Chapter 5 : Revealed Reality

314 53 7
                                    

Sebelumnya Author mau minta maaf ya kalau Update nya telat. Soalnya karena kuota internet nya gak ada😅🤣🤣🤣. Harap maklum ya😅, okay kita langsung ke cerita nya aja😁😁😁

Mina pergi meninggalkan kelas. Sementara penghuni kelas itu semua terdiam, mereka tidak pernah melihat Mina semarah itu.

"Gue mau bakal nyusul Mina," ucap Nayeon dan bangkit mengejar Mina.

Jihyo, Sana, dan Momo terdiam. Tidak satupun dari mereka berbicara setelah kepergian Mina.

***

"Gue denger rumor nya The Pretty lagi pada ribut," ucap Chaeyoung sambil menyeruput susu stroberi nya.

"Ribut karena apa? Biasanya mereka kompak," ucap Tzuyu.

Chaeyoung menatap kearah Dahyun yang tengah sibuk memainkan Hp nya. Jeongyeon dan Tzuyu lalu melihat arah pandang Chaeyoung.

"Dahyun?" Tanya Jeongyeon. "Ahh pasti masalah soal percintaan."

Dahyun segera menoleh ketika mendengar namanya disebut. "Kenapa?"

"The Pretty ribut gegara lo," ucap Tzuyu blak blak an seperti biasa.

"Gue?"

"Gak usah pura-pura polos. Ini pasti gara-gara lo sama Sana yang seakan nusuk Momo dari belakang," ucap Jeongyeon.

Dahyun mendelik tajam sambil sesekali melirik Tzuyu.

"Ahh ehm maksud gue ishh." Jeongyeon berdecak.

"Apa? Cerita aja, gue gak ember kok," ucap Tzuyu.

Chaeyoung menghela napas. Tanpa melihat Dahyun, Chaeyoung langsung menceritakan semua kepada Tzuyu. Tzuyu setelah mendengar cerita dari Chaeyoung menganga kaget.

"Wahhh lo brengsek banget Hyun!" Tzuyu menatap Dahyun dengan agak kesal.

"Nah makannya! Udah beberapa kali kita bilangin masih aja ngebandel," ucap Jeongyeon.

"Takutnya malah ntar dia kena karma kita yang repot," tambah Chaeyoung.

"Jadi intinya sekarang The Pretty lagi jauhin Sana? Terus Momo udah tau belum?" Tzuyu menatap Jeongyeon dan Chaeyoung. Dia seperti tidak mempedulikan Dahyun.

"Kalau Momo tau satu sekolah bisa heboh. Dan yang ada ntar Sana kena hujat," ucap Jeongyeon.

Tzuyu menghela napas. Netranya menatap Dahyun. "Hati bukan mainan Hyun. Lo kalo sayang sama Sana ya Sana aja gak usah ngasih harapan berlebih ke Momo. Perlakuan lo ke Momo malah lebih menunjukkan lo pacarnya Momo dibanding Sana. Coba lo bayangin sendiri diposisi Momo pas dia tau, tempatin diri lo di posisi Momo. Terus gimana menderitanya Sana juga ntar pasti kena hujat, ya walaupun itu salah Sana juga. Kalo sayang sama cinta itu ngelindungin, kalo jatohnya gini itu namanya lo terobsesi."

Dahyun menunduk. "Lo suka kan sama Sana?"

Tzuyu mengernyit. "Kenapa jadi gue?"

"Gue tau lo suka sama Sana. Gue selama ini diem karena lo itu udah jadi temen gue, tapi sekarang nggak lagi. Sana milik gue, jangan pernah berpikiran ngambil dia," ucap Dahyun menatap Tzuyu tajam.

Tzuyu mengernyit bingung. Kemudian dia tertawa geli ketika menyadari apa yang Dahyun tangkap dari kata-kata nya.

"Temen kalian berdua udah gak waras ternyata Jeong, Chae," ucap Tzuyu.

"Dia emang udah rada-rada sih," ucap Chaeyoung.

Rahang Dahyun mengeras. "Maksud lo apa?!"

Tzuyu menatap Dahyun. "Lo itu gak punya pendirian. Maunya bener terus, lo tau posisi lo salah dan lo nuduh dan nyalahin gue? Gue emang suka sama Sana, tapi gue bukan orang brengsek yang egois. Tentuin perasaan lo. Sana atau Momo, jangan maruk."

Tzuyu pergi meninggalkan mereka bertiga. Dia hendak menjernihkan pikirannya.

***

Tzuyu memutuskan pergi ke rooftop disana nertranya melihat seorang gadis berambut panjang tengah melamun. Tidak perlu waktu lama untuk Tzuyu mengetahui siapa orang itu. Orang yang dia suka sejak pertama kali bertemu, Minatozaki Sana.

"Ngapain disini? Gak layak banget kalo lo yang galau," ucap Tzuyu

Sana menoleh kearah Tzuyu. Dahinya mengernyit bingung. Pasalnya selama dua bulan terakhir Tzuyu seakan menjauhinya.

"Maksud lo apa?"

"Gue udah tau semua. Hubungan lo sama Dahyun, terus soal lo yang nusuk sahabat lo dari belakang," ucap Tzuyu.

Mata Sana berkaca-kaca. Entahlah perkataan Tzuyu sangat menyakitinya dibanding yang lain.

"Lo berpikiran begitu juga tentang gue?" Sana menatap Tzuyu.

Tzuyu menghela napasnya. Masih konsisten dengan kejujurannya. "Maaf. Tapi apa yang lo lakuin emang salah. Lo menghianati sahabat lo sendiri, yang setau gue dia orang yang paling percaya sama lo."

Sana terkekeh. "Perkataan lo sama persis dengan yang Mina katakan."

"Karena itu adalah kebenaran. Mata lo terlalu buta buat ngelihat kebenaran," ucap Tzuyu.

"Apa gue gak berhak bahagia dengan orang yang gue cintai?" Sana menunduk.

"Lo berhak bahagia. Tapi menurut gue, cuma orang bodoh yang menghianati sahabatnya hanya karena cinta."

Sana terdiam. Perkataan Tzuyu membuat pandangannya sedikit terbuka. Sana perlahan menyadari apa saja yang sudah dia lakukan.

Sekali lagi Author minta maaf ya atas keterlambatan Updatenya 😅

To Be Continue.......................

PAINFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang