Chapter 19

853 56 0
                                    

🌻Happy Reading 🌻
.
.
.
.

Acara pernikahan antara Min Yoongi dan Kim Nara sebentar lagi akan dimulai. Nampak seorang pria dengan balutan jas berwarna hitam tengah menunggu sang mempelai wanita yang berjalan kearahnya. Semua mata tertuju pada sang pria yang sedikit gugup karena matanya tak sengaja bertemu dengan wanita yang akan segera menjadi istrinya.

Tangan sang pria terulur untuk menerima tangan yang berbalut kain putih milik wanitanya. Seorang pendeta sudah siap membacakan janji yang akan mereka langsungkan di hadapan Tuhan dan para hadirin. Sorakan dan tepuk tangan kerap mereka dapatkan saat selesai mengucapkan janji suci.

Sesi pernikahan telah usai, saatnya dilanjut dengan sebuah resepsi yang menghadirkan beberapa penyanyi terkenal di sana. Para tamu undangan pun terlihat sangat ramai dan semua dari kalangan atas.

"Selamat untukmu Yoongi Hyung dan Kim Nara," ucap Jungkook memberikan selamat kepada kedua mempelai dan dikuti oleh Mina juga yang mengucapkan selamat. Mereka terlihat sangat akrab meski baru saja bertemu dan tak lupa saling mengabadikan foto mereka.

Saat tengah asik berbincang, tiba-tiba Kim Taehyung datang menghampiri Jungkook dengan sedikit tergesa-gesa. Yang membuat Mina penasaran saat Jungkook terlihat sangat marah dan bergegas pergi begitu saja. Tanpa Mina sadari pula, jika dirinya sudah tak lagi bersama Kookie. Dimana bocah itu? Mina bingung mencari kesana kemari tapi tak mendapatinya.

Mina sampai keluar dari ballroom untuk mencari Kookie, hingga telinganya mendengar suara anak kecil yang menangis. Buru-buru Mina mencari sumber suara tersebut. Rasa khawatir menjalar dalam diri Mina saa melihat bocah yang dicarinya tengah bersembunyi di balik tembok sambil menatap ayahnya bersama Taehyung.

"Kenapa menangis?" tanya Mina perlahan.

"Ayah dengan paman Taehyung sedang membicarakan ibuku," balas Kookie sambil terisak menangis.

Mina langsung saja membawa Kookie ketempat yang jauh dari jangkauan Jungkook. Takut pria itu akan tahu dan memarahinya habis-habisan. Setelah dirasa aman, Mina mulai bertanya pada Kookie perihal apa yang ia dengar. Hingga sang bocah mulai mengenceritakannya.

"Jungkook, aku tak sengaja bertemu dengan ibu Kookie di sini," kata Taehyung dengan menunjuk tempat mereka tengah berdiri.

"Bae Anna? Apa yang dia lakukan di sini?" tanya Jungkook dengan sangat marah.

"Sepertinya ia teman Kim Nara, sehingga ia pun datang ke acara pernikahan ini."

"Kurang ajar sekali wanita itu, jika aku yang melihatnya sudah aku lenyapkan detik itu juga," geraman Jungkook sukses membuat Kookie menangis karena ayahnya berubah seperti monster. Hingga akhirnya Mina datang dan memeluk Kookie.

Hingga pada akhirnya, Kookie merengek untuk meminta pulang ke hotel tempat mereka menginap. Supir dari keluarga Min yang mengantarnya. Mengingat Jungkook tak bisa pulang karena masih ada urusan dengan para tamu undangan yang lain.

Setelah Mina dan Kookie memasuki kamar, tiba-tiba kembali dikejutkan dengan suhu tubuh Kookie yang mendadak naik. Dan sang empunya pun terus meracau tak jelas. Sementara obat tak Mina bawa, sehingganya ia perlu membelinya lagi.

Mina berlari kearah lift, tetapi tak lama setelah itu lift terbuka dan menampilkan sosok teman Jungkook yang cukup ia kenal.

"Park Mina," sapa Taehyung yang dapat melihat raut wajah Mina yang panik.

"Kim Taehyung, tolong bantu aku. Kookie mendadak sakit, aku lupa membawakan obat untuknya. Bisa tolong aku untuk membelikannya?" tanya Mina yang sudah berkaca-kaca.

"Ya, aku akan membelikannya." Taehyung pun memasuki lift kembali untuk menuju lantai utama. Sedangkan Mina kembali ke dalam kamar dan duduk di tepi ranjang dengan sebuah kompres.

Sekitar lima belas menit, Kim Taehyung kembali dengan membawa obat yang sudah Mina beritahu melalui telepon. Mina langsung saja membuka bungkusan itu dan membantu Kookie meminumnya.

"Terima kasih, Taehyung. Kau sudah membantuku," ucap Mina dan diangguki oleh Taehyung.

"P-paman," panggil Kookie dengan mata yang masih terbuka sedikit. Taehyung langsung mendekati Kookie dan menjatuhkan tubuhnya di samping bocah itu.

"Ya, ada apa Kookie?" tanya Taehyung sambil mengelus kepalanya yang terasa panas.

"Apa kau tadi melihat ibuku?" Taehyung menatap Mina yang tengah menggigit bibirnya. Seolah meminta pengelasan dari gadis itu. Pria itu bingung hendak menjawab apa. Jika ia mengatakan jujur, sudah pasti Jungkook akan menghajarnya.

"Aku tidak melihat ibumu, bahkan aku tidak tahu seperti ap–" ucapan Taehyung terpotong oleh Kookie.

"Jangan berbohong, paman. Aku juga melihat paman dengan ayah yang sedang membicarakan ibuku."

"Sudahlah Kookie, mungkin saja kau salah dengar. Sekarang kau harus istirahat, jika ayahmu melihat ini. Pasti dia akan marah," sahut Mina dengan cepat. Ia tak mau Kookie terus mendesak Taehyung dengan pertanyaan polosnya.

"Kau tak percaya denganku, Mina? Ku pikir kau akan benar-benar membantuku. Ternyata kau berbohong."

Bocah itu marah karena Mina yang salah bicara. Tetapi ini pun demi kebaikannya. Ia hanya tak mau sakit Kookie bertambah parah karena terlalu banyak berpikir. Selimut sudah sepenuhnya membungkus si bocah karena sikap merajuknya.

Mina dan Kim Taehyung pun bangkit dari ranjang dan berjalan beriringan untuk mengantar keluar pria itu. Saat mereka keluar, ternyata di depan pintu sudah ada Jungkook yang baru saja pulang dari acara Min Yoongi. Jungkook menaikkan sebelah alisnya saat mendapati mereka yang tengah berduaan.

"Apa yang kau lakukan dengan kekasihku, Kim Taehyung?" tanya Jungkook dengan suara beratnya.

"Jungkook, kami tak melakukan apapun. Taehyung tadi membantuku mencarikan obat untuk Kookie karena dia mendadak demam," jelas Mina dengan sedikit takut melihat Jungkook yang terlihat marah.

"Jangan berpikir berlebihan, aku masih sayang dengan nyawaku jika harus berhadapan denganmu." Taehyung lantas menepuk bahu Jungkook pelan dan lebih memilih berjalan ke kamarnya yang memang tak jauh dari kamar mereka berdua.

Jungkook langsung masuk mendahului Mina yang tengah memijat pelipisnya sendiri. Pria Jeon pun lantas menyibak selimut yang membungkus Kookie. Di dapatnya bocah yang sudah tertidur pulas dengan suhu tubuh yang memang cukup panas.

Mina berdiri di dekat Jungkook dengan tatapan teduh nan risau. Kemudian, Jungkook berbalik hingga berhadapan dengan wajah gadisnya. Disentuhnya wajah disusul dengan sebuah ciuman yang mendarat di bibir ranum sang gadis.

Awalnya Mina hendak memberontak, tetapi ia dapat merasakan sensasi yang berbeda kali ini. Sehingga membiarkan Jungkook menguasai bibirnya dengan menyesap dan menggigit kecil bagiannya. Sebelah tangan pria itu sudah berpindah di panggul dan merematnya cukup kuat.

Mina mendorong Jungkook saat dirasa pasokan oksigen dalam paru-parunya hampir menipis. Manik mata mereka saling beradu satu sama lain.

"Jangan terlalu dekat dengan pria lain, selain diriku," perintah Jungkook yang diangguki oleh Mina. Sang gadis pun buru-buru memalingkan wajahnya karena malu bibirnya yang terasa lebih besar dan tebal.

"Sekarang istirahatlah, kau terlihat sangat lelah."

Mina mengangguk patuh dan berjalan ke samping tempat tidur milik Kookie. Tatapan Jungkook sedari tadi tak pernah lepas dari garak-gerik Mina yang selalu membuatnya kehilangan akal sehat. Beruntungnya Jungkook tipe orang yang masih bisa mengendalikan dirinya dengan baik.

.
.
.
.

DADDY JEON [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang