1| SO WRONG BUT SO RIGHT

5.6K 159 8
                                    

ONESHOOT 1

[DRAMIONE ONESHOOT]

21+ (HARAP BIJAK DALAM MEMBACA)

▪︎▪︎▪︎

CHAPTER 1 ( SO WRONG BUT SO RIGHT )

Draco tidak mengerti ada apa dengan dirinya sekarang. Setelah tadi pagi dia melihat kebersamaan gadis yang dia inginkan bersama sahabatnya Theo di pinggir danau hitam cukup membuatnya marah besar.

Kini untuk mengendalikan amarahnya, Draco duduk diam di lantai kayu menara Astronomi, menekuk lutut ke dadanya dan dia terus menenggak firewhiskey untuk menenangkan pikirannya. Hanya minuman yang bisa membuatnya tenang.

"Aku tidak boleh menyukainya, aku tidak pantas mendapatkannya. Bagaimana Mantan pelahap maut bisa memiliki seorang pahlawan perang? Itu sangat mustahil!" Gumam Draco, setelahnya dia meletakkan botol kosong di sisinya.

Sebuah suara dari arah tangga mengecoh Draco. Pemuda itu berusaha semampu mungkin untuk melihat ke arah sana, keadaannya yang mabuk cukup membuatnya merasa pusing dan pandangannya kabur.

Suara langkah tersebut makin mendekat, tak lama muncul seseorang yang datang lalu menatap Draco dengan tatapan yang Draco sukai. Draco menyeringai melihatnya, gadisnya datang untuk mencarinya, pasti di asrama ketua murid dia merasa kesepian.

"Draco," panggilnya, lagi-lagi Draco menyeringai.

Gadisnya memanggil dengan nama depannya, suaranya begitu mengaggumkan di telinganya. Draco sekarang berusaha berdiri walau sempoyongan, tapi saat dia hendak berdiri dengan sempurna, tubuhnya oleng begitu saja.

"Demi Merlin, Draco. Pelan-pelan!" Ujar gadisnya, dia berhasil menangkap Draco dan menopang tubuh tinggi Draco dengan tubuh mungilnya.

"Hermione..." gumamnya, Draco mendekatkan wajahnya ke wajah gadisnya, menggesekan hidung ke pipi lembutnya, lalu sebuah helaan napas gugup terdengar.

"Kau harus kembali ke asrama Ketua Murid, Hermione pasti mencarimu," katanya.

Draco mengerutkan dahi. "Hermione mencariku? Kau adalah Hermione bodoh!"

"Tidak, aku bukan. Aku Daphne, aku ke sini untuk berpatroli bersama Blaise."

"Huh?"

Draco sekarang berusaha menajamkan pandangannya, itu begitu sulit, semua penglihatannya terasa kabur. Tetapi untungnya, tak lama setelah itu pandangan Draco kembali normal. Dia telah salah mengira, yang datang adalah Daphne sahabatnya bukan gadisnya--Hermione Granger.

Mendorong Daphne untuk menjauh, tanpa mengatakan apa pun Draco segera pergi turun dari tangga menara, melihat kondisi Draco yang tidak baik. Daphne mengikutinya dari belakang, tak lama setelahnya untung saja Blaise datang, perasaan lega datang pada Daphne saat melihat sahabatnya yang lain datang.

"Demi Salazar, Mate!"

"Kita harus mengantarnya ke asrama ketua murid, pasti Hermione sedang mencarinya," ujar Daphne pada Blaise.

"Ya kau benar, dan pastikan tidak ada Profesor yang melihat keadaan Draco sekarang. Dia bisa terkena detensi jika diketahui."

Daphne mengangguk setuju sementara itu Blaise langsung membopong Draco untuk pergi ke asrama Ketua Murid yang untungnya letak asrama tidak jauh dari sini.

Kembali menaiki tangga menuju asrama Ketua Murid, tepat sampai di depan lukisan seorang bangsawan kuno Blaise langsung mengucapkan kata sandinya. Saat lukisan itu mengangguk, pintu asrama segera terbuka, terlihat Hermione yang kini sedang menunggu cemas di dekat ruang duduk.

ÂME SOEUR ( ONE SHOOT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang