6.

228 20 0
                                    

07.10 KST

"Eughh" gadis itu terbangun dari tidur nyenyaknya. Sana bangun karna Dahyun memanggilnya dari bawah. Ia segera turun dan ketika sampai dibawah ia kaget karna Dahyun menatapnya dengan tajam.

"bagaimana tidurmu nyonya? Apakah nyenyak?" Sopan dahyun bahkan membungkuk bagaikan pelayan istana yg hormat kepada ratu. Sana yg heran pun bertanya "yak dahyuna waegure?". "Yak! Kau semalam kemana eoh? Sampai malam baru pulang dan keadaan mabuk" tanya Dahyun penasaran. Sana mengingat ngingat dan mengatakan "aku hanya minum lagian kenapa kau mengkhawatirkanku eoh?!" Bahkan baru bangun suara Sana bisa begitu besar.

"Yak! Lebih baik kau putuskan pacarmu itu, semalam kau pulang dengan keadaan mabuk dia bahkan tak membantumu hanya meninggalkanmu digerbang" jelas Dahyun yg dibuahi tatapan tajam dari Sana. "Siapa kau Berani menyuruhku memutuskan Mark?!" Tanya Sana tak santai. "YAK! AKU ISTRIMU, apakah kau lupa?!" Seketika Sana ingat kalau mereka sudah menikah.

"Yakan hanya perjodohan tak ada rasa apapun jadi terserahku mau dengan siapa saja, dan apakah kau melarangku? Kau menyukaiku?" Tebak Sana sambil memicingkan matanya. Dahyun yg merasa ketahuan pun langsung gugup "emm ti-tidak aku tak menyukaimu" sambil membuang muka karna malu.

Sana yg menyadarinya pun hanya tertawa "hhahaha kau menyukaiku Dahyuna benarkah?" Tebak Sana sekali lagi, dan lagi lagi dibantah Dahyun "ANI! aku tak menyukaimu terlalu PD dasar nenek sihir". "Dan itu sarapan serta sup mabukmu, habiskan jangan tersisa" sana yg curiga pun menatap lama makanan didepannya.

"Tak ada racunnya tenang saja, aku tak akan membunuh istriku sendiri" Dahyun mengatakan kata 'istri' sambil berbisik dan berlalu untuk siap siap karna makulnya akan dimulai jam 9 pagi. Meninggalkan Sana yg kaget ketika Dahyun mengatakan kata 'istri'.

'dikelas DaChae'

"Dubu ya, kau dapat nomor Mina eonnie?" Tanya chae tak sabar. Dahyun yg baru ingat pun langsung meminta maaf "mian chae aku lupa" sesalnya. Chae pun sedikit sedih tapi "gwaenchana nanti kau minta ya?" Mohon yg didepannya hanya dibalas anggukan.

'sedangkan dikelas Sana'

"Yak kau memikirkan apa?" Tiba tiba nayeon datang dengan suara nyaringnya. "Kecilkan suaramu bunny" hanya dibalas kekehan. "Aku tak memikirkan apapun jangan terlalu kepo dengan urusan orang lain" mina yg mendengarnya hanya terkekeh sedangkan nayeon cemberut mendengarnya.

'hah dia memanggil ku istri?' batin sana. Daritadi ia memikirkan ucapan dahyun tadi pagi, bahkan ia tak konsen saat dosen mengajar.

'kantin'

"Chae itu mina eonnie, minta saja langsung" tegur dahyun karna melihat gadis yg disukai sahabatnya (?). "Huh? A-ani mengajak ngobrol saja sudah malu apalagi meminta nomor, bisabisa aku pingsan ditempat hyun" balas chae memikirkan jika dia dan muna berbincang sambil bertukar nomor.

"Chae ambilkan aku air lagi cepetan, aku keselek" chae yg disuruh pun hanya menurut. Dahyun yg melihat itu hanya tersenyum. Sedangkan chae begitu kaget melihat mina eonnie juga mengambil air dan mereka saling menatap.

Chae yg ditatap intens mengalihkan pandangannya karna pipinya merah dan jantung berdetak kencang. Mina yg menyadari nya pun bertanya "uh? Gwaencahana?" Panik mina melihat pipi chae merah. "Huh? G-gwaenchana" jawab chae gugup. "Benarkah?" Tangan mina sudah memegang pipi chae.

Chae yg dipegang pipinya pun jantungnya serasa ingin lepas dari tempatnya. "Huh? Jinjjayo" balas chae cepat karna merasa jantungnya akan jatuh.

"Yak dubu-ya ini pasti gegara kau!" Teriak chae saat mendekat ke meja mereka. Dahyun yg memang merencanakannya pun hanya tersenyum tak berdosa. "Kau benar chae" dibuahi pukulan pelan di lengannya. "Tapi kau senang kan? Bagaimana suaranya?" Kepo dahyun. "Sangat lembut aku jadi ingin berbincang lama" balas chae senang.

Dahyun hanya tersenyum karna sahabatnya akhirnya bisa move on dari somi. Iya somi mantan chae mereka menjalin hubungan karna saling mencintai tapi karna somi berselingkuh, chae memilih memutuskannya dan itu membuat chae gamon berbulan bulan.

'rumah'

"E-eonnie, bolehkah kuminta nomor Mina eonnie?" Tanya Dahyun gugup. Sana yg merasa dipanggil pun menoleh "mwo? Eonnie? Kau memanggilku eonnie? Tumben kau memiliki sopan santun" sindir Sana yg diabaikan dahyun. "Bolehkah kuminta? Palli" paksa Dahyun. "Yak! Kenapa kau meminta nomor mina? Kau menyukainya?" Tebak Sana.

"Huh? Ani bukan aku tapi temanku" bantah dahyun cepat. "Yg mana? Yg pendek itu?" Tebakan sana tepat sasaran. "Iya dia chaeyoung jadi bolehkah aku meminta nomor mina eonnie?" Paksa dahyun sekali lagi.

"Huh? Baiklah" dahyun senang karma bisa membantu sahabatnya itu. "Tapi jangan bilang ke mina eonnie, diam saja" peringat dahyun. "Arraseo arraseo" cuek Sana.

Segera dahyun mengirim nomor Mina ke chaeyoung. chae senang bukan main karna mendapatkan nomor gadis yg sukainya. Mereka berdua mengobrol ngobrol sampai tiba tiba Sana masuk kekamar dan langsung tidur memunggungi Dahyun.

Merasa tak beres, dahyun pun mematikan panggilan dan bertanya "eonnie? Gwaencahana?" Dahyun berusaha sopan tapi itu bukanlah bagian dari Dahyun. Sana hanya mengacuhkannya. Dahyun mencoba menggoyangkan lengan Sana.

"Eonnie kau kenapa? Kau sakit?" Panik Dahyun. Ia banyak bertanya kenapa sana diam saja. Tibatiba 'plak' dahyun kaget karna sana menamparnya. Itu kontras dengan warna kulitnya yg putih.

"BISAKAH KAU DIAM?! KAU BERISIK! MENGGANGU SAJA!" teriak Sana tiba tiba membuat dahyun terdiam dan meninggalkan kamar tanpa berkata. sana yg melihatnya hanya mengacuhkannya dan kembali tidur. "TIDUR DILUAR AWAS KAU MASUK" lanjutnya mengancam.

Dahyun yg disofa bawah pun hanya bisa menangis karna merasa kesal. Padahal ia hanya khawatir akan Sana yg cuek tak biasanya tapi malah kena tamparan yg menyakitkan.

23.00 KST

Sana terbangun karna ia tak bisa tidur, ia pun turun ingin melihat apa yg dilakukan gadis tahu itu. Ketika ia turun ia melihat dahyun tidur disofa dengan posisi yg tak begitu nyawan. Ada rasa bersalah tapi gengsinya nomor 1.

Dahyun bertekad ingin tak berbicara dengan Sana tapi dirasa tak bisa, ia hanya pasrah saja karna memang ia menyukai Sana. Gadis nenek sihir itu membuatnya jatuh cinta padahal tanpa kasih sayang, mereka hanya bertengkar tiap hari tapi itu yg membuatnya dahyun menyukainya.


*Maaf kalo ada typo dan kekurangan huruf

*Kisah cinta nenek sihir dan gadis tahu akan segera dimulai? Atau berakhir?


LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang