Ataksia

86 4 0
                                    

Apa itu Ataksia

Teman-teman pernah dengar soal ini tidak?

Pernahkah tidak kamu tiba-tiba mengalami kesulitan koordinasi gerak tubuh dan perubahan dalam cara berjalan? Jika iya, kamu harus segera periksakan diri ke dokter. Karena, dua hal tersebut adalah salah satu dari gejala khas penyakit ataksia. 

Ataksia adalah gangguan neurologis yang disebabkan oleh masalah pada otak dan sistem keseimbangan dan koordinasi. Kondisi ini akan membuat seseorang kesulitan untuk mengendalikan gerakan tubuhnya, baik saat berbicara, gerakan mata, kemampuan menelan, berjalan, mengambil benda, dan gerakan sadar lainnya. 

Jenis-Jenis Ataksia

Ataksia bisa terjadi pada beberapa area dalam sistem saraf pusat. Berdasarkan lokasi kerusakan, ataksia terbagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut: 

Ataksia sensorik, ialah gangguan koordinasi akibat terdapatnya gangguan pada sistem somato sensorik (sistem saraf yang mengatur rasa getar/posisi). Koordinasi gerakan yang normal pada saat berjalan masih dapat dilakukan dengan mata terbuka, karena dengan bantuan penglihatan dapat membantu gerakan. Pada saat mata tertutup/ruangan gelap, individual pada ataksia sensorik tidak mengetahui dimana posisi anggota gerak, sehingga gaya berjalan tidak stabil (seperti berjalan pada bantal).

Ataksia vestibular, ialah kerusakan yang terjadi pada sistem vestibular di telinga bagian dalam. Sistem vestibular sendiri berfungsi untuk mengatur gerakan kepala, keseimbangan tubuh, serta mempertahankan postur tubuh dalam sebuah ruang (spasial). Biasanya, gangguan sistem vestibular ditandai dengan rasa atau sensasi pusing berputar (vertigo). 

Ataksia serebelum (otak kecil), ialah kondisi ketika kerusakan terjadi pada serebelum atau otak kecil yang berperan dalam keseimbangan atau koordinasi. Untuk ataksia serebelum, gejalanya ditandai dengan adanya perubahan gaya berjalan, koordinasi tangan dan kaki, tremor, dan berbicara cadel.

Gejala Ataksia

Gejala ataksia tergantung pada jenis ataksia yang dialami pasien. Namun, ada beberapa gejala umum yang harus kamu ketahui, biasanya gejala tersebut ditunjukkan dengan gangguan saraf, sebagai berikut:

• Koordinasi gerak yang buruk. 
• Perubahan dalam cara bicara. 
• Sulit untuk mengendalikan motorik halus seperti makan, menulis atau mengancingkan baju.
• Langkah kaki yang tidak stabil atau seakan mau jatuh.

Penyebab Ataksia

Ataksia terjadi karena adanya kerusakan atau degenerasi pada otak kecil _cerebellum_ atau ataksia serebelum yang memiliki fungsi utama sebagai pengontrol keseimbangan, koordinasi otot, dan gerak tubuh. Beberapa penyebabnya sebagai berikut: 

• Kekurangan vitamin B1, B12, atau E. 
• Infeksi bakteri yang terjadi pada otak, misalnya meningitis.
• Kecanduan alkohol atau penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).
• Hidrosefalus.
• Kurangnya hormon tiroid dalam darah.
• Kondisi yang menganggu asupan darah ke otak (stroke). 

Pengobatan Ataksia

Untuk mengobati kondisi ataksia, penyakit penyebabnya harus disembuhkan terlebih dahulu. Namun, ada beberapa terapi yang bisa digunakan untuk mengurangi efek ataksia, yaitu:

• Terapi bicara.
• Terapi okupasi, yaitu terapi yang dilakukan berdasarkan area aktivitas sehari-hari.
• Fisioterapi.
• Obat untuk mengatasi kram otot.

Dan, begitulah materi psikologi mengenai Ataksia, jika teman atau orang terdekat kalian ada yang mengalaminya sebaiknya segera konsultasikan ke dokter, ya.

Belajar Psychology ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang