27.

186 23 8
                                    

*maaf kalau ada kesalahan/Kekurangan huruf

Beberapa minggu lagi akan di adakan acara kelulusan. Dan dalam beberapa minggu menuju kelulusan itu juga dahyun hidup dengan penderitaan.

Dahyun memutuskan untuk menandatangani surat itu, ia benar benar sudah lelah.

'kelas DaChae'

Dahyun mengatakan rencananya pada sahabatnya itu.

Chaeyoung yg mendengar sangat senang karna akhirnya Dahyun terlepas dari manusia itu.

"Tapi itu masih rencanaku, aku memang sudah sangat lelah tapi aku masih-" belum selesai dahyun menyelesaikan ucapannya chae sudah memotong.

"Jangan katakan kalau kau mencintainya, akan kupotong lidahmu" peringat Chae dan benar saja, dahyun tak melanjutkannya.

"Kau sudah menyatakan perasaanmu pada Mina eonnie?" Chae hanya menggeleng sedih.

"Aigo.. jangan takut tertolak chae.. ungkapkan saja, ditolak atau diterima itu urusan belakang" ucap dahyun mengusap pelan punggung sahabatnya itu.

"Yak! Kau gampang mengatakannya, kan yg ngerasain aku" keluh chae dibuahi kekehan dahyun.

"Tapi aku takut ter-"

"Jangan katakan kalau kau takut ditolak, akan kupotong lidahmu" balas dahyun menirukan apa yg tadi chaeyoung ucapkan.

"Yak! Itu kalimatku jangan coba coba mengambilnya, aku orangnya pelit" sewot chaeyoung.

.

'toilet'

"Sana-ya.. dahyun sudah menandatangi?" Sana hanya menggeleng lemas.

"Ck! Kenapa lama sekali?! Kau tak menyuruhnya?! Memaksanya?! Atau kau bisa memukulnya!" Marah mark didepan.

"Yak! Kenapa kau berteriak eoh?! Dahyun memang keras kepala, sudah ku maki tetap tak mau menandatangani, dan aku tak akan memukulnya" marah Sana balik.

"Arraseo! Akan ku pakai caraku" lanjutnya.

"Yak! Awas aja kau melukai dahyun sedikit pun" peringat Sana.

"Ck! Kalau gitu bagaimana aku bisa mendapatkan semuanya" kesal mark pergi dari situ.

"Mwo? Dia mau mendapatkan apa? Apakah mark hanya mengincar tubuhku? Atau perusahaan appa? Atau uang appa? Apakah dia semiskin itu?" Pertanyaan bermunculan diotak Sana saat ini.

Sana berjalan kembali kekelas dan semua perhatian menuju padanya termasuk dosen.

"Kenapa lama sekali?" Tanya dosen.

"Ada urusan sedikit" jawab Sana ketus kembali ke kursinya.

Saat Sana kembali, ia sudah ditatapi  tatapan maut kedua sahabatnya.

"Huh? Wae?" Tanya Sana pelan.

"Nanti" balas Nayeon kembali fokus dengan tugas didepan.

.

Bel istirahat berbunyi dan menandakan mereka bisa berhenti berpikir keras saat ini.

"Kau tadi di toilet lama sekali kenapa?" Tanya nayeon pelan.

"Tadi aku bertemu mark dan ia memaksaku untuk menyuruh dahyun segera menandatangani surat itu" balas Sana jujur.

"Dia aneh sekali, kenapa mau cepat cepat kau berpisah huh? Apakah dia  mengincar sesuatu?" Heboh Nayeon.

"Tadi dia berkata 'Kalau gitu bagaimana aku bisa mendapatkan semuanya' itu sangat aneh kan? Emangnya dia mau dapetin apa?" Tanya Sana bingung.

"Wah! Itu berarti dia tak sepenuhnya mencintaimu, dia mengincar sesuatu kau harus memutuskan hubunganmu dengannya" ucap nayeon tapi sana hanya terdiam mendengarnya.

LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang