21.The way

3.8K 444 20
                                    

Yuk, biasaiin Vote dan follow akun Uni yaa sebelum baca :)

Happy reading Ya'll

*****





























"Mile!!". Panggil sang Mami yang terkejut saat sang anak kembali ke rumah keluarganya di pagi hari itu dengan tergesa-gesa.

"Saya ngak ada waktu banyak Mi disini. Dimana Papi?".

"Ada apa sayang?. Kamu kok kelihatan marah seperti ini".

"Mami ngak usah sok ngak tahu". Teriak Mile.

"Mami benar-benar nggak paham Mile". Katanya bingung.

"Kenapa teriak?". Kata sang Papi yang tak lama keluar dari kamarnya menghampiri Mile yang murka itu.

"Pi, ini terakhir kalinya Mile kesini. Berhenti ikut campur masalah pribadi Mile Pi!. Milendra sudah dewasa, bukannya anak kecil yang bisa Papi suruh-suruh !". Kata Mile sambil menunjuk kearah wajah sang ayah.

"Kamu sudah memiliki kekuatan apa Mile?. Kamu yakin bahwa anak yang dikandung Apo itu anakmu?".

"Mile ngak peduli Papi mau ngomong apa, tapi yang jelas anak itu adalah anakku".

"Memangnya ada apa sih Pi, kamu ke rumahnya Apo?".

"We'll talk it later Mi".

"Apa sih, kasih tahu Mami juga dong. Kalian bertengkar seperti ini tapi konteksnya Mami ngak tahu kan bingung sendiri Maminya".

"Mami mau tahu?".Tanya Mile dan dijawabnya dengan mengangguk.

"Suami Mami ini ikut campur masalah pribadi Mile. Dia ini datang ke rumah Apo dan menamparnya tanpa maksud yang jelas".

"Papi!". Tatapnya ke sang suami.

"Maksudnya Papi apa sih?".

"Saya kan sudah bilang ke Mami kalau sedari awal dia menjadi personal assistantnya Mile. Dan Mami lihat kan hasilnya sekarang apa!".

"Ya Tapi Papi ngak boleh seperti itu, kalau dia nuntut Papi gimana?!".

"Orang seperti dia ngak mungkin berani sama Papi". Katannya angkuh.

"Mungkin dia tak berani dengan Papi, tapi Milendra sendiri yang akan nuntut Papi".

"Lakukan saja kalau kamu mau menjadi anak yang durhaka".

"Anak durhaka?". Tatapnya.

"Sudah lama Mile bertahan disini menuruti semua permintaan Papi. Being perfect is hell for me!".

"Hanya Apo yang bisa buat Mile merasakan menjadi diri sendiri. Dan bersamanya,membuat Mile tenang. Bukannya menjadi orang lain yang dibentuk karena ambisi Papi!".

"Kamu memang ngak tahu berterima kasih Mile!".

"Terimakasih untuk apa?". Kata Mile menaikkan alisnya sebelah.

"Wait, I know". Mile melanjutkan perkataannya.

"Terimakasih telah membuat sifat Mile jadi angkuh kaya Papi ya?. Well if that what you mean, i won't say thank to you then". Senyum Mile mengintimidasi.

"How dare you!".

"Kenapa Pi, ngak terima kalau itu kenyataannya?".

"Papi ngelakuin ini semua untuk masa depan kamu Milendra!".

"Masa depan Mile yang seperti Papi mau maksudnya?".

"Mile!". Teriaknya naik pitam itu.

"Kenapa Pi, mau tampar Mile juga karena fakta yang Mile berikan?".

MY PERSONAL ASSISTANT | MileApo | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang