Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai bapak dari
psikologi humanistik. Gerakan ini merupakan gerakan psikologi yang merasa tidak puas dengan psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan mencari alternatif psikologi yang fokusnya adalah manusia dengan ciri-ciri eksistensinya. Gerakan ini kemudian dikenal dengan psikologi humanistik (Misiak dan Sexton, 1988).
Ia tertarik pada apa yang di kemukakan oleh Adler, dan ia sendiri
dijadikan contoh teori Adler tentang rasa inferior dan kompensasi (Schultz dan Schultz, 1992). Namun kompensasinya semula tidak dapat dicapainya dan ia pindah menekuni buku, dan dalam hal ini ia berhasil.
Gerakan psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Para tokohnya berpendapat bahwa psikologi
terutama psikologi behavioristik mendehumanisasi manusia.Sekalipun psikologi behavioristik menunjukkan keberhasilannya yang cukup spektakuler dalam bidang- bidang tertentu, namun sebenarnya gagal untuk memberikan
sumbangan dalam pemahaman manusia dan kondisi eksistensinya.Dalam suasana ketidakpuasan terhadap psikologi behavioristik,
muncul berbagai macam buku ataupun artikel yang berkisar pada penekanan soal person. Misalnya Maslow dengan bukunya yang berjudul “Motivation and
Personality” (1954); bukunya Allport yang berjudul “Becoming” (1955), yang menekankan pada sifat-sifat yang ada pada manusia. Karena itu para ahli psikologi humanistik mengarahkan perhatiannya pada “humanisasi” psikologi, yang menekankan pada keunikan manusia.
Manusia adalah makhluk yang kreatif, yang dikendalikan bukan oleh
kekuatan-kekuatan ketidaksadaran — psikoanalisis —, melainkan oleh nilai-
nilai dan pilihan-pilihannya sendiri. Pada tahun 1958 Maslow menamakan
psikologi humanistik sebagai “kekuatan yang ketiga”, di samping psikologi behavioristik dan psikoanalisis sebagai kekuatan pertama dan kekuatan kedua.Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang tercermin
dalam bukunya “Motivation and Personality”. Ia mengajukan teori tentang hierarchy of needs. Kebutuhan-kebutuhan atau needs ini adalah innate, yaitu.(1) kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)\ (2) kebutuhan
akan rasa aman (the safety needs); (3) kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki
(the belongingness and love needs); (4) kebutuhan akan penghargaan (the
esteem needs); kebutuhan untuk aktualisasi diri (the needs for
selfactualization) (Maslow, 1970). Apabila kebutuhan yang satu telah
terpenuhi, maka kebutuhan lain yang lebih tinggi menuntut untuk di penuhi, demikian seterusnya. Kebutuhan untuk aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang paling tinggi.Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih
memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia, selain mempelajari perilaku yang
nampak juga mempelajari perilaku yang tidak nampak; mempelajari
ketidaksadaran sekaligus mempelajari kesadaran. Introspeksi sebagai suatu metode penelitian yang telah disingkirkan, harus di kembalikan lagi sebagai metode penelitian psikologi. Psikologi harus mempelajari manusia bukan
sebagai tanah liat yang pasif, yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan dari luar, tetapi manusia adalah makhluk yang aktif, menentukan geraknya sendiri, ada kekuatan dari dalam untuk menentukan perilakunya.Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu:
a. Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b. Menekankan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri, sebagai lawan dari pemikiran tentang manusia yang mekanistis dan reduksionistis.
c. Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d. Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada
kemuliaan dan martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan Sexton, 1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam psikologi humanistik, juga Cari Rogers (1902-1987) yang terkenal dengan client-centered therapy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belajar Psychology ✔
Não FicçãoHallo! Sudah sejauh manakah teman-teman belajar tentang Psychology? Teman-teman tau gak, kenapa kita perlu belajar Psychology? Jawabannya karna Psikology membantu kalian mengetahui sikap manusia sebagai upaya menyesuaikan diri serta berhubungan den...