1.Awal

1K 39 3
                                    

"INGAT, INI HANYA PERJODOHAN JANGAN MENARUH HATI PADAKU KARNA SELERAKU BUKAN GADIS SEPERTIMU" ucap lantang gadis berambut pirang
"Nee" balas singkat gadis pendek didepannya


Disinilah mereka, Kim Dahyun anak tempramental yang hidup penuh luka ditambah lagi terpaksa menikahi seorang Pembully di kampus untuk membayar utang ayahnya, kedengarannya aneh tapi itulah yg terjadi.

Disisi lain ada istrinya (?), Minatozaki Sana, anak konglomerat dan nakal, Sana dikenal sebagai pembully di kampus nya bahkan korban-korbannya tidak ada yg berani melaporkan karna takut disiksa lebih lanjut.tpi ada yg lebih menyeramkan dari Sana

"Hah...lelahnya" ucap mereka bersamaan
Mereka baru saja menyelesaikan acara pernikahan yg cukup meriah tapi hanya didatangi oleh rekan kerja Tn.Minato karna mereka tak ingin hal ini tersebar dan memilih merahasiakan dari media.
"Aku tidur dimana?" Tanya Dahyun tanpa melirik ke arah Sana
"Disofa saja, aku gamau tidur dengan anak tak jelas sepertimu" balas Sana membuat Dahyun terkejut
"MWO?! YAK! Apa maksudmu mengataiku anak tak jelas?!" Seru dahyun emosi. "Ya begitulah" Dahyun dibuat naik pitam olehnya

"Jadi jangan pernah menyentuhku dan jangan peduli padaku, urusi urusan masing masing jangan ikut campur" ucap Sana tiba tiba. "arra.." lirih Dahyun.

Dahyun keluar dari kamar mandi seusai ritual mandinya, ia sangat lelah sekarang, Sana yg melihatnya pun hanya acuh tak acuh. "Yak!! Mau apa kau?!" Teriak Sana karna melihat Dahyun menaiki ranjangnya. "Ani, aku hanya ingin mengambil selimut dan bantal" balas Dahyun cepat karna ia merasa dituduh yg tidak tidak.
"Siapa yg mengizinkan kau mengambil selimut dan bantal?! Tidak ada, jadi jangan mengambilnya dan kau tidur saja disana jangan mendekat" jelas Sana panjang lebar. Siempu yg mendapat balasan sepertinya itupun hanya pasrah tanpa selimut dan bantalnya malam ini.

06.00 KST

"Eughh" Dahyun bangun lebih dulu daripada Sana, ya memang itu kebiasaan Dahyun untuk bangun awal karna biasaya ia akan membantu ibu nya tpi sekarang tidak. "Aku harus bersiap karna ada kelas pagi" dahyun dikenal sebagai anak rajin tapi culun.

"Huh? Kenapa dia sudah menghilang padahal ini masih jam 7" ya...ini Sana gadis pemalas dan pemberontak, ia memang ada kelas pagi tpi ia seakan tak peduli, toh para dosen juga mengetahui sifat terlambat gadis ini

Tibalah Dahyun di Kampusnya 'Jiwaipih university'

"Annyeong Dubu" teriaknya dilorong sepi itu, dia Chaeyoung, sahabat Dahyun mereka sudah berteman sejak umur 9 tahun sekarang umur mereka 19 tahun. "Oh annyeong chae" balas Dahyun lesu. Menyadari ada yg tak beres dari sahabatnya itu chaeyoung pun bertanya "yak kau kenapa masih pagi sudah lemas tak bertenaga"
"Huh? Aniya kajja kita ke kelas", chae yg diajak pun hanya menurut.

"Sudah berapa kali kau telat Sana?!"marah dosen killer yg memang jadwalnya menghukum yg telat dan kali ini Sana lgi apes dan terpaksa mendengarkan ocehannya. "Iyaiya mian lagian kan hanya 2 jam apa salahnya" balas Sana pelan karna lelah mendegar ocehan dosen yg menurutnya membuang buang waktunya. "Hah..baiklah sana masuk awas saja kau telat lagi" sabar dosen membalas.

'kring kring'

"Kajja Chaeng kita ke kantin, aku lapar" ajak dahyun ke sahabat pendeknya itu.
"Kajja kajja" balas chaeyoung cepat.

Setibanya dikantin mereka berdua menyadari kalau ada kerumunan, Dahyun yg menyadarinya pun menghampirinya, alangkah terkejutnya Dahyun melihat Sana sedang membully salah satu murid culun dan si murid hanya diam sambil menangis meratapi nasibnya begitu menyedihkan.

"Yak Sana berhenti membullynya, kau sudah membully nya dari ia awal masuk" ucap Dahyun tak trima karna Sana selalu membully nya.
"Oh pergilah kau dahyun, kau mau juga dibully huh?" Balas Sana enteng disertai smirk teman-teman Sana yg suka membully. "Jangan membullynya, aku peringatkan" membuat Sana terkejut.
"Yak! Kau siapa menghentikanku?!" Seru Sana tak terima karma ada yg menghentikannya. "Oh aku? Apakah kau lupa semalam?" Balas Dahyun santay, itu membuat Sana diam dan emosi mengingat bahwa mereka sudah menikah.

"Yak Sana dia siapamu? Kalian akrab? Kau akrab dengan gadis culun ini? Ucap Teman-teman Sana bersamaan karna penasaran, Sana yg ditanyapun hanya diam dan membalas "ya kmi cukup dekat tapi tak lebih!" ucap Sana sedikit lantang membuat seisi kantin terkejut karma bagaimana seorang Minatozaki Sana memiliki hubungan dengan kim Dahyun seorang anak culun.

Dahyun membawa korban bully itu ke toilet wanita untuk membersihkan pakaian nya. "Lepaskan jaketmu akan kubersihkan" ucap dahyun perhatian.
Yg ditawari pun hanya menurut dan memberikan jaketnya. "Go-gomawo Dahyuna karna sudah membantuku" ucap gadis itu berterima kasih. "Gwaenchana, btw siapa namamu?" Tanya Dahyun penasaran. "N-namaku Hirai Momo panggil saja Momo" ucap gadis bernama momo itu dengan kaku.
"Huh? Momo? Nama yg bagus mari kita berteman" balas dahyun antusias.
"Jinjja? Baiklah" senyum ditampilkan di wajah bahagia momo karena memiliki teman baru.

"Chae ayo kita pulang, aku lelah dengan angka angka ini" ajak Dahyun dengan suara lemasnya. "Wah sejak kapan seorang Kim Dahyun lelah dengan matematika?, Ini moment langkah" balas sang sahabat tak percaya. "Sudalah chae ayo pulang" paksa dahyun karna lelah.

"Dahyuna kau mau pulang? Mau pulang bersama?" Ajak momo tiba tiba karna melihat Dahyun bersama chaeyoung menunggu bus. "Oh momo, nee kami mau pulang, kalau mau bersama ya sudah kajja" seru Dahyun semangat.
"Nee kajja dahyuna" semangat momo padahal tadi ia sedih karna akan pulang sendirian tapi sekarang tidak

"Dahyuna bolehkah aku kapan kapan berkunjung kerumahmu kalau kau tak merasa keberatan?" Tanya momo canggung. Oh datang lah mo aku tak keberatan" balas Dahyun dengan senyum manisnya.

"Akhirnya sampai aku duluan ya annyeong" seru Chae karna ia duluan turun dari bus. "Nee" balas keduanya.
"Dahyuna kau memiliki pacar?" Ucap momo tiba tiba yg mengagetkan Dahyun. "A-ani aku sekarang lagi tak menyukai siapapun" balas dahyun cepat. Membuat momo menghela nafasnya. "Huh? Gwaenchana?" Khawatir dahyun karna momo tiba tiba menghela nafasnya. "Nee gwaenchanayo" senyum momo diberikan

"Aku duluan ya mo, kau hati hatilah, btw rumahku disana" tunjuk Dahyun.
"Omo rumah orang kaya?, Wah dahyuna aku tak menyangka jau orkay" kagum momo. "Huh? Aniya tak seperti yg kau bayangkan mo, sudah ya annyeong" balas Dahyun cepat karna bus akan berjalan lagi.

Setibanya di rumah

"Akhirnya sampai ini melelahkan" keluh Dahyun. "Wah kau baru sampai? Kenapa lama sekali?" Ucap seseorang tak lain adalah Sana. "Huh? Wae?! Kau menungguku? Omo jangan Jangan kau menyukaiku?" Tebak dahyun. "Yak? Aniya, aku membutuhkanmu untuk memijat kakiku, kemarilah aku lelah" perintah Sana. "Yak! Enak saja kau ini menyuruhku emangnya aku siapa? Babumu?" Balas Dahyun emosi karna ia sudah lelah dengan tugasnya dan sekarang ada lagi yg membuatnya emosi. "Nee kau babuku karna kita menikah untuk 'membayar utang ayahmu' " balas Sana menekankan kata terakhirnya. Dahyun yg tersadar pun rasanya sedikit menyayat hatinya tapi ia harus kuat didepan Sana, ia takmau kelihatan lemah.

"Pijat saja sendiri kalau tidak beli saja alat pijat" balas dahyun tak terima. "Wah kau tak tau diri rupanya, arraseo aku mengalah kali ini" penuturan nya membuat Dahyun kaget karna bagaimana seorang Sana bisa mengalah seperti itu tpi ia masa bodo, ia lebih memilih segera membersihkan badannya dan mengerjakan tugas-tugasnya agar segera selesai dan bisa istirahat.

"Yak! Kerjakan juga punyaku" perintah Sana enteng. "Wae? Kenapa harus aku?" Tanya Dahyun lirih karna ia sudah lelah dengan tugasnya. "Kerjakan aja BABU" ucap Sana santay tanpa memikirkan perasaan Dahyun. Dahyun yg diperintahpun hanya menurut karna ia lelah beradu mulut.

'2 jam kemudian'

"Omo? Sudah selesai kau cukup pintar dahyuna" puji Sana. "Hmm" balasnya karna ia sudah lelah. "Ohya tolong masakan aku sesuatu, aku lapar" perintah Sana. "Yak! Aku sudah lelah biarkan aku istirahat" balas dahyun tak terima disuruh lagi. "palli BABU" ucap sana santay. Dan lagi lagi Dahyun menahan amarahnya dan menurut, ia segera memasak dan menyajikannya.

"Selesai, dan silahkan dimakan dan cuci piringmu sendiri" ucap dahyun dengan suara lelahnya. Ia sudah sangat lelah sekarang. Tiba tiba 'ting' ada notifikasi dari dosen seketika Dahyun membelakan matanya karna ada tugas tambahan dan dikumpul besok, mau takmau Dahyun segera mengerjakannya.



Sekian....maaf kalo ada typo mohon maklum

LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang