Chapter 2.

1.3K 139 8
                                    

Malam ini wang yibo dengan berjalan sendirian pulang ke apartemennya tapi ada sesuatu yang menarik perhatiannya, sepasang kaki manusia dengan bagian atasnya yang tertutup oleh kotak kardus dan beberapa kantong sampah.

Awalnya wang yibo tidak perduli dan terus berjalan tapi dia berbalik dan mendekati orang yang hanya kakinya saja yang terlihat. Dengan perlahan wang yibo mengangkat kotak kardus yang menimpa seseorang yang ternyata adalah xiao zhan.

Wang yibo berusaha membangunkan pemuda itu tapi tidak kunjung bangun, wang yibo meletakkan jarinya di bawah hidung pemuda yang tidak sadarkan diri itu memastikan bahwa pemuda ini masih hidup. Wang yibo bernafas lega ternyata ini bukanlah mayat manusia seperti yang ada dipikirannya.

'Pemuda ini sepertinya terlihat baik tapi siapa yang tahu kan, mungkin saja dia preman cabul. Mukanya saja banyak bekas pukulan dan beberapa memar lainnya' batin wang yibo.

Tidak tahu harus bagaimana jadi wang yibo membawa pemuda itu ke apartemen yah walau sulit karena badan pemuda yang ia temukan ini cukup besar dan berat juga terlalu tinggi untuknya.
.
.
.
Sampai di apartemen wang yibo langsung membawa pemuda itu ke kamarnya lagipula apartemennya hanya memiliki satu kamar karena wang yibo selalu tinggal sendirian dan ia juga tidak pernah mengizinkan orang lain menginap di apartemennya walau teman sekalipun.

Wang yibo membaringkan pemuda itu ke kasur miliknya lalu melepas sepatunya. Wang yibo mengambil piyama nya di dalam lemari lalu masuk ke kamar mandi, ia akan menggantikan pakaiannya di dalam kamar mandi tidak mungkin jika dia mengganti pakaian di kamarnya karena sekarang ia sedang tidak sendirian di apartemen.
.
.
Selesai mandi wang yibo pergi ke dapur untuk memasak makan malam, tidak banyak yang di masak mungkin cukup untuk dua orang. Wang yibo meletakkan masakannya di atas meja lalu mengambil mangkuk yang sudah di isinya dengan nasi dan sumpit.

Wang yibo makan malam sambil memainkan ponselnya, membalas beberapa pesan dari muridnya yang bertanya ini itu terkadang juga hal yang tidak penting yang ditanyakan.

Setelah selesai wang yibo membawa piring mangkuk dan gelas kotor ke wastafel lalu mencucinya. Beberapa menit kemudian selesai mencuci, wang yibo berjalan ke pintu kamarnya, dengan perlahan membuka pintu dan melihat pemuda yang ia bawa masih tidak sadarkan diri.

Wang yibo masuk kedalam lalu berjalan ke lemari kayu yang cukup besar dan mengambil bantal juga selimut lalu pergi ke luar kamar dengan mengendap-endap  seperti pencuri pada ini adalah apartemennya sendiri.

Menutup pintu dengan sangat pelan agar tidak menimbulkan suara sekecil apapun itu, Wang yibo berjalan ke ruang tv karena malam ini ia akan tidur di sofa. Menyalakan tv, selama beberapa menit wang yibo terus-terusan mengganti channel TV mencari film yang menarik.

Tidak ada film yang menarik perhatiannya jadi wang yibo memutuskan untuk memainkan ponselnya saja hingga terlelap tidur.
.
.
.
Di tengah malam, xiao zhan terbangun dan mendapati dirinya disebuah kamar yang cukup luas. Xiao zhan bangun lalu bersandar pada kepala ranjang, seluruh badannya serasa ingin remuk dan lebam diwajahnya masih terasa sakit.

Xiao zhan tidak punya tempat untuk tinggal lagi, ia juga tidak lagi menginap di tempat Yubin setelah orang tua Yubin pulang, xiao zhan hanya menitipkan beberapa tas yang berisi barang-barang pentingnya di tempat Yubin.

Pulang dari cafe xiao zhan mampir ke toko kue, hari ini ia mendapatkan uang gajinya dan berniat membeli beberapa kue untuk ibunya Yubin. Tapi saat ingin pergi ke tempat yubin beberapa orang menghadangnya dan dengan tiba-tiba orang-orang itu memukulinya, xiao zhan berusaha membela dirinya tapi mereka terlalu banyak dan ia hanya sendiri.

Uang yang ia dapat di ambil dan kue yang di belinya hancur. Orang-orang itu menyeret xiao zhan dan menutupinya dengan kardus-kardus dan kantong sampah lalu pergi.
.
Xiao zhan bangun lalu turun dari ranjang dan mencari dimana pintu berada, kepalanya benar-benar sakit membuat pandangan sedikit buram. Xiao zhan membuka pintu kamar melihat ke sekeliling mencari pemilik apartemen.

Sayup-sayup terdengar suara tv, xiao zhan mengikuti suara tv dengan perlahan berjalan dan sampai ke ruang tv, xiao zhan seperti melihat bayang-bayang seseorang yang sedang tertidur di sofa.

Xiao zhan mengusap-usap matanya guna membuat pandangannya lebih jelas. Melihat seseorang yang sedang tertidur itu rasanya xiao zhan begitu senang, rasa senangnya begitu sulit untuk di ungkapkan begitu saja.

Seseorang yang ia tunggu-tunggu sekarang sedang berada di depan matanya, xiao zhan berjalan sedikit lebih dekat ke wang yibo lalu berjongkok, tangannya terulur mengusap lembut pipi wang yibo.

TBC.

jangan lupa vote+komen👌

𝔄𝔨𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔱𝔲𝔞 𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔱 𝔨𝔲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang