Chapter 4 : New Circle And Betrayal

334 42 0
                                    

Dahyun menatap kearah Tzuyu yang sedang tertawa oleh lelucon Jeongyeon. "Satu lagi teman yang memiliki humor aneh seperti Jeongyeon dan Chaeyoung."

***

2 bulan kemudian

Tak terasa waktu telah berjalan sangat cepat. Dua bulan sudah berlalu setelah kepindahan Tzuyu. Tzuyu semakin dekat dengan The Cool, bahkan murid disekolah mulai menambahkan nama Tzuyu jika sedang menyebut personil The Cool. Sikap dingin Tzuyu semakin terpancar, tapi itu berbeda ketika Tzuyu bersama The Cool. Seperti saat ini contohnya.

"Udah selesai ceramahnya?" Jeongyeon menatap malas kearah Tzuyu. Begitupun dengan Chaeyoung dan Dahyun. Pasalnya entah sedang kumat atau bagaimana tiba-tiba Tzuyu berbicara panjang lebar tentang dosa membuang sampah sembarangan.

Tzuyu nyengir. "Udah hehe. Makasih loh udah dengerin celotehan gue."

"Anak-anak pada salah pas bilang lo itu anggota terdingin The Cool," ucap Chaeyoung sambil memutar bola matanya.

"Dingin dari mana. Orang humor aja anjlok banget," tambah Dahyun.

"Jadi gue udah masuk jadi anggota The Cool nih?" Tzuyu menatap ketiganya dengan semangat.

Jeongyeon mengangguk membenarkan. "Lagian kan lo hangout sama kita terus. Terus juga lo selalu sama kita, ya gak salah sih kalo lo masuk The Cool."

"Bener tuh!" Seru Chaeyoung dan Dahyun bersamaan.

Tzuyu memeluk Jeongyeon dengan erat. "Ihh makasih banget loh!!!"

"Orang yang rumornya kalem nih," ucap Dahyun.

"Masuk The Cool aja happy banget gitu," celetuk Chaeyoung.

Tzuyu tersenyum lebar. "Ini pertama kalinya gue dapet temen!"

"Loh sebelumnya emang gak?"

Tzuyu menatap Chaeyoung. "Ada tapi ini pertama kali gue yang interaksi dulu. Jadi gue seneng banget!"

Mereka semua tertawa akan tingkah lucu Tzuyu.

***

Sepertinya perkataan Nayeon, Jihyo, dan Mina dua bulan lalu hanya menjadi angin lalu saja bagi Sana, ya setidaknya itu tanggapan mereka bertiga. Sana dan Dahyun masih menjalani hubungan sembunyi-sembunyi. Dan Dahyun masih memperlakukan Momo seperti Momo adalah kekasihnya.

"Gengs!" Momo menghampiri teman-temannya yang sedang mengobrol di kelas mereka.

"Happy banget tuh muka,"celetuk Jihyo.

"Abis dikasih uang saku lebih keknya tuh, kalo gak ya abis dikasih makanan gratis," ucap Nayeon.

"Palingan Dahyun," ucap Mina yang langsung membuat The Pretty terdiam.

"Tepat sekali Mina!" Momo tersenyum lebar. "Dahyun ngajak gue makan malem nanti!!! Happy banget gue."

Momo melihat kearah teman-teman nya itu. Ekspetasi Momo adalah wajah bahagia mereka karena progres pendekatan nya dengan Dahyun, tapi yang dia lihat wajah murung mereka.

"Gue ikut seneng Mo!" Sana tersenyum menatap Momo.

Momo memeluk Sana sebentar. "Thanks San. Lo emang sohib yang paling ngertiin gue banget! Gak kayak mereka bertiga tuh, ngeselin!"

Nayeon, Jihyo, dan Mina memutar matanya malas. "Kalau aja dia tau," batin mereka.

"Mo, apa gak sebaiknya lo lupain aja Dahyun," ucap Jihyo.

Momo mengernyit. "Mana bisa Hyo. Ngelupain orang yang selama ini lo suka dengan tulus dari hati lo itu susah."

"Gue tau. Tapi gue harap lo coba lupain Dahyun. Banyak yang ngejar lo Mo. Lo itu cantik, manis, dan lucu lagi. Kak Heechul tuh contoh nya, atau gak Jackson. Mereka itu suka sama lo, kenapa lo gak nyoba ngejalanin hubungan sama mereka," ucap Jihyo. Jihyo benar-benar tidak ingin melihat Momo terluka dan sakit hati. Menurut Jihyo Momo berhak mendapat yang lebih baik dari Dahyun.

Momo menggeleng. "Gue gak bisa Hyo. Dan kenapa lo tiba-tiba nyuruh gue lupain Dahyun?"

"Dia cuma nyakitin lo. Lo berhak dapat yang terbaik," ucap Nayeon.

"Gue gak bisa! Dan gak akan pernah ngelupain Dahyun!" Momo menatap kesal.

"Kalau lo tau kebenarannya, lo bakal sangat sakit hati Mo," ucap Mina.

Sana menatap Mina lalu menatap Momo. "Kalian gak usah paksa Momo buat ngelupain Dahyun. Itu perasaannya, itu hak nya."

Momo tersenyum kearah Sana. "Emang cuma Sana orang yang bisa ngertiin gue."

"Ngertiin? Bullshit! Gak usah sok suci San!" Mina menatap tajam Sana.

"Kita gak mau nyeritain kebenarannya cuma karena pengin lo nyeritain sendiri ke Momo dari mulut manis lo itu!" Mina menekankan kata-katanya.

"Stop Mina! Apa yang lo omongin?" Sana menatap Mina. Sana tau betul apa yang Mina bicarakan.

Mina tertawa pelan. "Lo gak usah deketin gue kalo ada masalah. Pertemanan gue sama lo berakhir! Gue gak mau temenan sama orang munafik!"

Mina pergi meninggalkan kelas. Sementara penghuni kelas itu semua terdiam, mereka tidak pernah melihat Mina semarah itu.

"Gue mau bakal nyusul Mina," ucap Nayeon dan bangkit mengejar Mina.

Jihyo, Sana, dan Momo terdiam. Tidak satupun dari mereka berbicara setelah kepergian Mina.

Sekali lagi author mau ngucapin terimakasih sama chtzyu__ yang udah ngebantuin author di setiap Chapter nya. Jangan lupa untuk Vote dan Comment biar author nya rajin update 😅, Happy Reading......





To Be Continue..............

PAINFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang