Chapter 13.

793 85 21
                                    

Hari yang paling di tunggu-tunggu oleh wang yibo telah tiba yaitu hari libur akhir tahun, dimana ia bilang pulang ke rumahnya walau ada yang tapi bagi wang yibo rasanya tetap sama. Semua yang wang yibo dan xiao zhan perlukan sudah siap di dalam koper.

"Zhann!! Bangun cepat, kita bisa ketinggalan pesawat jika kamu tetap tidur. Zhan!!" teriak wang yibo dari dapur yang sedang memasak sarapan pagi.

Bukannya bangun lalu mandi xiao zhan malah menutup telinganya dengan bantal dan lanjut tidur. Wang yibo membuka pintu kamar dan melihat xiao zhan yang masih tertidur pun menjadi gemas lalu berjalan ke arah sisi ranjang dan langsung menarik selimut yang menutupi xiao zhan.

"ZHAN BANGUN!!!" teriak wang yibo yang melengking tinggi.

Xiao zhan tersentak dan langsung terduduk di atas kasur "Bo ge...." kesal xiao zhan menatap wang yibo dengan muka bantalnya lalu mengusap wajahnya.

"Mandi sana atau ingin ditinggal, hmm!!" ucap wang yibo melihat xiao zhan yang hendak berbaring kembali.

Xiao zhan langsung turun dari kasur lalu tanpa aba-aba langsung menggendong wang yibo ala bridal style ke kamar mandi.

"Ayoo! Kita mandi.." ucap xiao zhan antusias.

"Aku sudah mandi" ucap wang yibo yang seketika membuat xiao zhan patah semangat.

"Mangkanya kalau bangun itu jangan siang terus, sudah sana mandi" ucap wang yibo lalu berjalan ke luar kamar.

"Bo ge ngomel terus cepat tua baru tahu rasa, lagian ini masih jam lima. Matahari pun belum terbit" ucap xiao zhan masuk ke dalam kamar mandi.

"ZHAN AKU DENGAR ITU!!!" teriak wang yibo.

"Hehehe walau tua juga cinta ku tetap padamu" gumam xiao zhan sambil cengengesan lalu menyalakan shower.
.
.
.
.
.
Selesai sarapan keduanya langsung bersiap-siap dan pergi ke bandara dengan taksi, wang yibo mengingat-ingat kembali bahwa semua barang yang dibutuhkan sudah dibawa.

"Bo ge, ngantuk" ucap xiao zhan bersandar di pundak wang yibo.

"Masih pagi sudah ngantuk belum juga lama kita pergi. pagi tidur malam begadang sampai larut malam" omel wang yibo.

"Suttttt~ udah diam yahh, masih pagi gak boleh ngomel-ngomel" ucap xiao zhan lalu membaringkan kepalanya di atas paha wang yibo.

"Pak, pelan-pelan saja tidak perlu mengembut" ucap wang yibo kepada supir taksi.

Supir taksi mengangguk setelah mendengar ucapan wang yibo untuk tidak mengebut. Wang yibo berkata seperti itu agar xiao zhan dapat tidur dengan nyaman, jika masalah uang wang yibo akan bayar berapapun itu.

Selama perjalanan ke bandara wang yibo duduk dengan tenang sambil nonton film di ponselnya dan satu tangannya mengusap-usap kepala xiao zhan.
.
.
.
.
.
SKIP
.
.
.
.
.
Setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh dan juga membutuhkan banyak waktu, akhirnya keduanya sampai di rumah yang cukup besar dan halaman yang luas. Xiao zhan memandang rumah didepannya, tempat ini tidak seperti dikota lebih mirip seperti desa lalu menatap ke wang yibo yang ada disampingnya tapi xiao zhan langsung terkejut saat tidak mendapati  wang yibo disebelahnya.

"Zhan!! Kemari.."

Merasa ada yang memanggilnya xiao zhan langsung menoleh ke belakang dan melihat wang yibo yang sedang berdiri di depan pintu rumah yang terbuka.

"Huuhh~ kira tadi hilang kemana, kan gak lucu kalau hilang di culik hantu. Lagian rumahnya yang mana sih" ucap xiao zhan berjalan menghampiri wang yibo.

Xiao zhan masuk ke dalam rumah setelah memberi salam. Xiao zhan melihat wanita setengah baya yang sedang duduk sambil bermain dengan bayi kecil yang ada di pangkuan laki-laki setengah baya pula yang sepertinya adalah suami wanita yang bermain dengan bayi.

𝔄𝔨𝔲 𝔪𝔢𝔫𝔠𝔦𝔫𝔱𝔞𝔦 𝔬𝔯𝔞𝔫𝔤 𝔱𝔲𝔞 𝔞𝔫𝔤𝔨𝔞𝔱 𝔨𝔲Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang