Chapter 8.

805 89 47
                                    

Setelah pulang dari kantor polisi wang yibo masih ngomel-ngomel tidak jelas dan mengatakan banyak hal buruk tentang wanita yang sering dipanggil ibu kos. Sedangkan xiao zhan hanya diam mendengarkan celotehan panjang wang yibo dan sesekali terkekeh geli dengan ucapan wang yibo.

Xiao zhan duduk diam di sofa, ia bingung kenapa wang yibo menyuruhnya mengemasi semua barangnya dan ia juga penasaran dengan kertas-kertas yang wang yibo pegang. Berkata dalam hati bahwa ini adalah hal yang baik bukan buruk.

"Wanita itu arhgg! benar-benar menyebalkan! seharusnya aku tadi menjambak rambutnya hingga BOTAKK!!" ucap wang yibo yang masih kesal dengan kejadian tadi.

"Huffff~ tenang" ucap wang yibo berusaha untuk tenang tapi sedikit sulit karena rasa kesalnya masih belum hilang, apalagi ia harus pulang sore dari kantor polisi karena wanita itu yang tidak terima dikenakan denda karena melanggar peraturan wilayah yang ia pakai untuk membuat kos'an.

"Zhan.... bacalah ini sendiri dan pahamilah, jika merasa tidak nyaman dengan ini katakan saja, hmm" ucap wang yibo menangkup wajah xiao zhan dan menatapnya dengan tatapan sayu.

Cup~

Dengan tarikan nafas panjang lalu mengecup singkat kening xiao zhan, wang yibo langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan meninggalkan xiao zhan di ruang tv yang diam seperti patung.

"Ini bukan mimpi, jangan sampai ini benaran mimpi huwaaa!! gak boleh basah ini kening jangan sampai kena air" ucap xiao zhan yang mendadak menjadi salah tingkah setelah wang yibo pergi, bahkan ia sampai berguling-guling di lantai sambil tersenyum-senyum.

Beberapa menit kemudian xiao zhan bangkit dari lantai dan menatap ke kertas yang ada di atas meja. Tanpa basa-basi lagi xiao zhan langsung mengambil kertas itu dan membacanya, ia berpikir bahwa itu adalah surat cinta.

"Huh??? adopsi?!"

Seketika senyum di wajahnya itu memudar seiring matanya terus melihat kata-kata yang terpampang jelas di kertas yang pegang.

'Jadi ini alasannya dia menyuruhku mengemasi semua barang ku, aku mencintainya tapi dia menganggap ku anaknya' batin xiao zhan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Tidak apa-apa, teruslah berusaha xiao zhan kau hanya anak angkatnya" ucapnya pada dirinya sendiri sambil menepuk pipinya pelan.

"Setidaknya dengan begini aku bisa terus berada di dekatnya" ucap xiao zhan lalu duduk di sofa menunggu wang yibo.
.
.
.
.
.
Akhirnya setelah ditinggal pergi oleh orang tua angkatnya wang yibo tidak sendirian lagi di apartemennya. Sudah ada orang yang menemaninya sekarang walau diantara mereka masih ada kecanggungan.

Wang yibo menunggu xiao zhan mengatakan tentang ia yang mengadopsi dirinya tapi sedari tadi xiao zhan seperti tidak ingin mengatakan apapun.

"Hem! Jadi bagaimana?" tanya wang yibo yang penasaran dengan jawaban xiao zhan.

"Um? Oh ini enak seperti biasa dan ini juga tidak terlalu pedas" ucap xiao zhan mengatakan tentang masakan wang yibo.

'Bukan ini yang aku maksud, kenapa malah bilang makanan. Aku bertanya bagaimana dengan adopsi itu.....' batin wang yibo.

"B-baguslah kalau begitu tambahlah lagi" ucap wang yibo dan xiao zhan hanya mengangguk.
.
.
.
Selesai makan malam wang yibo langsung membantu xiao zhan merapikan barang-barangnya. Melipat dan menyetrika pakaian xiao zhan yang terlihat kusut dan tentu saja xiao zhan ikut membantu. Ia tidak akan membiarkan wang yibo melipat pakaian dalamnya walau status ia dan wang yibo itu berbeda bukan sebagai orang asing lagi tapi keluarga.

"Ini, letakkan dengan rapi di dalam lemari ditempat yang kosong" ucap wang yibo lalu memberikan pakaian yang sudah ia setrika.

Xiao zhan mengangguk dan langsung melakukan apa yang wang yibo katakan. Selesai dengan pakaian wang yibo langsung  mengambil seprai yang ia beli memang khusus untuk xiao zhan.

Tidak mungkin ia tidur seranjang dengan xiao zhan yang sudah dewasa. Ia juga sudah membeli rangka ranjang dan seprai bermotif ultraman untuk xiao zhan tapi saat ingin memasangkan seprainya, ia baru ingat bahwa kasur yang ia beli belum sampai dan kemungkinan itu besok.

'Bagaimana ini, dia juga terlihat sudah sangat mengantuk huhh~ wang yibo oh wang yibo' batinnya berkata.

"Tidurlah pasti sudah mengantuk bukan" ucap wang yibo menepuk sisi lain ranjang.

Mereka berdua tidur di ranjang yang sama dengan jarak yang berjauh-jauhan. Wang yibo tidak langsung tidur, ia menunggu xiao zhan tidur lebih dulu karena ia tidak terbiasa tidur dengan menggunakan breast binder.

Jika untuk beraktivitas pastinya wang yibo akan memakai breast binder, kalau tidak semua orang akan tahu tentang dadanya ini. Cukup lama wang yibo menunggu xiao zhan tertidur sambil memainkan ponselnya.

Wang yibo mencoba memanggil xiao zhan dengan nada pelan dan tidak ada jawaban dari xiao zhan dan hanya suara dengkuran halus yang terdengar. Wang yibo langsung melepaskan breast binder yang ia pakai lalu melemparkannya ke sembarang arah lalu menarik selimut dan tidur.
.
.
Ditengah malam xiao zhan terbangun karena tenggorokannya terasa kering. Xiao zhan masih sangat mengantuk tapi ia haus, membuka matanya dan melihat dirinya yang tidur memeluk wang yibo dan dada wang yibo yang ia jadikan sebagai bantal.

"Hehehe dada ini lebih empuk dan nyaman dari pada bantal hoamm" ucapnya yang masih mengantuk lalu turun dari kasur lalu berjalan ke dapur.

Menuangkan air ke dalam gelas lalu meminumnya hingga tandas. Setelah itu xiao zhan kembali ke kamar lalu naik ke atas kasur kembali ke posisi sebelumnya dan tidur.
.
.
.
.
.
.
Pukul enam pagi wang yibo bangun lebih dulu lalu ia melihat ke xiao zhan yang masih tertidur sambil memeluk bantal. Wang yibo menggelengkan kepalanya lalu pergi ke kamar mandi karena hari ini ia mempunyai jadwal pagi.

15 menit kemudian wang yibo selesai mandi dan ia langsung membangunkan xiao zhan untuk segera mandi dan sarapan pagi. Sambil menunggu xiao zhan selesai mandi wang yibo menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua.

Saat sarapan tidak ada pembicaraan apapun setelah selesai wang yibo langsung membawa peralatan makan mereka ke wastafel sementara xiao zhan kembali ke kamar untuk mengambil tasnya.

Di dalam kamar xiao zhan menekan semua bantal dengan kedua tangannya, ia mencari bantal yang empuk semalam tapi tidak tahu yang mana bahkan bantal yang ia peluk tadi pagi saja sangat berbeda. Entah itu hanya mimpinya atau halusinasinya saja tapi itu benar-benar membuatnya nyaman.

"Ada apa?" tanya wang yibo yang berdiri di ambang pintu kamar.

Xiao zhan menggeleng lalu menyambar tasnya dan menghampiri wang yibo. Wang yibo menyetir mobil pergi ke universitas yunmeng untuk mengantar xiao zhan setelah itu ia akan pergi ke universitas gusu.




TBC.



Jangan lupa vote+komen👌




-

𝔄𝔨𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔱𝔲𝔞 𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔱 𝔨𝔲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang