32.

235 24 16
                                    

*maaf kalau ada kesalahan/kekurangan huruf.

Tn.Minato sudah mendengar rekaman itu, beliau menyuruh bawahannya mencari kedua tikus itu.

"Cari mereka sampai dapat dan bawa ke hadapanku!"

Yg disuruh hanya menunduk patuh dan sedikit takut dengan atasannya itu.

"Berani sekali kalian mengincar perusahaan dan tubuh putriku... Akan kubuat hidup kalian tak tenang" geran Tn.Minato mengingat rekaman itu.

Meskipun ia keras dan cuek terhadap Sana tapi beliau sebenarnya sangat menyayangi putrinya itu meskipun tak terang terangan ia berikan.

.

Beberapa hari dilewati dengan keadaan yg biasa saja, tapi tidak dengan chaeyoung, ia merasa kesepian karna sahabat terbaiknya itu sedang sakit.

Kabar dahyun menjadi korban penembakan sudah menyebar dengan cepat ke seluruh area kampus.

Acara kelulusan yg seharusnya menjadi moment bahagia kini menjadi moment penuh darah.

Acara kelulusan akan di gelar beberapa minggu lagi karna memang sudah waktunya para mahasiwa mahasiwi untuk lulus.

Chaeyoung dan Eunwoo sedang dikelas dan mengobrol sedikit. Mereka sudah seperti temen dekat.

"Ck! Kemana dia itu?!" Kesal Chae melihat lapangan yg biasanya terdiri dari mark dan teman temanya kini sepi.

"Namanya jg dia pelaku, masa dia berani menampilkan wajah dikampus, kalau memang dia berani.. berarti urat malunya sudah putus" jelas Eunwoo mendengar keluhan chaeyoung.

"Tapi kudengar dengar kalau appa Sana suda menyuruh seseorang untuk mencari keberadaan mark dan appanya" sambung Chaeyoung terduduk.

"Jinjja?! Wah.. kalau Tn.Minato sudah bergerak pasti mereka tak akan bersembunyi lama" kagum eunwoo.

"Tau darimana kau?! Dasar sotoy" sewot chae memincingkan matanya.

"Yak! Appa Sana itu orang penting.. pasti akan mudah kalau soal beginian" enteng eunwoo.

"Em... Majja" angguk chaeyoung.

"Nanti seusai makul, mau melihat dahyun?" Tawar Chaeyoung.

"Pasti! Kita akan kesana setiap hari" yakin eunwoo diangguki chaeyoung.

.

'rumah sakit

Mereka tiba di rumah sakit untuk melihat keadaan dahyun.

Chaeyoung menerobos dan memasukinya duluan. Mereka kaget karna melihat bed yg awalnya diisi dahyun kini kosong.

"Mwo?! Dimana dahyun?!" Panik chaeyoung melihat bed yg kini sudah kosong.

"Wae?! Dahyun disi-"
"Eh? Dia kemana? Apa sudah pulang? tapi masih 10 hari masa sudah bisa berjalan?" Heran eunwoo.

Tanpa berpikir panjang chaeyoung langsung menanyakan keberadaan dahyun pada perawat yg kemarin menangani dahyun.

"Permisi.. pasien disini dimana?" Tanya chae to the poin.

"Oh? Dia dipindah ke ruangan disana karna ruangan itu akan digunakan" jawab perawat menunjukan ruangan dahyun berada.

"Oh? Nee.. khamsamida" balas chae sedikit menundukan badannya.

.

"Kenapa harus dipindahkan? Memangnya siapa yg mau menggunakan ruangan itu? Dan kenapa gak dikabarin dahulu? Main mindah aja" sewot chaeyoung selama perjalanan ke ruangan baru dahyun.

LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang