Chapter 6.

1K 101 10
                                    

Hari-hari telah berlalu begitu saja terkadang wang yibo mengajak xiao zhan untuk sarapan atau makan malam bersama walau terkadang xiao zhan menolak karena tidak ingin merepotkan.

Terkadang xiao zhan akan datang ke apartemen wang yibo hanya untuk mengambil beberapa barang yang harus ia bawa atau untuk hal lainnya. Dan hal itu membuat wang yibo berpikir jika xiao zhan menitipkan barangnya lalu dimana xiao zhan tinggal atau tidur.
.
.
.
.
.
Pagi di hari minggu ini wang yibo pergi ke tokoh bunga, ia ingin ke makam orang tuanya lebih tepatnya orang tua angkatnya tidak mungkin jika orang tua kandungnya. Tidak semua manusia itu baik dan tidak semua orang tua itu menyayangi anaknya sama halnya seperti orang tua kandung wang yibo yang membuangnya saat ia masih kecil.

Wang yibo membeli bunga mawar saja lalu saat ingin masuk ke dalam mobilnya seseorang memanggilnya namanya, wang yibo tersenyum melihat siapa yang datang berlari menghampirinya.

"Haah, hah tu-nggu sebentar" ucap xiao zhan sambil mengatur nafasnya.

"Bicara didalam mobil saja. ini minum, atur nafas mu dulu baru bicara" ucap wang yibo lalu menyalakan mobilnya dan pergi dari tokoh bunga.

"Terima kasih. Aku ingin mengambil semua barang ku, aku sudah dapat kost yang tidak jauh dari cafe" ucap xiao zhan.

"Oh begitu. Tapi di mananya aku tidak pernah melihat sebuah kost didekat sana?" ucap wang yibo karena ia sering berjalan-jalan ke memiliki waktu luang.

"Ada itu masuk ke dalam lorong kecil. Umm bunga-bunga ini untuk siapa?" ucap xiao zhan lalu bertanya saat melihat dua buket bunga mawar.

"Aku ingin ke pemakaman orang tua ku, ingin ikut" ucap wang yibo dan xiao zhan langsung mengangguk setuju.
.
.
.
.
Sampai di pemakaman wang yibo dan xiao zhan turun dari mobil, wang yibo pergi menghampiri makam orang tua angkatnya sedangkan xiao zhan menunggu di luar dekat mobil, ia tidak ingin mengganggu waktu pribadi wang yibo.

"Hai aku datang. Bagaimana keadaan kalian, ayah dan ibu ku~ umm aku membawa bunga mawar kesukaan mu Bu. Hikss... tidak terlalu sulit tinggal sendiri walau terkadang aku merindukan kalian ahahaha~ sangat tidak lucu tapi aku ingin mengatakan sesuatu yang lain, aku tahu usia ku sudah cukup untuk memiliki istri tapi perempuan mana yang mau menikah dengan laki-laki aneh seperti ku. Jadii aku ingin mengadopsi seseorang, mungkin dia bisa membuat rasa kesepian ku menghilang" ucap wang yibo menghapus air matanya yang mengalir membasahi pipinya lalu menatap ke arah xiao zhan yang berdiri di dekat mobil.

"Heumm~ mungkin hanya itu saja, aku mohon izinkan aku memilih seorang anak tanpa menikah. Sampai jumpa, aku akan kembali lagi entah hari apa itu" ucap wang yibo lalu pergi menghampiri xiao zhan.

Wang yibo belum bicara dengan xiao zhan tentang ia yang akan mengadopsinya, beberapa hari sebelumnya wang yibo sudah memikirkan ucapan temannya dan wang yibo sudah memutuskan untuk mengadopsi xiao zhan.

"Ayo, kau ingin mengambil barang-barang mu bukan" ucap wang yibo menepuk pundak xiao zhan lalu masuk ke dalam mobil dan diikuti oleh xiao zhan.
.
.
.
.
.
.
Sampai di apartemennya wang yibo mempersilahkan xiao zhan masuk kedalam. Xiao zhan selalu merasa senang setiap kali datang ke apartemen wang yibo karena wang yibo yang menyambutnya dengan penuh kehangatan.

"Apa kau lapar? Akan aku masakan sesuatu, tidak usah terburu-buru lagipula tidak ada kegiatan apapun kan hari ini" ucap wang yibo berjalan ke arah tv, menyalakan tv untuk xiao zhan lalu pergi ke dapur.

Lama-kelamaan xiao zhan merasa mengantuk dan akhirnya terlelap tidur di sofa. Wajahnya terlihat begitu lelah, sudah beberapa malam ini ia tidak tidur dengan nyaman.

"Zhan makanlah aku su-" ucap wang yibo terhenti melihat xiao zhan yang tidur di sofa.

Wang yibo kembali ke dapur ia tidak membangunkan xiao zhan malah meletakkan masakannya di lemari makanan, mungkin setelah xiao zhan bangun ia akan menghangatkannya. Wang yibo tidak tega harus membangunkan xiao zhan yang terlelap tidur.

Xiao zhan bahkan tidak terganggu sedikitpun oleh suara TV. Wang yibo pergi ke kamarnya untuk mengambil selimut dan bantal. Setelah mendapatkannya wang yibo kembali ke ruang tv. Dengan perlahan wang yibo mengangkat kepala xiao zhan untuk meletakkan bantal agar tidurnya terasa lebih nyaman lalu menyelimutinya.
.
.
.
.
.
Sudah tengah hari dan xiao zhan masih betah berada di alam mimpinya, seakan-akan alam mimpinya begitu indah dan membuatnya nyaman sampai-sampai tidak mau bangun lagi. Wang yibo ingin sekali membangunkan xiao zhan untuk makan siang dulu setelah selesai makan siang bisa melanjutkan tidurnya kembali tapi melihat wajah lelah dan mata panda xiao zhan membuatnya ragu.

Wang yibo berdiri lalu pergi ke dapur untuk menghangatkan masakan yang ia masak tadi. Sebenarnya wang yibo masih ragu untuk mengadopsi xiao zhan karena ia belum tahu asal-usul kehidupan xiao zhan itu bagaimana.

Wang yibo terus-terusan melamun memikirkan tentang apa saja yang xiao zhan lakukan dalam hidupnya. Tidak sadar jika orang yang sedang ia pikirkan itu sedang berdiri tidak jauh darinya dan menatapnya dengan tatapan bingung.

Xiao zhan menatap sendu wang yibo yang terus melamun dan sesekali mengerutkan keningnya seperti sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya merasa tidak enak. Apa ia merepotkan? Apa wang yibo tidak suka akan kehadirannya? Apa ia terlihat menjijikkan?, begitu banyak pertanyaan yang muncul di benak xiao zhan.

Wang yibo merasa seperti dirinya sedang diperhatikan pun menoleh ke arah xiao zhan yang berdiri tidak jauh darinya. Xiao zhan yang menyadari bahwa wang yibo melihatnya langsung tersenyum.

"Sudah bangun, apa lapar? Tunggulah sebentar lagi di meja makan" ucap wang yibo, lalu mengaduk masakan yang ia panaskan.

Xiao zhan mengangguk lalu berjalan ke meja makan dan menunggu wang yibo disana. Tak lama kemudian wang yibo datang dengan membawa dua mangkuk berisi nasi dan beberapa sumpit lalu kembali lagi ke dapur untuk mengambil masakannya.

Mereka berdua makan dalam keheningan, tidak akan percakapan apapun sampai xiao zhan telah menghabiskan nasi di mangkuknya begitu juga dengan wang yibo.

"Ingin tambah?" tanya wang yibo pada xiao zhan.

"Um?! Tidak perlu, terima kasih makanannya begitu enak" ucap xiao zhan berterima kasih.

Wang yibo menawarkannya untuk tinggal lebih lama, dan mereka bisa makan malam bersama tapi xiao zhan menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan. Wang yibo menghela nafas lalu mengantarkan xiao zhan ke depan gerbang gedung apartemen. Wang yibo ingin mengantarkannya hingga ke kostan tapi xiao zhan menolak.
.
.
.
.
.
Sudah tiga bulan lamanya xiao zhan tidak pernah lagi berkunjung ke apartemen wang yibo tapi mereka berdua tetap berkomunikasi lewat media online. Wang yibo juga sudah melewati masa sidang adopsi anak tapi ia masih belum bicarakan tentang ini ke xiao zhan.

Xiao zhan sudah dinyatakan resmi sebagai anak dari seorang perjaka berumur 25 tahun. Wang yibo juga sudah memasukkan nama xiao zhan ke kartu keluarganya. Yang awalnya hanya ia namanya sendirian yang tertera di kartu keluarga tapi sekarang ada seseorang yang menempatinya di nomor dua.

Wang yibo berniat akan berkunjung ke kos'an xiao zhan di hari minggu nanti walau sekarang ia masih belum tahu dimana kos'an xiao zhan.

Wang yibo mengambil jaketnya, dompet dan ponselnya lalu pergi keluar untuk membeli stok didapur karena sudah kosong.

TBC.

Jangan lupa vote+komen👌

-

𝔄𝔨𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔱𝔲𝔞 𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔱 𝔨𝔲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang