"Hypnos, kamu selamat?" tanya Thanatos saat melihat Hypnos yang kini sudah berdiri di depannya.
Hypnos pun hanya mengangguk sembari tersenyum. Lesung pipinya terpampang nyata dan terlihat sangat menawan.
Melihat temannya itu selamat, Thanatos pun langsung memeluknya. Ia merasa senang. Hypnos yang dipeluk pun sempat terdiam karena kaget, tapi setelahnya ia balas memeluk Thanatos dengan perasaan yang sama senangnya.
Setelah itu keduanya saling melontarkan pertanyaan satu sama lain. Thanatos menanyakan perihal kondisi tubuh Hypnos, sedangkan Hypnos menanyakan perihal keberadaan Thanatos di tempat ini.
"Aku baik-baik saja. Tidak ada yang terjadi pada tubuhku," ujar Hypnos.
"Benarkah?" tanya Thanatos memastikan.
"Iya, sungguh. Memangnya kenapa?" tanya balik Hypnos yang merasa penasaran.
Setelah itu Thanatos menjelaskan pada Hypnos perihal apa yang terjadi pada tubuhnya. Ia mengatakan kalau ia telah bermutasi dan kini telah memiliki sebuah kekuatan. Hypnos yang mendengarnya pun terkejut. Ia bahkan sontak meraba-raba tubuhnya sendiri, mencari tahu apakah ada bagian yang bermutasi di sana. Namun, semuanya tampak normal. Tidak ada satu pun yang berubah dari dirinya.
"Tampaknya aku masih manusia normal," ucap Hypnos.
Lalu kemudian, Thanatos menjawab perihal keberadaannya di tempat ini, yang mana ia dibawa untuk menjalankan sebuah tes demi menguji kekuatan mutasinya. Para orang-orang yang bekerja di balik layar akan mencari tahu apa sebenarnya kekuatan yang ia dapat setelah terpapar benda bercahaya magenta di eksperimen sebelumnya.
Hypnos yang mendengarnya lantas mengerutkan dahinya. Menurutnya, wajar kalau Thanatos dibawa ke tempat ini karena ia sudah bermutasi, namun kenapa dirinya juga ikut dibawa, padahal dia sama sekali belum bermutasi.
"Mungkin mereka ingin mengecek mutasimu di sini, makanya mereka juga membawamu ke sini," ujar Thanatos.
"Mungkin saja," sahut Hypnos.
Setelah itu keduanya duduk di atas meja yang sebelumnya diduduki oleh Thanatos. Thanatos pun menceritakan banyak hal pada Hypnos, salah satunya adalah tentang eksperimen yang keduanya ikuti. Thanatos mengatakan kalau hanya mereka berdua yang selamat dan sekarang orang-orang yang ada di balik layar benar-benar terobsesi pada mereka berdua.
Mendengar cerita Thanatos, Hypnos pun seketika mulai merasa khawatir. Ia takut orang-orang itu akan melakukan berbagai macam hal yang mana akan menyakiti dirinya. Thanatos yang sadar akan kekhawatiran Hypnos, dengan cepat menenangkannya. Ia mengatakan pada Hypnos untuk tidak khawatir karena ia akan selalu berada di sisi Hypnos sampai semua uji coba ini berakhir.
"Aku akan terus menemanimu. Aku janji."
Hypnos pun mengangguk dan lalu melebarkan senyumnya. Kini, rasa khawatirnya sudah sepenuhnya menghilang. Thanatos telah berhasil menenangkannya.
"Terima kasih, Tan."
Di tengah obrolan yang tengah keduanya lakukan, Aldebaran bersama seorang ilmuwan kepercayaannya bernama Toto, dan orang-orang yang bekerja di balik layar menyaksikan dan menguping apa yang keduanya bicarakan. Aldebaran tidak menyangka kalau anak bungsunya itu akan memiliki teman di tempat yang di mana orang akan datang dan pergi dengan begitu saja.
"Menarik. Aku rasa aku bisa memanfaatkan ini untuk bahan uji cobaku nanti," batin Aldebaran sembari menampilkan seringainya.
Kemudian, Aldebaran meminta pada Toto untuk segera memulai proses uji coba pertama mereka. Setelah suara dari speaker terdengar, saat itulah kalung yang ada di leher Thanatos dan juga Hypnos menjadi nonaktif. Kemudian suara speaker memerintahkan pada Thanatos dan Hypnos untuk mencari tahu sendiri kekuatan apa yang telah mereka miliki saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE OLYMPIANS: THANATOS AND HYPNOS
Fantasy*SILAKAN MAMPIR. KALI AJA SUKA* Masih on going dan akan update tiap minggu. Blurb: "Jika ada kesempatan, maukah kamu keluar dari tempat ini bersamaku?" -Thanatos. "Ya, aku mau. Bawa aku bersamamu. Bawa aku keluar dari tempat ini." -Hypnos. *** Diper...