Chapter 9.

773 88 43
                                    

Xiao zhan menjadi pusat perhatian di kampus saat wang yibo mengantarnya hingga ke kelas. Apa lagi Yang zi dan kedua temannya, mereka sangat penasaran wang yibo itu siapa-nya xiao zhan.

"Sudahlah yang zi, lagipula banyak laki-laki lain yang kaya di kampus ini" ucap Cheng xiao yang pusing melihat Yang zi uring-uringan.

"Laki-laki lain kepala mu!" ketus Yang zi.

"Ya sudah, kita tanya langsung saja. Pasti dia masih berada di parkiran" ucap Zhao lusi dan mereka semua langsung pergi ke parkiran kampus.
.
.
Di kelas pelajaran belum dimulai dan xiao zhan sedang membaca buku di bangku paling belakang, ia tidak sendiri ada beberapa temannya.

"Zhan, dia benar-benar orang tua angkat mu?" tanya wang haoxuan karena ia pikir waktu itu xiao zhan hanya bercanda dan menyuruh orang lain untuk menjadi orang tuanya.

"....." Xiao zhan tidak menjawab tapi ia mengangguk, ia masih tidak menyangka bahwa wang yibo menganggapnya seperti ini.

"Kenapa dengan muka mu?" tanya Yubin melihat wajah kusut xiao zhan yang secara tiba-tiba, padahal tadi baik-baik saja saat masih bersama wang yibo tapi ketika dengan mereka langsung berubah.

"Sudahlah, mungkin suasana hatinya sedang buruk" ucap wang haoxuan.
.
.
Di parkiran wang yibo sedang berbicara lewat telepon dengan seseorang lalu pundaknya di tepuk oleh seseorang dan wang yibo langsung menoleh ke belakang. Wang yibo mematikan teleponnya dan melihat tiga perempuan yang ia lihat waktu berpura-pura menjadi orang tua xiao zhan.

"Ya, ada apa?" tanya wang yibo.

"Jauhi xiao zhan!!" ucap Yang zi the point.

"Ya benar, jauhi xiao zhan. Dia ini adalah kekasihnya xiao zhan jadi jangan macam-macam" ucap Zhao lusi.

"Lebih baik menjauh sebelum kami berbuat sesuatu" ucap Cheng xiao sambil memainkan ujung rambut panjangnya.

"Oh, kau kekasihnya zhan dan kalian berdua temannya kekasih zhan. Saya yibo orang tua zhan, kalau begitu saya permisi ada urusan penting" ucap wang yibo lalu masuk ke dalam mobilnya.

Sementara Yang zi dan dua temannya langsung diam membeku saat setelah wang yibo mengatakan bahwa ia adalah orang tua xiao zhan.

"Aku tidak salah dengarkan?" ucap Yang zi menatap mobil wang yibo yang semakin menjauh hingga keluar dari area parkiran kampus.

"Tidak, dia mengatakannya dengan jelas" ucap Zhao lusi yang juga menatap mobil wang yibo.

"Muda banget orang tua zhan, kira-kira duda bukan ya" ucap Cheng xiao yang membuat Yang zi dan Zhao lusi langsung menatapnya tajam.

"Aaaa! Aku harus bagaimana!!" ucap Yang zi berteriak dan membuat beberapa mahasiswa yang masih berada di parkiran menatap tajam ke arahnya.

"Ya paling di coret dari daftar menantu" ucap Zhao lusi dan Cheng xiao bersamaan lalu berbalik dan pergi meninggalkan Yang zi.
.
.
.
.
.
.
Sampai di universitas gusu, wang yibo langsung pergi ke ruangan dosen dan duduk di tempatnya lalu mengeluarkan laptopnya dan mengerjakan beberapa berkas data mahasiswa yang mendapat beasiswa kuliah, ia mendapat tugas ini dari kepala kampus karena tahun lalu juga juga ia yang mengurusnya.

"Wahh~ rajinnya tuan wang yang cantik membahana ini" ucap Zhao Lei.

"Sepertinya suasana hati mu sedang bagus, sangat terpancar dari wajah mu" ucap Liu yifei.

"Apa ada berita bagus? Apa kau dilamar pria atau kau akan ada kencan dengan seseorang setelah jam kampus habis" ucap Jian yi.

Wang yibo menghela nafas dan menggeleng-gelengkan kepala pelan melihat tingkah tiga orang yang dekat dengannya.

𝔄𝔨𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔱𝔲𝔞 𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔱 𝔨𝔲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang