27. Purpose

2.3K 224 13
                                    

Haiii Yuk biasaiin Vote sebelum Baca 😉

.......



"Mas." Panggil Apo lembut saat Mile sedang melihat baby Dew di dalam box baby itu.

"Ya, Po?. Butuh sesuatu kah?."

"Aku mau tanya sesuatu."

"Tentang apa?."

"Sekarang kan Dew sudah satu bulan."

"Hmm, terus?."

"Aku mau tanya deh ke kamu."

"Tentang apa?."

"Apa kamu benar-benar mau jadi Daddy yang benar-benar bertanggung jawab?."

"Loh, tentu dong Po. Kok kamu tanya hal seperti itu sih?."

"Ga ada sih, cuma mau memastikan aja mas sebenarnya."

"Pasti ada yang mengganjal nih dipikiranmu."

"He?. Sok tahu banget deh kamu mah."

"Ketebak banget Wattapor kebiasaan kamu." Senyum Mile kepadanya.

"Ihh, yaudahlah. Gak usah aja." Kata Apo malas.

"Ya ampun, jangan seperti itu dong. Maaf-maaf, saya salah ngeledekin kamu." Kata Mile menahan tangan Apo.

"Sini duduk disebelah saya, coba ceritakan apa yang menganggu kamu?." Tanya Mile lembut.

"Hmm, gimana ya bilangnya."

"Iya cerita aja, ada masalah apa?." Tanya Mile penasaran.

"Haa.." Apo mengatur nafasnya.

"Jadi gini Mas, setelah apa yang sudah aku lalui selama ini dan melihat yang terjadi sama kita berdua. Aku mutusin buat nerima permintaan kamu buat nikahin aku."

"Po?."

"Iya, Dew butuh orang tua yang lengkap kan pastinya Mas. Aku sudah yakin akan keputusanku ini." Kata Apo kepada Mile.

"Po, tolong cubit saya."

"Ih, kok dicubit sih?."

"Iya, ini seperti mimpi mendengarkan perkataanmu itu."

"Mas, jangan bercanda."

"Mas juga gak bercanda ini. Cepat cubit Mas, biar tahu ini mimpi atau real kamu yang bilang."

"NIHHHH....." Kata Apo gemas mencubit lengan Mile.

"Aduh, iya beneran sakit ini." Keluh Mile saat Apo mencubit lengannya.

"Lagian kamunya nantangin aku sih."

"Ya,habisnya kalau gak begitu mana bisa aku percaya."

"Kamu tahu Mas, ini sebenarnya pilihan tersulitku."

"Kenapa?."

"Karena menikah itu hal yang paling sakral. Sekali kita masuk ke dalam ikatan pernikahan maka tak ada jalan lain untuk keluar. Aku gak mau pernikahan hanya menjadi tempat main-main dan akhirnya bercerai. Bukan itu Mas yang aku mau, jadi aku harap kamu gak mengecewakanku ya."

"Tentu Po, Mas gak bakal mengecewakan kamu dan Dew." Kata Mile mengenggam erat tangan Apo sambil tersenyum lebar.

"Jadi kita nikah mau besok?."

"Mas!. Apaan sih, mendadak banget kayak tahu bulat. Emangnya kamu pikir apa coba bisa minta kayak sim salabim gitu!."

"Ya, Mas pikir besok."

"Gak lucu tapinya Mas!."

"Apa Mas harus ikut kursus ngelawak biar kamu bisa ketawa terus Po?."

"Kamu makin hari makin gak jelas."Ledek Apo keluar dari kamarnya itu.













.......

"Ini kamu serius mau yang intimate wedding aja Po?." Tanya Mile ragu saat mereka berada di sebuah wedding organizer.

"Iya Mas, aku maunya orang-orang terdekatku aja yang hadir."

"Kalau kolega Mas gimana?."

"Ya, sesuaiin aja sama kuotanya. Pokoknya aku gak mau banyak orang yang datang. Cukup yang penting bagi kita aja Mas."

"Hmm, yasudah Po. Mas ikutin kemauan Apo aja." Senyum Mile mengiyakan permintaan sang pujaan hati.

"Oh ya, kalau bisa di outdoor aja ya. Sama please jangan lama-lama acarannya aku gak mau ah capek-capek."

"Tentu Po. Mba, sesuaikan saja ya dengan apa yang calon pendamping saya mau."

"Baik Tuan Milendra."

"Mas, kalau warna ininya yang netral aja kali ya?."

"Hijau bagus sih Po kayaknya."

"Ha?. Kenapa hijau deh?."

"Ya, karena warna kesukaan saya."

"Lah, Mas mah. Orang lagi bicara serius ini aku!."

"Iya, iya maaf." Kata Mile dan mereka menyelesaikan segala keperluan tersebut.











............

Seminggu kemudian

"Mas itu minumannya udah disiapin sama Ibu loh!." Kata Apo kepadanya.

"Iya, sebentar. Mas mau ke kamar mandi dulu." Kata Mile masuk ke dalam kamar mandi di kediaman Apo itu.

Ting.........

Terdengar pesan masuk dari ponsel milik Mile yang membuat Apo penasaran dibuatnya sehingga membuka pesan tersebut.

Terdengar pesan masuk dari ponsel milik Mile yang membuat Apo penasaran dibuatnya sehingga membuka pesan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kok kamu kamu masih berhubungan sama Khai Mas?." Batin Apo tersayat melihat pesan yang ada di layar ponsel Mile.

"Po?."

"Kenapa masih berhubungan sama Khai?!."

"Po, itu bukan apa-apa."

"Mas?. Kenapa mengelak?!. Ini ada buktinya!." Kesal Apo kepada Mile.

"Po , dengarkan dulu penjelasan aku!." Mile menahan tubuh Apo yang hendak pergi masuk kedalam kamarnya.

"Lepasin!." Tatap Apo tak suka. Melepaskan genggaman Mile dan meninggalkan Mile sendirian di ruang tamu.









*****

UNI POV

Hai haiii......

Sorry klo typonya banyak wwkwk

Jangan lupa vote dan komen kalau mao lanjut

SEE YOUUU<3

MY PERSONAL ASSISTANT | MileApo | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang