Chapter 10.

877 90 42
                                    

Tiga bulan kemudian, wang yibo dan xiao zhan hubungan keduanya semakin akrab, tidak ada kecanggungan lagi. Terkadang jika tidak bisa tidur xiao zhan akan tidur di kasur wang yibo bersama dengan wang yibo tentunya dan wang yibo harus mulai membiasakan diri untuk memakai breast binder saat malam.

Wang yibo tidak pernah lagi merasakan kesepian dan xiao zhan selalu merasakan kenyamanan dan kepedulian wang yibo terhadapnya. Wang yibo juga sudah membicarakan tentang pekerjaan xiao zhan, bahwa ia tidak harus bekerja di cafe lagi tapi xiao zhan menolak dengan keras dan wang yibo pun tidak bisa melarang xiao zhan melakukannya.
.
.
Hari ini adalah hari libur, pastinya wang yibo tidak pergi ke kampus untuk mengajar dan xiao zhan juga tidak ada kelas di hari minggu atau kesibukan lain. Sekarang wang yibo sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan tentunya.

"ZHANN....!! BANGUN!" teriak wang yibo dari dapur.

"Ck.. anak ini susah sekali untuk bangun pagi, harus di teriak'in dekat telinga baru bangun" ucap wang yibo sambil berjalan ke kamarnya.

Wang yibo masuk ke dalam kamarnya lalu menghampiri xiao zhan yang masih tertidur pulas. Dengan kesal wang yibo menarik selimut yang menutupi xiao zhan.

"Bangun Zhan.. mandi sana!" ucap wang yibo sambil mengguncang tubuh xiao zhan.

"Hoamm.. lima menit lagi" ucap xiao zhan lalu duduk di atas tempat tidurnya, mendekat ke wang yibo lalu menyandarkan kepalanya di bahu wang yibo.

"Lima menit!! Jangan bangun siang terus nanti jadi malas, di suruh mandi aja susah" omel wang yibo.

"Kenapa?! Kenapa harus mandi? Gak adakah kata lain selain mandi dan mandi" ucap xiao zhan dramatis.

"Mau mandi apa ini sandal melayang ke wajah mu yang tampan ini" ucap wang yibo sambil memegang sebelah sandal yang ia pakai.

" Ahaha~ iya iya, ini mau mandi hehehe sandalnya di pakai dong" ucap xiao zhan lalu mengambil sandal yang ada di tangan wang yibo dan memakaikannya ke wang yibo lalu langsung melesat pergi ke kamar mandi.

Setelah itu wang yibo kembali ke dapur dan melanjutkan acara memasaknya yang tertunda. Tiba-tiba ia mendapatkan notif pesan dari Cho seungyoun, wang yibo buru-buru mengambil ponselnya dan melihat pesan itu.

"Apa hari kamis nanti kamu sibuk? Jika tidak, bisakah kita bertemu di cafe swan"

Wang yibo langsung mengiyakan pesan dari Cho seungyoun, sebenarnya wang yibo sudah lama menyukai Cho seungyoun tapi ia tidak mempunyai keberanian untuk menyatakan perasaannya jadi ia hanya bisa memendam perasaannya sendirian.

Wang yibo tersentak kaget saat tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pinggangnya tapi sesaat kemudian ia sadar bahwa itu xiao zhan.

"Sedang apa? Asik sekali sepertinya" ucap xiao zhan tadi ia melihat wang yibo yang tersenyum-senyum sendiri sambil memainkan ponselnya.

"Tidak ada, duduklah ini akan segera selesai" ucap wang yibo menyuruh xiao zhan untuk duduk di kursi meja makan.

"Seperti ini saja lebih nyaman~" ucap xiao zhan mengeratkan pelukannya.

Wang yibo hanya bisa menghela nafas panjang, ia sudah terbiasa dengan sikap xiao zhan yang seperti ini. Dalam waktu tiga bulan itu juga wang yibo sudah sangat tahu dan paham dengan xiao zhan tapi ia masih belum mengatakan tentang kehidupannya dan keluh kesahnya sendiri.
.
.
.
.
.
Xiao zhan yang tidak memiliki kegiatan pun memutuskan untuk pergi ke cafe lavender saja dan wang yibo sedang sibuk memeriksa tugas-tugas mahasiswa fakultasnya sambil menunggu pukul 5 sore.

Wang yibo sudah memutuskan untuk mengungkapkan perasaan kepada Cho seungyoun nanti sore saat mereka akan bertemu di cafe suwan.

Setelah selesai memeriksa tugas-tugas mahasiswa fakultasnya, wang yibo langsung mencari baju yang cocok untuknya.

𝔄𝔨𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔱𝔲𝔞 𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔱 𝔨𝔲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang