Chapter 5.

1K 97 22
                                    

Pagi ini wang yibo sudah bangun dan juga sudah bersiap untuk pergi ke universitas yunmeng. Entah kenapa ia sedikit gugup, tapi tidak ingin terlambat wang yibo langsung mengambil kunci mobilnya lalu pergi.

Selama diperjalanan wang yibo memikirkan apa yang harus ia lakukan nantinya dan kenapa ia harus datang.

"Aaa~ sudahlah" wang yibo menghela nafas panjang lalu melajukan mobilnya kembali saat lampu lalulintas berubah menjadi hijau.
.
.
.
Sementara di universitas yunmeng banyak mahasiswa yang menggosipkan xiao zhan yang mendapat surat panggilan dari dekan fakultasnya, semua mahasiswa tahu bahwa xiao zhan itu anak yang dibuang.

"Apa kau yakin orang tuanya akan datang?" bisik salah satu mahasiswa.

"Entahlah, aku juga tidak pernah melihat wajah orang tuanya" bisik mahasiswa lainnya.

"Kasihan menjadi anak yang tidak di inginkan, walau begitu dia tampan" ucap mahasiswa menatap xiao zhan yang berada tidak jauh dari mereka.

"Sudahlah. Ayo pergi" ucapnya mahasiswa yang berambut pirang.

Xiao zhan tidak terlalu memperdulikan komentar orang terhadap dirinya karena ia tahu itu hanya akan membuang waktu dan tenaganya saja.
.
.
Diarea parkiran kampus banyak mahasiswa yang memandangi mobil wang yibo, mereka semua penasaran dan tertarik untuk melihat siapa itu. Tapi lama mereka menunggu tidak ada yang keluar dari mobil membuat mereka semua kembali ke kegiatan mereka masing-masing.

Wang yibo menunggu xiao zhan datang ke parkiran karena ia tidak tahu dimana ruang dekan fakultas xiao zhan. Dari arah lain yang masih cukup jauh dari mobil wang yibo, xiao zhan berjalan mendekati mobil wang yibo.

Semua mahasiswa yang ada diarea parkiran menatapnya dengan berbeda-beda pandangan. Wang yibo keluar dari mobil dan berjalan menghampiri xiao zhan tapi wang yibo menoleh ke samping saat mendengar teriakkan seorang perempuan yang berlari ke arah xiao zhan.

"Xiao Zhan!!" teriak yang zi, gadis yang nekad melakukan apapun untuk xiao zhan.

"Ah~ permisi, apa anda mahasiswa baru" tanya Cheng xiao teman dari yang zi, menatap wang yibo dengan mata berbinar.

"Hah? Oh-hh aku bukan mahasiswa tapi ada keperluan disi-" ucap wang yibo tapi terpotong karena xiao zhan yang menariknya pergi dari area parkiran.

"Tidak usah perdulikan mereka" ucap xiao zhan menggandeng tangan wang yibo.

"Ternyata banyak juga gadis-gadis yang menyukai mu" ucap wang yibo melihat ke Cheng xiao, yang zi dan Zhao lusi.

'Tapi aku hanya menyukai mu, tidak bisakah kau paham akan hal itu' batin xiao zhan.
.
.
.
.
Mereka berdua sampai di ruang dekan dan sedang duduk didepan seseorang yang sudah cukup umur, menatap tajam ke xiao zhan yang terdiam menunduk.

"Jadi anda sudah sembuh nyonya, bagaimana dengan kaki anda apa masih sakit. Ngomong-ngomong perkenalkan saya Huang ziteng" ucapnya lalu mengulurkan tangannya.

'Nyonya? Mungkin kampus ini memiliki bahasa sendiri, laki-laki harus dipanggil nyonya begitu?" batin wang yibo.

"Saya wang yibo, nyonya huang dan saya sehat gak sakit" ucap wang yibo menyambut uluran tangan huang ziteng sementara xiao zhan hanya diam menahan tawanya.

"Sudahlah bisa langsung ke inti, saya lagi buru-buru" ucap wang yibo.

"Saya sebagai dekan fakultas xiao zhan ingin bertanya kenapa xiao zhan tidak pernah absen selama beberapa minggu dan sudah terjadi dua kali" ucap huang ziteng.

"Lah mana saya tahu" ucap wang yibo.

"Anda orang tuanya bukan gimana bisa tidak tahu" tanya Huang ziteng.

"Bukan, sa-"

"Ini orang tua saya tapi bukan kandungan pak jadi wajar kalau tidak tahu" potong xiao zhan lalu menggenggam erat tangan wang yibo.

Lama berada di dalam dan mendengarkan celotehan panjang Huang ziteng yang menasehati xiao zhan dengan baik, seperti menarik perhatian wang yibo. Mereka berdua pamit pergi dari ruang Huang ziteng dan selama diperjalanan ke parkiran wang yibo mengomeli xiao zhan habis-habisan.

Wang yibo ingin sekali memukul seseorang sekarang juga tapi tidak tahu siapa yang akan mau ia pukul. Sedangkan xiao zhan hanya cengengesan saat wang yibo mengomelinya.

Siapa yang tidak kesal jika seseorang dengan mudahnya mengatakan bahwa ia adalah orang tua angkatnya. Setelah mobil wang yibo sudah tidak terlihat lagi xiao zhan dihampiri oleh beberapa teman dekatnya.

"Zhan itu siapa mu? Seumur hidup aku baru pertama ini lihat nya" tanya wang haoxuan.

Xiao zhan bingung bagaimana harus menjawabnya jika ia katakan bahwa wang yibo itu adalah kekasihnya pasti tidak akan ada yang percaya dan pastinya mereka akan bertanya langsung kepada wang yibo dan membuat wang yibo marah besar.

Membayangkannya saja membuat xiao zhan merinding bagaimana wang yibo marah seperti dinosaurus yang dikelilingi oleh api.

"Orang tua ku, kenapa memangnya" ucap xiao zhan.

"Hah? Maksudnya itu-"

"Orang tua angkat ku" jawab xiao zhan padahal wang zhuocheng belum menyelesaikan ucapannya.

"Cantik" lirih wang haoxuan membuat xiao zhan menatapnya tajam, setajam pisau.
.
.
.
.
.
Wang yibo dengan terburu-buru berjalan ke ruangan para dosen, ia masih kesal dengan xiao zhan.

"Kenapa? Masih pagi sudah kayak singa nyari mangsa" ucap Liu yifei melihat wang yibo yang terburu-buru dengan wajah kusut.

"Huwaaaaahh~ ceritanya panjang" ucap wang yibo lalu menceritakannya kepada Liu yifei dan ada beberapa dosen yang dekat dengannya juga ikut mendengarkan.

"Jadi begitu. Tapi apa salahnya jika dia benar-benar jadi anak mu, lagipula bukannya kau tinggal sendirian" ucap Jian yi memberikan pendapatnya.

"Benar. Oh yahh tadi ada mahasiswa yang mencari mu" ucap Liu yifei.

"Menjelaskannya kepada kalian hanya membuang air ludah ku saja" ucap wang yibo.

"Ya daripada kau terus merengek tinggal sendirian lebih baik begitu bukan, kalau dia nya merepotkan buang saja" ucap Zhao Lei.

Wang yibo tidak menanggapi ucapan mereka lagi dan fokus ke layar laptopnya.

TBC.


Jangan lupa vote+komen👌

𝔄𝔨𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔱𝔲𝔞 𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔱 𝔨𝔲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang