Chapter 7 : Comfort With Her ( SaTzu🥰)

386 50 0
                                    

"Penghianat datang," seru murid-murid saat melihat Sana berjalan di koridor.

Sana menunduk. Menahan tangisnya.

***

"Sendirian?" Tzuyu memberikan satu minuman yang dia bawa pada gadis disampingnya. Mereka berdua berada di rooftop.

Gadis itu menoleh. Dia hanya menatap minuman yang diberikan Tzuyu.

"Lo belum makan atau minum apa-apa kan? Seenggaknya minum air biar gak dehidrasi," ucap Tzuyu. "Sana?"

Yap gadis itu adalah Sana.

"Gak usah sok peduli Tzu," ucap Sana.

Tzuyu menghela napas. Sana memang salah tapi Tzuyu tidak bisa melihat gadis itu terus-terusan murung. Terlebih lagi dengan Dahyun yang malah terus berusaha mendekati Momo, Tzuyu benar-benar bingung dengan jalan pikir Dahyun.

"Gue gak mau lo sakit," ucap Tzuyu. "Bunda gue bawain bekal makanan banyak. Gue kebawah ambil dulu, lo tunggu disini."

Sana menoleh, dia menahan tangan Tzuyu ketika Tzuyu hendak pergi. Mata Sana sudah berkaca-kaca.

Tzuyu tersenyum lembut. "Kalo lo mau gue disini, gue bakal disini."

Tzuyu menarik Sana kepelukannya, membiarkan gadis itu menumpahkan setiap tangisnya. Tzuyu dengan sabar menunggu Sana hingga dia tenang.

"Maaf," lirih Sana sambil melepas pelukannya dengan Tzuyu.

"Gak apa-apa."

"Harusnya gue dengerin perkataan sahabat gue. Harusnya gue dengerin perkataan lo," sesal Sana.

Tzuyu tersenyum. "Yang lalu biarlah berlalu. Sekarang fokus membenahi diri dulu."

"Gue gak punya siapa-siapa. Sahabat gue ngejauh, bahkan Dahyun yang notabene nya adalah pacar gue juga ngejauh," ucap Sana.

"Kata siapa lo gak punya siapa-siapa? Lo punya gue, gue bakal selalu ada disisi lo," ucap Tzuyu.

Sana menatap gadis tinggi didepannya. Menatap mata Tzuyu, Sana hanya melihat ketulusan di mata Tzuyu.

"Makasih."

****

"Dahyun stop!" Momo menatap jengah kepada gadis berkulit putih yang terus-terusan mengikutinya.

"Bukannya kamu suka kalau terus didekat aku?" Dahyun menunjukkan senyum manisnya.

Momo terdiam, dia tidak bisa menyanggah pesona Dahyun. "Ehm, itu dulu. Sekarang lo itu pacar sahabat gue, jadi pliss."

"Aku gak suka kamu bicara gue-lo sama aku."

Momo menghela napas kasar. "Dahyun! Lo itu harusnya sekarang sama Sana, disisi Sana bukannya malah ngejar-ngejar gue!"

"Soal Sana itu urusan nanti. Aku maunya kamu gak ngejauh gini dari aku," ucap Dahyun.

"Kalo punya otak itu dipake." Bukan Momo yang menjawab tapi Mina yang tiba-tiba datang. "Gini deh. Lo selalu perlakuin Momo selayaknya pacar lo, lo kasih harapan ke dia, eh tapi lo malah macarin Sana yang notabene nya sahabat deket Momo. Kalo gue jadi lo, gue bakal malu nampakin diri didepan Momo, lo itu brengsek, tolol, egois!"

Momo menegang tangan Mina, menyuruhnya untuk berhenti memarahi Dahyun.

Mina menatap Momo. "Lo masih mau belain orang yang udah jelas-jelas gak layak deket sama lo?"

"Mina udah."

Mina mengangguk lalu netranya menatap Dahyun. "Look, Momo bahkan gak pernah ngjelekin lo. Dia selalu belain lo, dan lo udah salah sia-siain orang kaya Momo. Semoga bahagia dengan hubungan lo dan Sana, ya kalo Sana masih mau sama orang kaya lo."

Mina menarik Momo berjalan menjauh dari Dahyun.

"Shit," umpat Dahyun.

***

Satu bulan kemudian

Satu bulan sudah berlalu, keadaan masih sama The Pretty atau The Cool masih panas. Persahabatan mereka yang dulu diidam idamkan oleh semua orang sekarang semakin tidak ada apa-apanya.

"Dorrr!" Sana muncul tiba-tiba dibelakang gadis cantik tinggi yang tengah duduk membaca buku dikursi taman. Siapa lagi kalau bukan Tzuyu.

Hubungan Sana dan Tzuyu semakin dekat sebulan terakhir. Tzuyu yang selalu disisi Sana saat semua meninggalkannya membuat Sana menjadi sangat nyaman dan merasa aman jika bersama Tzuyu.

Bagaimana dengan hubungan Sana dan Dahyun? Entahlah, hubungan mereka berdua tidak jelas. Status mereka masih berpacaran, tapi tidak dengan cara mereka memperlakukan satu sama lain. Dahyun yang seolah berbalik mengejar-ngejar Momo, dan Sana yang semakin dekat dengan Tzuyu.

"Kebiasaan," kesal Tzuyu tapi dia tersenyum saat melihat Sana.

"Lagian lo fokus banget baca buku nya. Baca apa sih?" Sana merebut buku yang dipegang Tzuyu. "Kirain fokus baca buku pelajaran ternyata baca novel."

Tzuyu mengambil kembali buku novelnya dari Sana. "Kayak lo suka baca buku pelajaran aja."

Sana menyengir lebar. Tapi detik berikutnya cengiran lebar Sana menghilang, saat matanya melihat The Pretty yang sedang berjalan menuju kantin dengan saling bercanda.

Tzuyu menoleh kearah mata Sana menatap. "Bentar lagi mereka bakal balik ke lo kok."

Sana tersenyum tipis. "Hukuman yang mereka kasih buat gue gak seberapa sama luka yang gue kasih ke Momo."

"Gak usah bilang gitu. Lo juga terluka, mereka cuma perlu sedikit waktu lagi," ucap Tzuyu.

"Makasih selalu ada disamping gue. Disaat semuanya ngejauh." Sana tersenyum sambil menatap Tzuyu.

"Mana bisa gue biarin orang yang gue sayang ngerasain sakit sendirian. Mau dunia ngebenci lo sekalipun gue bakal selalu ada disamping lo. Mau sebesar apapun kesalahan lo, gue bakal selalu ngejagain lo," batin Tzuyu.

"Hey," ucap Sana sambil melambaikan tangan didepan wajah Tzuyu ketika melihat Tzuyu melamun. "Lagi ngucapin makasih nih gue, malah lo ngelamun."

Tzuyu terkekeh. "Sorry."




Maaf ya guys abis ini author gak bisa cepet cepet updatenya karena harus koordinasi dulu sama chtzyu__ ya. Soalnya dia yang punya ide buat collab ☺☺☺, nanti saya buat agak panjang ya Chapter selanjutnya dan author nya juga sengaja mau SaTzu dan DahMo yang Berlayar 😅. Happy Reading ☺☺☺☺






To Be Continue.................

PAINFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang