"Pagi mba"
"Pagi" balasnya pada ferla yang terlihat sudah rapih dengan pakaian olahraganya sepagi ini.
"Mau olahraga kemana fer?" Tanyanya
"Ke alun-alun"
"Bandung?"
"Iya, udah janjian sama temen kampus. Aku pamit ya"
"Tunggu, udah bilng sama kakak kamu belum?" Cegahnya saat masih menggenggam tangan ferla yang baru saja menyaliminya.
Ia menggeleng saat melihat ferla menunjukkan deretan giginya yang rapih dan tersenyum ragu.
"Izin dulu sana, mba gak mau bantuin kalo kakak kamu marah lagi tau kamu pergi gak izin" sarannya
"Tapi kak juan masih tidur"
"Bangunin aja, sekalian bilangin kalo kakak kamu itu punya janji sama mba buat beli bunga baru" ucapnya mengingat bahwa bunga-bunga di tamannya perlu diganti.
"Rusak karena semalem ya mba?" Tanya ferla yang membuatnya mengangguk.
"Mba tau gak sih, pas tau bunganya keinjek muka kak juan panik. Aku ngakak banget liatnya, temen-temennya malah pada kaget liat ekspresi kak juan kaya gitu. Kak dion doang yang ketawa padahal dia yang nginjek" penjelasan ferla barusan membuatnya sadar siapa yang harus dia teror pagi ini.
"Awas aja tuh si Dion, yaudah sana izin dulu nanti kamu malah kesiangan"
Setelah ferla menghilang dari pandangannya, ia memilih untuk melihat taman belakangnya yang belum di rapihkan lagi. Tanah yang tadinya tertutup bunga, kini tampak bolong membuatnya kembali sebal.
"Udah?" Tanyanya melihat Ferla yang kembali turun dengan wajah sumringah.
Ferla mengangguk lalu kembali pamit.
Tak lama dari kepergian ferla suara bel di rumahnya berbunyi. Siapa orang yang bertamu sepagi ini? Kecuali sahabat suaminya itu.
"Kalo lo mau bertamu sepagi ini, seharusnya sih gak usah pulang tadi malem" ucapnya melihat siapa yang datang ke rumahnya.
Dion tersenyum penuh maksud yang membuatnya menatap malas "gak usah senyum-senyum gw tau apa dosa lo"
Kali ini Dion menggaruk kepalanya yang tak gatal "sorry deh, gw gak sengaja semalem. Nah karena gw baik hati dan suka memberi gw kesini pagi-pagi bawa hadiah penggantinya buat ibu negara yang terhormat."
"Suka memberi gimana? Emang harus tanggung jawab lo tuh" kesalnya menyanggah kepedean Dion di hadapannya.
"Daripada lo marah-marah mending liat gw bawa apa"
Ia mengikuti langkah kaki dion pada bagian belakang mobilnya, wajahnya berseri saat melihat deretan bunga matahari di dalamnya.
"Bonus buat permintaan maaf" senyumnya tambah merekah saat melihat vas yang berisi anggrek putih.
"Melambangkan permintaan maaf kata mba toko bunganya" tambah dion saat melihat istri sahabatnya itu seperti mendapatkan tender bernilai milyaran.
"Kalo kaya gini, gapapa di rusak bunganya.Thanks ya di" ucapnya benar-benar bahagia.
"Ya lo gapapa, gw bangkrut"
Ia hanya tertawa mendengar keluhan Dion.
"Enggak lah, masa seorang Dion yang masih single, pemegang saham 10% di perusahaan suami gw Gajinya bisa habis cuman gara-gara beli bunga doang. Mustahil"
"Enggak ada ya 10%, udah gw jual sebagian"
"Loh kenapa? Gak mungkin lo bangkrut" tanyanya terkejut, perusahaan suaminya sedang baik-baik saja bahkan harga sahamnya sedang naik. Kenapa dion tiba-tiba menjualnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full Cream || Manurios [Sequel Cold Creamy]
RomanceSEQUEL OF COLD CREAMY~ "sayang" "hm" "istriku" "hm" "kamu itu member baru grup sabyan atau gimana?" "menurut kamu?" "bukan" "kenapa?" "kamu kan member pasangan surga aku" kebanyakan minum susu full Cream ya gini. ON GOING‼️ Start [09,Juli 2020] Fini...