20.

186 27 8
                                    

*maaf kalau ada kesalahan/kekurangan huruf.

Beberapa minggu Dahyun lewati dengan rasa sakit yg mendalam. Tetapi ia tetap mempertahankan pernikahannya karna ia mencintai gadis yg sudah membuatnya hatinya sakit.

Sana baru pulang dari apartemen mark, mereka mungkin sudah jatuh cinta. Dahyun tetap berusaha berpikiran positif meskipun pikiran negatif bersarang dipikirannya.

Sana sering pulang larut dengan keadaan mabuk parah dan itu menyulitkan dahyun yg harus mengurusnya. Tapi dahyun tak mengeluh dan tetap mengurus istrinya itu.

.
.

"Eonnie~ mau kumasakkan sesuatu?" Tanya dahyun random kalau Sana menolaknya lagi ya sudah.

"Huh? Tak perlu aku sudah makan tadi" balas Sana cepat.

"Arraseo, eonnie mencintai namja itu?" Tanya dahyun sedikit ragu.

"Mungkin iya, mungkin tidak". Balasnya acuh.

Dahyun langsung masuk kekamarnya dan menghubungi Chae untuk menenangkan pikirannya.

Chae yg sudah tau kalau dahyun menghubunginya berarti dahyun sedang memiliki masalah.

Chae sudah sering mengatakan bahwa dahyun harus merelakan San dengan Mark, tapi dahyun tetap keras kepala ingin mempertahankannya.

Tn.Kim juga sering mengatakan bahwa Sana wanita yg buruk dan meminta dahyun menceraikannya. Tapi dahyun menolak mentah mentah. Tn.Kim hanya berdoa agar Dahyun kuat melihat Sana bersama namja lain.

"Kau sudah selesai tugasnya? Itu susah tau, lagian kenapa dosennya sangat baik sampai memberikan tugas segaban" protes chae dibuahi kekehan pelan dahyun.

"Arraseo~ nanti kukirim jawabannya chae, tenang saja" balas dahyun berbaik hati dan tak ditolak Chae.

"Gomawo kau memang yg terbaik" puji chae mengacungkan jempolnya.

"Kau yakin akan mempertahankan sana eonnie? Padahal dia sudah menyakitimu" heran chae melihat sahabatnya itu.

"Nee~ aku akan mempertahankan sana eonnie sebisaku" chae yg mendengarnya hanya pasrah mengiyakan keinginan sahabatnya itu.

Mereka tak tega melihat dahyun yg sudah dibuat bucin oleh Sana tapi kini Sana membuangnya jauh jauh. Meskipun Sana sering mengatakan bahwa ia masih mencintai gadis Tahu itu, tapi tetap saja ia menyakiti hati dahyun dengan caranya.

NaMi tak bisa melarang banyak, mereka hanya bisa menyemangati gadis bucin yg menjadi korban itu.

"Ini sudah malam, kau tak tidur?" Tanya chae.

"Ani aku belum mengantuk chae, lagian harusnya kau yg tidur, anak kecil tak boleh tidur larut" ejek Dahyun.

"Ck! Jangan mentang mentang aku pendek bukan berarti aku anak kecil" balas chae tak terima dibilang anak kecil.

"Arraseo miane Chaebol" ejek dahyun lagi.

"Yak! Awas saja kau besok" ancam chae dibuahi kekehan dahyun.

'pagi'

Dahyun bangun dan langsung membuka pintu kamarnya. Ia sedikit kaget melihat Sana bangun pagi, tak seperti biasanya.

"Tumben eonnie bangun awal, biasanya tak seperti ini" ucap dahyun berusaha akrab.

Tapi sana hanya melewati dahyun begitu saja. Dahyun yg menerima perlakuan seperti itu pun berusaha tersenyum. Ia harus membuat Sana menyukainya lagi. Itu tekad dahyun.

"Eonnie akan pergi menggunakan sopir?" Tanya dahyun ikut turun.

"Ani. Aku bersama Mark" balas sana singkat.

LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang