11.

232 22 1
                                    

*maaf kalau ada kekurangan huruf/salah dan typo

.
.

'rumah SaiDa'

Dahyun sedang mencuci piring dibantu Sana yg membersihka meja. Mereka berjanji akan saling tolong menolong dalam hal membersihkan.

"Kau sudah selesai?" Tanya yg lebih tua dan diangguki yg lebih muda darinya itu.

Disinilah mereka, duduk disofa sambil menonton acara TV. Sana tiduran dan berbantal paha Dahyun. Dahyun tak menolaknya karna mungkin ini caranya agar lebih dekat dengan Sana.

"Dahyuna, chae itu lucu ya kalau diliat liat" kekeh sana setelah mengatakannya. Dahyun yg kaget melihat pujian itu membala cepat "chae? Lucu? iuh itu menggelikan eonnie" cibir dahyun tak suka.

"Omo kau cemburu? Karna aku memuji sahabatmu itu" goda Sana berhasil membuat dahyun membuang buang ke arah samping.

"A-ani aku tak cemburu enak saja" dahyun malu saat ini ia masih membuang wajahnya. "Lihat aku" yg langsung dituruti Dahyun.

"Yeppeo" ucap sana tak disadari. Dahyun yg mendengar pujian itu sontak terdiam. Menyadari pasangannya itu terdiam Sana mengabaikannya.

Memang itu kenyataan Dahyun sangatlah cantik. Sana baru menyadarinya. 'apakah aku menyukainya?' batin sana.

Malam itu dihabiskan mereka berdua menonton acara TV dan drama.

.
.
.

'dikelas Sana'

"Sana, besok jadi kan kerumahmu?" Tebak nayeon meyakinkan. "Haish sudah pasti eonnie" potong Mina hanya diangguki nayeon.

Mereka bertiga benar benar fokus belajar tidak seperti biasanya karna beberapa bulan lagi mereka akan mencapai akhir.

Sana yg biasanya bodo amat dengan pelajaran tapi kali ini tidak. Ia bertekad akan berubah dari yg pemalas menjadi anak yg rajin. Itu tekadnya tapi sepertinya sedikit sulit bagi seorang Minatozaki Sana.

.
.

Seusai dosen keluar dari kelas. Ketiganya mulai membahas apa yg akan mereka lakukan besok. Tapi mereka akan tetap melihat makul besok apakah mereka bisa pulang lebih awal atau mungkin sedikit telat.

'sementara dikelas DaChae'

"Yak tiger fokuslah sedikit, kau memikirkan apa sih?!" Heran dahyun karna melihat sahabatnya itu tersenyum sendiri. "Ck kepo sekali kau dengan urusan orang lain" dahyun yg dibalas begitu ingin rasanya memukul kepala sahabatnya itu dengan tongkat baseball.

.
.
.
.

Mereka berlima sedang berjalan jalan berkeliling kampus. Nayeon yg daritadi bermain ponsel pun ditegur pelan. "Eonnie lihat jalanmu bukan ponselmu" peringat Mina melihat sahabatnya ini tak fokus berjalan. "Aku menemukan pria tampan kau tau?!" Jawab nayeon tak santai karna merasa diganggu, ia kembali fokus dengan ponselnya.

"Ck pasti tak seganteng itu" ejek Chaeyoung sontak nayeon yg mendengarnya melototka matanya tak percaya dengan ucapan si pendek ini.

"Yak! Ini ganteng kau tau" bangga nayeon tapi di acuhkan chae. "Emang setampan apa?" Nimbrung dahyun. "Kau mau lihat fotonya? Tapi tak boleh wlek" dahyun yg mendengarnya hanya menatap datar sahabat pasangannya ini.

SaMin yg melihatnya hanya tersenyum kecil melihat nayeon cepat akrab dengan mereka berdua.

"Nah sudah sampai kalian berdua masuklah, ini jam nya dosen killer itukan? Jadi sana masuk" perintah sana karena ia rasa dosen akan masuk sebentar lagi.

"Nee Sana eonnie benar, masuklah chaengi" ucap mina mencubit pelan pipi chae sontak chae langsung masuk kekelas karna ia salting diperlakukan seperti itu oleh Calon pacar.

Dahyun yg melihat sahabatnya seperti itu hanya menggeleng. "Mian mina eonnie chaeyoung emang seperti itu saat salting" mina yg mendengarnya sedikit bingung tapi ia berusah mengerti. "Aku masuk dulu annyeong" dan mereka berpisah dikelas DaChae.

.

"Mereka lucu ya" ucap mina gemas hanya ditatap heran oleh kdua sahabatnya karna ini pertama kalinya mina memuji secara langsung dan didepan sahabatnya. Biasanya mina hanya melihatnya dan mengabaikannya.

.
.

"Yak tiger kau sangat tidak sopan didepan mereka tadi" keluh Dahyun karna chae membuatnya canggung. "Bagaimana kalau Mina eonnie ilfeel melihatku tak punya sopan santun" panik chae yg sedikit berlebihan.

"Mati kau, nanti mina eonnie membencimu dan takmau berbicara lagi dengamu" kompor Dahyun sontak membuat chae semakin panik, dahyun hanya tertawa melihat sahabatnya itu.

.
.
'bell pulang'

Sontak DaChae senang karna tak perlu mengerjakan tugas tugas ini lagi. Mereka menunggu para eonnie didepan kelasnya.

"Oh? Kalian disini? Menunggu siapa?" Tanya sana reflek. "Aigo aku menunggu istri ku" dahyun memelankan suaranya saat mengatakan 'istri' sontak membuat mereka semua kaget dan tertawa karna mendengar ucapan Dahyun.

Sana yg dibelakang dahyun hanya menatap tak percaya dahyun berani mengatakan hal tadi.

Mereka memutuskan pulang menggunakan bus. Ini pertama kali untuk NaSaMi karna mereka selalu menggunakan jemputan tapi ini berbeda.

"Aigo tak perlu setegang itu eonnie, santai saja" ucap Dahyun melihat wajah para eonnienya tak biasa dan begitu fokus. "Majja santai saja eonnie" timbrung chae yg hanya dibalas senyuman manis mina.

.
.

Rumah SaiDa paling jauh dari mereka. Rumah NaMin berdekatan jadi mereka bisa berjalan sedikit.

"Kajja eonnie kita turun" sana hanya menurut sambil memegang tangan Dahyun. "Bagaimana? Seru bukan naik bus bersama sama?" Tanya Dahyun karna ia yakin pasti seru. "Nee tak seburuk itu" kekeh Sana.

'rumah saida'

"Eonnie mandilah, biar aku memasakkan makan siang" tutur dahyun sambil melepaskan sepatunya. Yg disuruh hanya menurut patuh. Dahyun yg melihat sana berubah drastis pun merasa senang.

.

"Ini eonnie makanlah aku akan membersihkan badanku" tapi sana malah membatah "ani aku akan menunggumu, makan bersama lebih menyenangkan" dahyun yg mendengarnya langsung berlari ke kamar mandi agar Sana tak menunggu lama.

Dahyun turun dengan baju rumahnya. Kaos oversize dan hotpants itu yg ia kenakan. Sana yg pertama kali melihat oaha putih susu dan mulus itu sontak kaget mengalihkan pandangannya.

Mereka makan dengan tenang tanoa berbibcang hanya suara alat makan yg bertabrakan. Sana yg berinisiatif mencuci piring tapi dilarang dahyun dan hanya diizinkan mengelap meja.

'sementara dikediaman myoui'

Mina tak sabar besok akan bertemu chae, ia berharap besok mereka banyak bicara karna ketika ia ajak chae bicara chae selalu menghindar.

"Mina-ya izinkan aku tidur dikasurmu disini tak nyaman" keluh nayeon karna ia merasa tak nyawam tidur disofa besar dikamar mina. Mina meminta nayeon untuk menginap dirumahnya karna kedua ortunya sedang ada pekerjaan diluar negeri dan akan pulang cukup lama.

"Huh? Aku sudah menyuruh eonnie tidur diranjangku tapi eonnie yg ngotot tidur disofa, kemarilah" ajak mina yg langsung disetuji nayeon.

"Emm emangnya setampan apa pria yg tadi eonnie bicarakan?" Kepo mina karna nayeon tertawa dengan ponselnya. "Huh? Pokoknya tampan deh, mengalahkan orang tampan didunia menurutku" bangga nayeon karena teman barunya itu sangat amat tampan dimatanya.

"Kau menyukainya?" Yg langsung diangguki nayeon cepat. "Dia seumur denganmu?" Tanya mina dan digeleng cepat nayeon.

"Dia lebih tua setahun" mina hanya menanggapinya dengan anggukan.
"Kalau boleh tau siapa namanya?" Tanya mina penasaran.

"Huh? Namanya Yoo Jeongyeon"







*Maaf kalau ada kesalahan kata/huruf








LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang