Chapter 03

1.8K 137 42
                                    

Yok ramein dengan komentar kalian ya

Happy Reading

*-*-*-*-*

Pagi hari telah tiba, di mana semua orang dituntut untuk segera beranjak dari tempat tidur kemudian diharuskan melakukan kegiatan apapun. Termasuk Park Mina, ia tak melupakan tugasnya sehingga membuatnya bangun lebih awal. Gadis itu sudah rapi dengan pakaian khusus untuknya. Lalu, langkah itu berjalan menuju kamar Kookie yang tepat berada di samping kamarnya.

Tangannya mengetuk beberapa kali, tetapi nihil tak ada jawaban dari seseorang di dalam. Akhirnya ia memberanikan diri untuk masuk ke dalam. Ternyata bocah kecil itu masih tidur di ranjangnya dengan selimut yang membungkus tubuh mungilnya. Mina berniat akan membangunkan bocah itu dengan perlahan, takut membuatnya kaget dan memarahinya.

"Tuan muda, ayo bangun. Ini sudah pagi." Mina sengaja memanggilnya sangat lembut sambil tangannya mengelus rambut bocah yang tertidur itu. Ternyata usahanya membuahkan hasil, bocah itu justeru menggeliat dari tidurnya kemudian disusul dengan matanya yang terbuka dengan lebar.

"Waktunya mandi dan bersiap ke sekolah, tuan."

"Aku tidak akan ke sekolah." Bentaknya. Lalu, Mina dibuat melongo di tempat, yang benar saja tidak mau sekolah.

Mina harus mencari cara agar bocah ini menurut untuk mau berangkat ke sekolah. Alhasil sebuah ide terlintas di pikiran Mina. Gadis itu berjalan dan mendudukkan dirinya tepat di samping bocah itu. Raut wajah tak suka tentu saja tergambar jelas di bocah itu.

"Tuan muda ingin mendengar ceritaku tidak? Tentang anak kecil yang tidak mau sekolah."

"Aku tidak mau mendengar ceritamu, pasti membosankan dan terdengar aneh," sahutnya tidak mau tau.

"Ceritanya sangat menarik tuan, biarkan aku bercerita terlebih dahulu. Tapi tuan muda harus mandi juga dan aku akan bercerita."

Yak, bocah kecil itu pun mau beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi sambil menarik cepat lengan Mina. Gadis itu mulai bercerita sambil memandikan Kookie yang sudah berada di bathtup.

"Cepat cerita."

"Nee. Awal mulanya, ada seorang anak kecil yang rumahnya tidak terlalu jauh dari rumahku. Anak kecil itu mungkin berusia sekitar empat tahun. Tetapi pada saat ibunya menyuruh anak tersebut ke sekolah, justru anak itu terus menolaknya hingga ibunya menangis. Tak hanya sekali anak itu menolak ibunya, tetapi setiap hari. Jadi, ibunya pun harus menangis pula setiap hari. Kemudian pada hari yang berbeda, ibunya sengaja meninggalkan anak kecil tersebut sendirian karena anak tersebut tidak mau menuruti kata ibunya. Akhirnya anak kecil itu menangis seharian mencari ibunya, dia terus berlari-lari mencarinya tetapi tidak ketemu. Anak kecil itu pun tidak memiliki teman karena tidak mau keluar dari rumahnya." Mina mengjeda ceritanya sejenak saat Kookie akan mengucapkan sesuatu.

"Ibunya lalu pergi kemana?" tanya Kookie dengan polosnya.

"Yak, jadi ibu anak kecil itu meninggal karena dia sudah sangat sedih melihat anaknya tidak mau sekolah dan selalu membentaknya. Anak kecil itu pun menangis saat mendengar kabar ibunya telah meninggal. Akhirnya anak kecil itu berjanji dengan dirinya sendiri akan berangkat sekolah meski tidak ada ibunya. Ia ingin membuat ibunya tersenyum di sana melihat anak itu ke sekolah. Sudah tamat."

"Memangnya ayah anak kecil itu dimana?" tanya Kookie yang sudah rapi menggunakan pakaian sekolahnya. Ternyata Mina sudah cukup lama bercerita.

"Ia tidak memiliki ayah, karena ayah dan ibunya sudah lama berpisah. Jadi, tuan muda harus mau ke sekolah ya biar tidak seperti anak kecil itu yang harus tinggal sendirian," ucap Mina.

DADDY JEON [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang