(12) MIMPI

87 25 4
                                    

Sudut pandang Hypnos

Kutatap jam raksasa yang ada di ruangan tempatku berada saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kutatap jam raksasa yang ada di ruangan tempatku berada saat ini. Pukul tujuh malam. Itu berarti sudah seharian aku melakukan pemeriksaan yang dilakukan di dua ruangan yang berbeda. Di ruangan pertama tempat aku bertemu dengan Hermes dan Elisa, hanya fisikku saja yang diperiksa. Mereka memastikan apakah ada cedera yang aku dapatkan atau tidak. Dan setelah selesai, orang-orang ini memindahkanku ke ruangan kedua tempat di mana seluruh pemeriksaan dilakukan, termasuk pemeriksaan terhadap mental dan juga kekuatan mutasiku. Aku lelah dan ingin segera beristirahat.

Dengan dikawal oleh para Pasukan Elite bersenjata, aku berjalan menuju kamarku. Di depan, ada pria bernama Rhadamanthys yang sejak pagi menungguku untuk melihat hasil pemeriksaanku, dan kini ia pun ikut mengantarkan aku hingga aku sampai di kamarku.

"Beri dia lauk makan malam. Aku ingin dia dalam kondisi yang fit untuk menjalankan uji coba besok siang," titah pria bernama Rhadamanthys pada salah satu Pasukan Elite.

Setelahnya, ia beralih menatapku. Sorot matanya yang tajam dan juga menusuk terasa sangat menginterogasiku. Ia terlihat sangat menyeramkan dan aku pun tidak berani menatapnya. Namun, satu hal yang aku tidak asing darinya, dia terlihat seperti seseorang yang aku kenal.

 Namun, satu hal yang aku tidak asing darinya, dia terlihat seperti seseorang yang aku kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Setelah makan malam, beristirahatlah. Besok pukul sebelas aku akan kembali untuk menjemputmu," ucapnya dan lalu mengusap wajah sebelah kiriku.

"Kumpulkan kekuatanmu karena aku ingin melihat hasil yang bagus dari kekuatan mutasimu," lanjutnya dan lalu pergi meninggalkan kamarku.

Aku meneguk ludahku sulit. Tatapan matanya, suara beratnya dan telapak tangannya yang dingin membuatku takut pada sosoknya. Pria bernama Rhadamanthys itu benar-benar sangat menakutkan.

Setelah pintu kamar tertutup, aku langsung mendudukkan diriku di atas kasur. Aku mengusap wajahku kasar sebelum akhirnya merebahkan tubuhku untuk menatap langit-langit kamarku yang bercat putih. Aku ingin segera keluar dari tempat ini.

"Tan, bagaimana kabarmu? Apa yang sedang kamu lakukan saat ini? Aku sangat merindukanmu, Tan. Aku ingin segera pergi dari tempat ini. Tempat ini sangat menyeramkan. Aku tidak suka."

THE OLYMPIANS: THANATOS AND HYPNOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang