Chapter 15.

886 63 29
                                    

Wang yibo pulang ke rumah dan melihat pintu yang terbuka langsung menjadi panik, turun dari mobil lalu memeriksa semuanya dan tidak ada yang hilang. Semuanya lengkap, semua barang tetap berada di tempatnya kecuali anaknya 'xiao zhan' yang tidak wang yibo temukan di manapun. Tanpa berlama-lama lagi wang yibo langsung pergi ke rumah bibi Kang Shi dan mendapati xiao zhan yang sedang duduk sendirian didepan rumah bibi Kang Shi.

"Hahh..... Sedang apa diluar sendiri?" tanya wang yibo, mengusap lembut pipi xiao zhan yang memerah karena dingin.

"Bibi sudah bilang tadi, bahwa kamu pergi ke supermarket. Tapi nak Zhan ingin menyusul mu, bibi larang karena cukup jauh dan cuaca juga tidak terlalu baik jadi bibi memintanya untuk menunggu di dalam saja tapi tidak mau" ucap bibi Kang Shi.

"Kenapa tidak menunggu didalam saja? Diluar dingin, dan kenapa tidak pakai jaket?Bagaimana jika demam, Zhan?" ucap wang yibo melepaskan mantelnya lalu memakaikannya ke xiao zhan.

"Zhan gē juga berteriak kepada nenek tadi, karena memaksa Zhan gē untuk menunggu di dalam saja" ucap Qie Yao pelan, Qie Yao adalah cucu laki-laki bibi Kang Shi yang masih berusia 7 tahun.

Mendengar ucapan Qie Yao, wang yibo langsung tersulut emosi.

"Kenapa berteriak? Apa tidak bisa berkatakan dengan sopan kepada yang lebih tua?!! Apa gēgē tidak pernah mengajarkan mu sopan santun?! Jawab Zhan! Punya mulut kan? Jawab kenapa diam?!!" marah wang yibo karena mau bagaimana manapun wang yibo sangat berhutang budi kepada bibi Kang Shi, setelah orang tua angkatnya pergi, bibi Kang Shi yang merawat.

Tapi bukannya meminta maaf, xiao zhan langsung pergi begitu saja. Wang yibo merasa tidak enak kepada bibi Kang Shi dan meminta maaf atas perbuatan xiao zhan. Setelah kepergian orang tua angkatnya, wang yibo diurus oleh bibi Kang Shi dan jika membutuhkan sesuatu atau butuh bantuan lain, bibi Kang Shi lah yang selalu datang kepadanya.

"Sudah tidak apa-apa, lagi pula bibi terlalu memaksanya tadi. Sudah jangan memarahinya begitu, dia sama keras kepalanya seperti mu" ucap bibi Kang Shi.

"Sekali lagi yibo minta maaf bi, yibo pulang dulu" ucap wang yibo lalu pergi.

"Kau ini laki-laki atau perempuan? Pengadu sekali! Sudah sana bantu ayah mu di belakang sana" omel bibi Kang Shi kepada cucunya.
.
.
.
Wang yibo membawa masuk semua belanjaannya kedalam, setelah dibawa masuk semua wang yibo mulai menata belanjaannya dan hanya meninggalkan beberapa bahan di atas meja untuk dimasak. Wang yibo akan memasak lebih banyak malam ini karena teman-temannya akan datang sebagai tamu.

"Emm... Mungkin ditambah dengan menu favorit Zhan tidak masalah bukan? Lagipula siapa yang tidak suka daging asap dan sup telur"

Kembali ke kulkas untuk mengambil beberapa butir telur untuk sup telur, ini juga sebagai tanda maaf dari wang yibo karena tadi membentaknya. Walaupun itu salah xiao zhan tapi tetap saja wang yibo merasa tidak enak hati.

.
.
.
.
.

Beberapa jam berkutat di dapur membuat wang yibo tidak sadar jika hari sudah gelap dan yang pastinya tamu-tamunya akan berdatangan tapi yang lebih heran, kemana xiao zhan, kenapa betah sekali di dalam kamar. Biasanya jika sudah sore anak itu akan segera mandi lalu mengganggu wang yibo dengan segala cara agar diperhatikan.

Jadi, setelah selesai dan tinggal menunggu nasi-nya matang. Wang yibo berniat untuk membersihkan diri lebih dulu baru pergi untuk membangunkan xiao zhan.
.
.
.
Wang yibo masuk ke dalam kamar anaknya dan melihat kepompong besar dengan seseorang didalamnya. Jadi, wang yibo pergi kembali ke dapur, tidak ingin mengganggu waktu tidur xiao zhan tapi berhubung sebentar lagi akan makan malam jadi mau tidak mau mau wang yibo harus membangunkannya. Cukup aneh juga jika xiao zhan tidur lama sekali, biasanya di jam segini, xiao zhan sudah wangi dan rapi dengan baju tidur yang wang yibo belikan dengan motifnya yang lucu-lucu lalu duduk manis di sofa dengan film favoritnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝔄𝔨𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔱𝔲𝔞 𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔱 𝔨𝔲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang