan mama dan neneknya padaku. Anak kecil diperlakukan seburuk itu? Dan kamu diam saja?"

"Matamu sampai sembab." Lukas mengalihkan pembicaraan itu sambil mengusap wajah bengkak Alice akibat terlalu lama menangis. Wajah cantik, yang mempunyai tatapan serta aroma yang sama dengan Olivia.

Sifatnya juga sama, semuanya sama! Lukas rasa ia telah gila karena terlalu merindukan Olivia.

"Jangan mengalihkan pembicaraan! Jawab aku! Aku paling benci anak kecil disakiti!" Bentak Alice tegas.

"Ayahku punya penyakit jantung. Dia akan mati jika aku bertengkar dengan mama dan istriku, serta membawa cucunya minggat dari sana."

Alice baru ingat tentang itu. Ayah mertuanya mempunyai penyakit jantung. Sekarang Alice paham kenapa Lukas masih bertahan. Ternyata Lukas yang sekarang masihlah Lukas yang sama dengan empat tahun lalu. Dia pria baik dan setia.

Tapi malam ini Alice akan mematahkan kata setia itu. Karena Alice akan menggodanya, sampai dia bisa merebut Lukas kepelukannya dari tangan Gracia.

Alice tiba-tiba menarik Lukas mendekat ke arahnya, dan memeluk lehernya dengan mesra. Ia mendekatkan wajah mereka hingga beberapa centi lalu mendaratkan satu kecupan disana.

"Apa yang kamu lakukan? Jaga batasan! Aku disini hanya karena Oliver."

"Aku menyukaimu."

Lukas tersenyum sinis, dan berusaha melepas pelukan Alice yang semakin erat. Ternyata Alice sama saja dengan klien-klien lain yang mencoba menggodanya selama ini. Namun entah mengapa berhadapan dengan Alice tidak membuatnya semarah biasanya.

"Jangan menggodaku. Hatiku sudah dimiliki wanita lain. Ragaku juga sudah menikah. Tidak ada yang bisa kamu harapkan."

"Jadi raga dan hatimu dimiliki orang yang berbeda? Kalau begitu biarkan aku memiliki bibirmu." Alice kembali berjinjit untuk melumat bibir sexy Lukas dengan lembut.

Lagi-lagi ciuman Alice mengingatkannya kepada Olivia. Kenapa bisa ada orang yang terasa sama, namun dengan wujud yang berbeda?

"Hanya bibirku?"

"Sebentar lagi aku akan merebut hati dan ragamu dari siapapun pemiliknya. Aku sudah berhasil merebut hati anakmu kan? Lihat saja nanti!"

"Apa tangisanmu tadi sebuah kebohongan? Hanya untuk menarik simpatiku?"

"Apa ada kebohongan di mataku?" Alice menatapnya lekat sambil tersenyum manis.

"Tapi tetap saja, seleraku bukan wanita penggoda dan genit sepertimu."

"Lalu yang seperti apa? Katakan! Aku akan menjadi sepertinya!"

"Memangnya kamu bunglon yang bisa berubah-ubah?"

"Kalau begitu aku cukup menjadi diriku yang penggoda ini kan? Salah siapa kamu tampan dan baik. Anak kamu lucu lagi. Jangan salahin aku, kalau tiba-tiba aku pengen jadi ibunya."

Alice tertawa sambil menatap Lukas yang perlahan mulai tersipu karena ucapannya. Ternyata meski wajah mereka berbeda, hati tidak bisa berbohong. Jika biasanya Lukas sangat benci wanita seperti itu, dengan Alice ia justru merasa nyaman.

Bukan PenggodaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang