5.

221 23 0
                                    

Dahyun masih terlelap dalam mimpinya karna semalam ia benar benar lelah. Sana yg sudah bangun pun duduk mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu, ia melirik ke arah Dahyun. Gadis itu masih terlelap bahkan kepala sudah dibawah dan kakinya diatas. Sana hanya mangacuhkannya.

Dahyun terbangun dan mendengar kekacauan dari bawah ia segera beranjak bangun dari posisi abstrak nya. Saat sampai dapur ia melihat kekacauan yg sangat tak bisa di deskripsikan. Dan terlihatlah siapa pelakunya.

"Yak?! Apa yg kau lakukan? Kau mau memasak? Pesan aja makanan tak perlu membuatku harus membersihkan dapur pagi pagi!" Ucao dahyun panjang-lebar Dipagi yg awalnya indah tapi karna keributan Sana jadi tak seindah sebelumnya. "Aku hanya memasak roti panggang tapi lama sekali jadi ku ambil pake tangan tapi panas" cibir Sana membuay Dahyun membelakan matanya. "Yak! Itu panas kenapa menggunakan tangan eoh?!" Panik Dahyun melihat jari Sana yg memerah. Segera ia cabut colokan panggangan roti itu dan mengobati jari Sana terlebih dahulu. "Kau mau roti? Dengan selai? Haruskah dibakar?" Tanya Dahyun perhatian.

"Huh? Kenapa kau perhatian sekali? Kau menyukaiku hm?" Ucap Sana sbil menaik turunkan alisnya membuat Dahyun emosi. "Katakan saja apa yg kau mau nanti kumasakkan" ucao dahyun penuh kesabaran.

"Apa saja yg penting dimasak olehmu" ucap Sana membuat Dahyun bingung karna nenek sihir didepannya ini menjadi lembut dan baik hati. "Yak?! Kemana sifat nenek sihirmu eoh?!" Membuat Sana kaget dan menatap Dahyun heran. "Yak! Aku sudah sabar karna kau juga sabar tapi kenapa kau memancing emosiku eoh?!" Balas Sana tak santai. "Yak! Santai saja aku hanya penasaran" lirih Dahyun. "Oke selesai ini jarimu dan kau tunggu disini akan kubuatkan sarapan.

"Haish ini berantakan" keluh Dahyun membuat Sana yg mendengarnya pun mengabaikannya. "Dasar tak bertanggung jawab" cibir dahyun membuat Sana heran "yak?! Kau mengataiku?" Ucap Sana emosi. "Ani, aku ke PD NYONYA SANA" balas dahyun cepat.


"Ini punyamu" sana menerimanya dan langsung memakannya. "Hm ini enak" lirih Sana tapi didengar Dahyun. "Enak kan?" PD dahyun karna dipuji Sana. Sana yg menyadari Dahyun merasa bangga pun langsung memasang wajah datarnya. "Cih ini tak enak seperti makanan anjing" ejek Sana tpi tetap ia makan. "Yak?! Jangan dimakan kalau seperti makanan anjing buang saja" Dahyun membuang muka saat mengatakannya. Sana yg melihatnya hanya mengacuhkannya dan melanjutkan makannya.

"Aku ingin mengusir SinB dan teman temannya apakah bisa? Kau bisa suruh appamu untuk mengusir mereka" tawar Dahyun. "Yak! Apa hubungannya dengan appaku?!" Balas yg lebih tinggi. "Emm appamu kan orang berpengaruh pasti memiliki banyak koneksi manatau ada koneksi dengan kampus kita jadi appamu bisa menyuruh orang untuk mencoret nama SinB and geng dari kampus" jelas Dahyun panjang lebar membuat Sana berpikir.

"Baiklah nanti kubicarakn dengan appaku" jelas Sana membuat Dahyun kaget. "Mwo? Benarkah?" Jawab dahyun antusias. "Emm molla liat saja nanti" kekeh Sana seketika membuat dahyun cemberut.

'diruangan Tn.minato'

"Appa bolehkah?" Sana memohon karna ia juga merasa kasihan terhadap dahyun. Tn.Minato diam dan berpikir.
"Baiklah aku akan menyuruh orang untuk berbicara kepada rektor di kampusmu" membuat Sana senang. "Gomawo" dan Sana langsung berlari pulang.

'dirumah'

"Dahyuna appa bilang nnti di urus" sontak dahyun senang bukan main karna ia akan terbebas dari mereka yg menyebalkan. "Gomawo sana" sana kaget karna Dahyun berterima kasih dan langsung dibalas anggukan.

'skip sore'

"Dahyuna orang suruhan appaku sudah mengeluarkan mereka" ucao sana dahyun yg awalnya fokus ke ponsel kini fokusnya teralihkan penuh ke Sana. "Jinjja? Jadi aku bebas?" Senang dahyun yg dijawab anggukan oleh Sana. Membuat Dahyun senang bahkan memeluk Sana. Sana yg dipeluk hanya membalas sedikit. Gadis didepannya ini terlalu senang sampai melupakan masalh awalnya.

'dikamar'

"Sana kau memiliki pacar?" Tanya Dahyun random. Membuat si empu kaget "huh? Punya kenapa?" Seketika Dahyun merasa sakit hati? Apakah ia memiliki rasa terhadap gadis tinggi didepannya ini?. "Oh" balasnya singkat membuat Sana heran tapi ia tak memperdulikannya. "Siapa namanya kalau boleh tau?" Kepi Dahyun namun dihatinya sedikit sakit. "Huh? Namanya Mark dia tampan, baik, royal, dan setia" pujinya terhadap kekasihnya.

Dahyun yg mendengar Sana memuji pacarnya pun  hanya diam. Dan malam itu dihabiskan mereka untuk berbincang tentang kelasih Sana, lebih tepatnya Sana yg heboh sedangkan Dahyun hanya mencerna.

'paginya'

Pagi ini Dahyun tak bersemangat karna Sana bilang hari ini ia akan pergi menonton dengan Mark setelah makul. Dahyun pun dengan lemas menuju kelas dan benar aja SinB and geng sudah di keluarkan ia sedikit lega tapi ia tetap sedih karna Sana memiliki kekasih. 'wah apakah aku menyukainya? Ani ani tak mungkin tapi kan kita sudah menikah tapi kenapa dia tidak memutuskan pacarnya?' batin Dahyun.

Tanpa ia sadari ia diperhatikan oleh beberapa teman kelasnya karna ia kadang bisa terlihat murung, kadang jg bisa heboh sendiri itu sudah asupan tiap hari teman kelas dahyun.

"Yak dubu kau mengenal gadis bernama Myoui Mina?" Tanya si cebol penasaran. "Huh?aku tak tau" jawab dahyun. Mereka sudah baikan dan dahyun menjelaskan Alasan dia menjauh dan itu dimasukkan sebagai bukti bully SinB and geng.

"Wah dia cantik aku menyukainya dub" heboh chae. Dahyun yg merada terganggupun langsung menatap sahabat cebolnya itu dan berkata "itu sahabatnya Sana eonnie kalo kau mau tau taya saja sana" usir Dahyun membuat chae tercengang.

"Mwo? Sana eonnie? Yg pembully itu?"
Ucap chae. "Yak dia bukan pembully lagi" balas dahyun tak terima karna istri (?) Nya disebut pembully tapi itulah kenyataan. "Wah santai saja dub nnti kau tolong minta nomornya Mina eonnie ya? Pliss" mohon sahabatnya membuat Dahyun mengganguk.

"Momo kemana?" Tanya dahyun mencoba berbicang. "Molla dia katanya pindah tapi taktau" ceplos chae sontak dahyun kaget karna kepergian teman barunya itu. "Padahal baru seminggu berteman sudah pindah saja" sedih Dahyun. "Omo? Kau merindukannya? Aku punya nomornya kau mau?" Tawar chae langsung di setujui oleh Dahyun.

'bell pulang'

"Dahyuna aku akan pergi dengan mark kau pulang saja dulu" ucap Sana santai hanya di angguki oleh Dahyun. "Oh hai mark, mark ini dahyun, dahyun ini mark" ucap Sana memperkenalkan pacarnya ke istri (?) Nya. "Oh hai" ucao keduanya bersamaan. "Aku pulang dulu annyeong" lirih Dahyun. "Nee hati hati dahyuna, kajja mark" ajak Sana tak sabar.

'dirumah'

"Apakah dia tak memikirkan perasaan ku? Apakah aku harus menyuruh sana memutuskan mark? Ah ani ani itu akan membuat Sana membenciku" ucap dahyun random. "Lebih baik kukerjakan tugasku nanti pasti Sana akan memintaku mengerjakan tugasnya lagi" lanjutnya.

'malam'

"Huh? Lama sekali dia" heran Dahyun karna Sana belum pulang. Tapi tak lama terdengar suara mesin motor didepan pagar rumah mereka. Dan itu Sana baru pulang ia segera turun dan membukakan pintu untuk Sana. Dan sana mabuk? Ia segera membantu Sana yg oleng hampir terjatuh.

"Sana kau mabuk? Yak?!" Panik dahyun melihat Sana dengan keadaan kacau. "Sudah kuduga pasti ada yg tak beres" dahyun segera membersihkan tubuh Sana. Dan mengganti pakaian Sana, ia harus menahan hasratnya melihat tubuh Sana didepannya.

"Hah ini merepotkan, awas aja kau Mark" ancam Dahyun melihat Sana pulang dengan keadaan mabuk apalagi mark hanya meninggalkan nya didepan gerbang tanpa berniat membantu sedikitpun.







*Maaf kalo ada typo




LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang