Chapter 14.

917 73 11
                                    

Pagi yang dingin karena salju turun membuat wang yibo tidak mau beranjak dari tempat tidur dan lebih memilih menggulung diri dengan selimut yang tebal tapi seseorang menganggu tidur damainya sehingga mata sipit itu perlahan terbuka.

Xiao zhan bangun lebih awal tidak seperti biasanya yang selalu bangun siang, beranjak dari tempat tidur dan langsung masuk ke dalam kamar wang yibo.

"Pagi Bo ge~"

"Hoamm.. pagi juga" balas wang yibo lalu memejamkan matanya kembali.

Melihat wang yibo yang tidur kembali xiao zhan menghela nafas, ia tidak mengantuk lagi dan ingin melakukan sesuatu agar tidak bosan. Disudut kamar masih ada koper mereka yang belum dibereskan jadi sebagai anak yang baik, xiao zhan memutuskan untuk merapikannya saja.

"Yang aku dulu, baru nanti koper yang Bo ge" ucap xiao zhan membuka kopernya dan melipat pakaiannya sedikit acak-acakan lalu meletakkannya ke dalam lemari, menyusun beberapa barang nya di atas meja.

'Kerasukan jin apa anak ini? Tumben banget, biasanya harus disuruh dulu" batin wang yibo melihat xiao zhan yang asik dengan kegiatannya.

"Selesaiiiii~ tinggal koper Bo ge"

"Ehh?!! Milik siapa ini? Ini untuk perempuan tapi siapa yang memakainya? Apa Bo ge? Tidak mungkin, apa jangan-jangan ini milik para Bo ge?" ucap xiao zhan sambil memegang breast binder.

'Jika iya... Aah! Tidak.... Bo ge hanya punya ku, hanya milik ku bukan orang lain' batin xiao zhan lalu meletakkan kembali breast binder milik wang yibo ke dalam koper lalu pergi menghampiri wang yibo.

'Ah! Sial bagaimana ini, tapi Zhan juga sudah mulai terbuka dengan ku dan banyak bercerita tentang keseharian jadi ku rasa tidak apa-apa jika aku mengatakannya. Lagi pula aku tidak terlalu nyaman memakai breast binder saat tidur' batin wang yibo sambil memejamkan matanya.

"Bo ge... Ayo bangun, Zhan lapar" ucapnya sambil berbaring di samping wang yibo.

"Tapi hanya ada mie instan, bagaimana?" xiao zhan mengangguk dan wang yibo langsung bangkit dari tempat tidur dan pergi ke dapur.

Xiao zhan sebenarnya ingin bertanya milik siapa breast binder itu tapi tidak jadi karena tidak terlalu penting dan xiao zhan sendiri bisa mencari tahunya seperti detektif Conan.
.
.
.
.
Setelah selesai mandi dan berpakaian wang yibo pergi ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan dan minuman, tidak lupa ia menaikan sedikit suhu penghangat ruangan agar tidak terlalu terasa dingin karena cuaca sedang buruk. Salju turun membuat wang yibo tidak dapat membeli bahan persediaan dapur tapi untungnya ada beberapa cemilan dari bibi Kang Shi.

Xiao zhan menoleh ke samping saat wang yibo datang menghampirinya lalu kembali fokus ke acara tv tapi sesaat kemudian, keningnya mengkerut dan merasa ada sesuatu yang aneh.

Huk~ Uhuuk~ Uhukk~

"Makanya Zhan kalau makan itu pelan-pelan, ini minum"

Dengan tangan yang gemetar xiao zhan mengambil gelas air yang wang yibo berikan lalu meminumnya hingga tandas. Kuah mie terasa sangat pedas di tenggorokannya karena tersedak melihat wang yibo yang sangat berbeda.

Mata xiao zhan terus menatap ke arah wang yibo tapi lebih tepatnya ke arah gundukan besar yang sangat menarik perhatiannya dan begitu menggoda, apalagi wang yibo hanya memakai kaos yang tipis. Xiao zhan cepat-cepat menghabiskan mie instan lalu membawa mangkuk kotor bekas mie instan ke dapur.

"Apa aku salah lihat? Tapi itu seperti sangat nyata dan begitu besar... Apa mata ku yang bermasalah?" ucap xiao zhan sambil mencuci tangannya.

"Apanya yang bermasalah?"

"Hhh! Bo ge! Bagaimana jika aku tiba-tiba terkena serangan jantung? Mengagetkan saja" ucapnya.

"Hehehe... Maaf. Memang apa yang bermasalah heumm?" tanya wang yibo yang seketika langsung membuat xiao zhan gugup dan bingung harus bagaimana menjawabnya.

"Ehh.. itu anu e-mm mata ku sakit, iya mata ku sakit Bo ge" ucap xiao zhan mengucek matanya.

"Kemarin biar gēgē lihat" ucap wang yibo berjalan mendekat ke xiao zhan karena anak itu hanya berdiam diri saja.

"Yang kanan atau kiri?" Menangkup kedua pipi xiao zhan.

Xiao zhan terdiam seperti patung saat dada menggoda itu sedikit menempel pada dada bidangnya. Rona merah di wajah xiao zhan membuat wang yibo langsung panik dan mengecek suhu tubuh xiao zhan.

"Sepertinya kita perlu ke rumah sakit, lihat wajau memerah Owh! Bahkan sampai ke telinga tapi suhu tubuh mu normal???"

"Aa-ahh! Tidak Bo ge, a-aku mau ke kamar!"

Xiao zhan pergi masuk ke dalam kamarnya dan meninggalkan wang yibo sendirian di dapur, yang sedang kebingungan dengan sikap xiao zhan.
.
.
.
.
.
Wang yibo terbangun dan melihat ke jam dinding yang menunjukkan pukul 2 siang lalu berjalan ke arah jendela untuk melihat keluar. Sepertinya cuaca baik-baik saja dan tidak akan ada badai salju jadi wang yibo memutuskan untuk pergi ke supermarket. Awal niat ingin mengajak xiao zhan tapi anaknya itu masih tertidur pulas, jadi wang yibo memutuskan untuk pergi sendiri saja karena tidak tega untuk membangunkan xiao zhan.

Setelah selesai dengan berpakaian, wang yibo pergi ke garasi tapi 5 menit kemudian ia kembali ke kamar untuk memeriksa xiao zhan yang ternyata masih tidur. Wang yibo hanya takut jika xiao zhan terbangun saat dirinya tidak dirumah dan langsung pergi mencarinya, sama seperti waktu itu.

"Masih tidur, aku bilang ke bibi dulu kalau aku pergi ke supermarket biar nanti ini anak gak cari'in" ucap wang yibo lalu pergi ke rumah bibi Kang Shi setelah itu kembali ke rumah dan pergi ke supermarket dengan mobil peninggalan ayahnya angkatnya.
.
.
.
.
"Yibo??? Aaah... Aku sangat merindukanmu setelah akhir tahun lalu kau tidak pernah memberi kabar lagi" ucap seorang wanita sambil menggendong bayi.

"Yuha..! Lama tidak bertemu dan siapa si kecil ini?" tanya wang yibo.

"Tentu saja ini anak ku, nama nya Luis. Dan kamu yibo? Bagaimana apa masih melajang sampai sekarang?" ucap Yuha.

"Kau tahu sendiri kan, percintaan itu sulit untuk ku tapi tahun lalu aku mengadopsi seorang anak. Awalnya sedikit merepotkan karena dia sangat pendiam dan sulit diajak berkomunikasi tapi sekarang sudah tidak" ucap wang yibo mengingat betapa kakunya xiao zhan dulu.

"Benarkah! Aku harap kau tidak berbohong, jika benar aku akan memberi tahukan yang lain. Awas saja kau bohong" ucap Yuha memicingkan matanya.

"Tidak percaya ya sudah, datang saja nanti malam dan ajak mereka semua. Anggap saja ini undangan makan malam, aku akan memasak makanan yang banyak" ucap wang yibo.

Tanpa sadar 2 jam sudah berlalu begitu saja dan wang yibo masih asik mengobrol sambil memilih semua stok dapur, cemilan dan lainnya, membuat wang yibo melupakan xiao zhan yang sedang menunggunya di rumah.
.
.
.
Setengah jam setelah wang yibo pergi ke supermarket, xiao zhan terbangun dan melihat sekeliling kamar yang seperti tapi xiao zhan berfikir jika bahwa wang yibo sedang ada di dapur atau di rumah bibi Kang Shi. Beberapa menit kemudian xiao zhan bangkit dari tempat tidur dan pergi ke rumah bibi Kang Shi setelah mengecek apakah wang yibo ada di dapur, ternyata tidak ada.

Bibi Kang Shi mengatakan bahwa wang yibo pergi ke supermarket untuk membeli bahan dapur dan lainnya. Mendengar itu xiao zhan sedikit kesal, kenapa wang yibo tidak membangunkannya dan malah pergi sendiri. Bagaimana jika saat di supermarket wang yibo bertemu dengan laki-laki tampan dan wang yibo pun menyukainya.

Memikirkan tentang itu, membuat xiao zhan menjadi gelisah dan ingin sekali pergi menyusul wang yibo ke supermarket tapi ia tidak tahu jalan.

Bibi Kang Shi sudah berkali-kali mengajak xiao zhan untuk masuk ke dalam dan menunggu wang yibo di dalam saja karena cuaca masih dingin, melihat xiao zhan yang hanya memakai training dan kaos lengan panjang.

Telapak kakinya memerah karena suhu yang dingin dan juga xiao zhan hanya memakai sandal saja, tanpa kaos kaki. Tapi xiao zhan tidak perduli, ia tidak akan masuk ke dalam sebelum wang yibo pulang, walau bibi Kang Shi membujuknya dengan segala cara.



TBC.




Jangan lupa vote+komen👌

𝔄𝔨𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔱𝔲𝔞 𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔱 𝔨𝔲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang