24. SINGAPUR

2.9K 309 10
                                    

Haiii Yuk biasaiin Vote sebelum Baca 😉

.......

"Akhirnya kalian berdua datang, sini duduk dulu." Kata Maminya Mile mempersilahkan Apo dan Mile duduk.

"Eh iya Tan."

"Jangan panggil Tante ah, Mami aja ya sayang." Senyumnya kepada Apo.

"Anyway, nih Mami udah siapin pakaian khusus untuk baby kalian nih. Sebentar ya Mami ambilkan dulu."

"Pelan-pelan saja Mami." Kata Apo yang sedikit khawatir itu.

"Ish, santai saja Apo." Senyumnya yang kembali menghampiri Apo da Mile.

"Nih kamu lihat dulu deh."

"Mi, ini banyak sekali. Ya ampun lucu-lucu banget lagi." Kata Apo yang excited itu melihat baju bayi yang sudah disiapkan itu.

"Iya, ini nanti selimutnya buat pas lahiran nanti nih Po."

"Lembut banget Mi."

"Mami impor langsung buat cucu Mami. Pasti dia akan nyaman Po." Senyumnya.

"Mami."

"Eh, Papi."

Terlihat Papinya Mile yang masuk kedalam butik itu sehingga membuat Apo yang tadinya tersenyum lebar menjadi kembali datar dan menundukkan dirinya. Mile yang mengerti situasi yang ada sehingga ia mengelus punggung Apo lembut.

"Kamu mau pulang?." Bisik Mile.

"Hmm." Apo mengangguk dan Mile berdiri dari duduknya.

"Mau kemana Milendra?." Tanya sang Mami.

"Mau pulang Mi."

"Apa begitu sikapmu terhadap Papimu sendiri Mile!."

"Maaf, tapi saya dan Apo masih ada urusan lain." Kata Mile acuh.

"Oh, jadi ini baju yang kamu bilang buat anaknya mereka?."

"Iya Pi."

"Tapi memangnya kamu yakin anak yang dikandung Apo anak dari Mile?." Perkataan yang keluar dari mulut Jun membuat Mile menghentikan langkah kakinya.

"Bisa gak kamu diam saja !." Kesal Mile menatap tajam ke Papinya.

"Papi hanya mengingatkan kamu saja Mile. Kalau kamu gak mau dengar Papi juga gak masalah Mile, tapi cepat atau lambat pasti kamu akan mengetahuinya!."

"Mile gak peduli." Kata Mile yang menggandeng tangan Apo keluar dari butik itu kemudian masuk ke dalam mobil meninggalkan butik.

"Apo, maaf ya sayang. Saya benar-benar gak tahu kalau dia akan ke butik."

"Haa... Gapapa Mas, bukan salah kamu kok." Senyumnya mengusap wajahnya kasar.

"Hei Wattapor, saya gak bisa lihat kamu bersedih seperti ini. "

"Apo gak sedih kok Mas, cuma kecewa aja. Kenapa ya, Papi kamu bicara kayak gitu terus. Kalau memang gak suka sama Apo gak usah bawa-bawa baby." Sedih Apo mengelus perutnya yang bulat itu.

"Hmm, saya paham. Sekarang kita pulang saja ya." Senyum Mile menenangkan.

"Iya Mas."


















****

"Mas, barangnya sudah semua?." Tanya Apo memastikkan .

"Sudah Po."

MY PERSONAL ASSISTANT | MileApo | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang