ÂME SOEUR ( ONE SHOOT )

4| CHEAT TO GET YOU

CHAPTER 4 ( CHEAT TO GET YOU )

(TOMIONE ONESHOOT )

21+ ( HARAP BIJAK )

▪︎▪︎▪︎

"Hufh."

Menghela napas sembari menatap bulan purnama di atasnya, Tom kali ini merasa sangat bosan. Berada di asrama ketua murid bersama partnernya yang menyebalkan itu tidak membuatnya betah sama sekali. Daripada harus mengutuk partnernya itu agar diam, lebih baik Tom keluar dari sana untuk mencari udara segar di luar.

Sebuah buku dia kembali baca, buku tentang sihir hitam. Beberapa mantra sudah Tom kuasai dan dia juga sudah mempraktekannya itu entah pada binatang atau para pengikutnya, hal yang membuat Tom merasa senang adalah dia berhasil melakukannya. Itu adalah kebanggaan tersendiri.

"Tujuanku untuk abadi dan menguasi dunia sihir sepenuhnya akan tercapai," gumamnya seraya menutup buku tersebut.

Kesunyian melanda, Danau hitam di hadapannya tampak tenang, begitu juga keaadan di sekitar Tom. Lagi-lagi dia menghela napas, tak selang setelah itu, Tom refleks terkejut saat dia merasakan sebuah pusaran di sekitarnya.

Pusaran sebuah angin yang entah dari mana berasal berputar mengelilinginya, buku di tangan Tom terjatuh, dia sudah menyiapkan tongkat untuk berjaga-jaga.

"Apa-apaan ini! Siapa yang melakukkan ini?" Gumamnya cukup panik.

Brukkk

Sebuah bunyi sesuatu terjatuh langsung mengentikan pusaran angin itu. Tom berkedip beberapa kali, dia tidak mengerti, apa pusaran itu hanya ilusi? Atau itu adalah perbuatan seseorang yang iseng terhadapnya? Kepala pemuda itu menggeleng, tidak mungkin ada orang yang berani mengisenginya.

Pandangan Tom beredar, dia meneliti sekitar yang kembali normal. Tetapi, di satu titik Tom di buat salah fokus oleh sesuatu, sebuah tubuh terkapar di dekat pohon tepi danau, jarak tubuh itu hanya lima langkah darinya, amat dekat. Dari posisinya Tom bisa melihat jelas siapa dia.

Melangkah mendekat ke arat sosok tubuh itu sembari terus menadangkan tongkat miliknya untuk antisipasi, Tom kini sampai di dekat tubuh itu. Dia berjongkok, mengguncang lengan sosok yang memunggunginya. Dirasa bahwa sosok itu tidak sadarkan diri, Tom akhirnya membuat posisi sosok itu menjadi terlentang.

Tom menelan salivanya ketika dia kini melihat sepenuhnya wajah sosok itu, seorang gadis, gadis berwajah cukup cantik menurut Tom, pahatan wajah yang sempurna menurutnya, tanpa sadar tangan Tom terulur untuk menyentuh pipi lembut gadis itu.

"Salazar," katanya terdiam. "Siapa dia? Aku tidak pernah melihatnya di Hogwarts," gumamnya lagi. "Dia pingsan, aku harus membantunya."

Gumamannya tadi malah membuat Tom terdiam, membantunya? Dia tidak pernah berpikir hatinya akan memerintahkan dirinya sendiri untuk membantu seseorang. Tom sangat enggan untuk membantu orang, tetapi, kenapa kali ini dia punya inisiatif seperti itu?

Kembali menggeleng untuk membuang pikirannya barusan, mau bagaimana pun Tom harus membantu gadis ini, gadis ini layak ia tolong, Tom tidak bisa membayangkan bagaimana bila nanti ada siswa yang menemukannya lalu mereka malah berbuat hal kotor padanya, Tom tidak bisa menerima itu.

"Kau membuatku merasa tertarik di pandangan pertamaku," kata Tom, sedikit seringai terbentuk. Dia menyelipkan tangannya di tengkuk dan di bawah paha gadis itu, mengangkatnya dari tanah kemudian Tom mengendongnya untuk dia bawa ke dalam kastil.

Tom memang belum tahu asal-usul gadis ini, dan menolongnya adalah salah satu jalan untuk dia bisa mengorek tentang asal-usulnya.

▪︎▪︎▪︎