Chapter 8 : Why Are You So Selfish (SaiDa)

387 50 2
                                    

"Mana bisa gue biarin orang yang gue sayang ngerasain sakit sendirian. Mau dunia ngebenci lo sekalipun gue bakal selalu ada disamping lo. Mau sebesar apapun kesalahan lo, gue bakal selalu ngejagain lo," batin Tzuyu.

"Hey," ucap Sana sambil melambaikan tangan didepan wajah Tzuyu ketika melihat Tzuyu melamun. "Lagi ngucapin makasih nih gue, malah lo ngelamun."

Tzuyu terkekeh. "Sorry."

***

"Dahyun," panggil Sana saat melihat Dahyun yang sedang berjalan terburu-buru kearah kantin. Sana yakin Dahyun sedang buru-buru untuk menghampiri Momo.

"Eoh! Sana!" Dahyun berbalik lalu tersenyum canggung kearah Sana.

"Ini saat nya," batin Sana.

"Ada waktu buat bicara gak?" Sana menatap Dahyun yang sesekali melihat kearah jam tangannya.

"Eo? Ada apa?"

"Bukankah banyak yang harus kita selesaikan?"

"Bagaimana kalo nanti, ehm nanti sore ah tidak bagaimana kalo besok," ucap Dahyun. Dia terdengar ingin segera pergi.

Sana tersenyum miris. "Bukankah kita masih pacaran? Kamu masih pacarku Dahyun."

Dahyun terdiam. Dia yang sedaritadi memandangi jam tangan langsung menatap Sana.

Sana tertawa miris. "Ahh lo bahkan lupa kalo masih punya pacar."

Dahyun menggelengkan kepalanya. "Gak gitu, gue lagi berusaha memperbaiki hubungan sama Momo. Setelah semua clear ya semua bakal berjalan normal lagi."

"Normal maksud lo itu. Memperlakukan Momo selayaknya pacar dan ngasih dia harapan, terus lo statusnya pacar gue? Gitu maksud lo?" Sana menatap Dahyun.

Dahyun hanya diam, dia tidak bisa menjawab pertanyaan Sana.

"Kita udahan aja ya," ucap Sana.

"No!" Dahyun menatap tidak setuju.

"Apa lagi yang perlu dipertahanin? Gue sama lo seharusnya gak pernah bersama sejak awal," ucap Sana.

Dahyun menghela napas pelan. "Pasti gara-gara Tzuyu kan?"

Sana mengernyit. "Maksud lo apa?"

"Pasti Tzuyu udah ngerayu lo buat jadi pacar dia kan? Udah ketebak sih dia mau jadi pengganggu hubungan kita."

Wajah Sana memerah seketika. Dia marah, dia tidak suka Dahyun memandang Tzuyu seperti itu.

"Kim Dahyun. Denger, ini gak ada hubungannya dengan Tzuyu. Gue mau putus sama lo karena emang itu yang seharusnya dilakuin. Dan jangan berani-berani lo bilang hal buruk tentang Tzuyu," tekan Sana.

"Tzuyu udah racunin pikiran lo ternyata," ucap Dahyun sekali lagi yang berhasil memancing emosi Sana.

Plakkk

Sana menampar pipi Dahyun dengan keras. Hal itu langsung menjadi pusat perhatian.

"Ternyata bener apa kata Mina. Lo itu brengsek, egois, dan gak mau salah. Kalo punya otak dipake! Ahh atau lo gak punya otak? Denger ini Kim Dahyun. Lo gak berhak dapetin Momo, Momo terlalu baik buat lo yang bajingan. Dan jangan pernah lo bilang hal buruk tentang Tzuyu dari mulut lo itu, lo gak pantes dan gak layak bilang gitu ke Tzuyu. Disaat semua ngejauh dan bahkan lo yang statusnya pacar gue juga ikut ngejauh hanya Tzuyu yang selalu ada disisi gue! Kita putus Kim Dahyun!" Sana bersuara agak keras sehingga semua bisa mendengarnya.

Bahkan The Pretty lainnya mendengarkan perkataan Sana. The Cool dan Tzuyu juga. Sana dan Dahyun sekarang menjadi pusat perhatian.

Sana melihat sekitar. Dengan mata yang berkaca-kaca dia segera pergi meninggalkan keramaian. Sedangkan Dahyun dia terdiam sambil memegang pipi nya yang panas setelah ditampar Sana.

Tzuyu yang melihat Sana pergi langsung segera menyusulnya.

"Gimana? Udah sadar belum," ucap Chaeyoung kepada temannya yang masih terdiam itu.

"Kalo masih belum sadar males ah deketan sama lo," timpal Jeongyeon.

Sedangkan The Pretty mereka kaget dengan keberanian Sana.

"Dia akhirnya sadar," ucap Mina.

"Sana sendiri tanpa sahabat dan jadi bahan bicaraan orang-orang," ucap Momo terlihat menyesal.

"Kita harus maafin Sana. Dia udah banyak terluka," ucap Nayeon.

"Gue setuju," ucap Jihyo.

****

Sana pun berjalan menuju ke Rooftop untuk menenangkan diri nya karena perkataan Dahyun yang menyakiti hati nya. Saat Sana sedang menenangkan hati nya, Tiba-tiba saja ada yang menepuk bahunya. Siapa lagi kalau bukan Tzuyu.

"Hey," panggil Tzuyu sambil menepuk bahunya Sana.

"Tzuyu!!" pekik Sana sambil memeluk Tzuyu.

"Gak apa apa, lo udah ngelakuin hal yang berani kok. Gue kagum sama lo," ucap Tzuyu sambil membalas pelukan Sana.

"Andai aja gue ketemu lo dulu, pasti lo gak bakal sesakit ini, Sana," batin Tzuyu.

"Tzu lo jangan jauh jauh ya dari gue. Gue gak punya siapa-siapa lagi selain lo. Cuma lo yang paling bisa ngertiin perasaan gue ... hiks ... hiks." Sana terisak.

"Ya, Sana. Gue gak bakal jauh jauh dari lo, lo jangan nangis lagi ya. Udah ya udah," ucap Tzuyu sambil mengusap air mata Sana yang membasahi pipi nya.

Disaat Sana sedang menenangkan diri di pelukannya Tzuyu, ada mata yang memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Awas aja ya Chou Tzuyu. Kita lihat aja siapa yang pantas buat Sana, gue atau lo," batin Dahyun sambil tersenyum sinis menatap Sana dan Tzuyu.

Hy Readers, balik lagi bersama author yang gaje ini🤣🤣🤣. Ihh kesel banget sama karakter nya Dahyun, egois, gak mau ngalah, plin plan mau pilih yang mana, Hadeuh bikin pusing author nya aja nih, tadinya mau dibikin tobat ehhh gak jadi karena chapter nya masih banyak 🤣🤣🤣. Btw author mau ngucapin terimakasih sama chtzyu__ yang ngebantu penulisan yang benar, letak tanda baca yang benar. Okay, Happy Reading ☺☺☺, ehhh tapi jangan kangen ya sama author nya🤣🤣🤣Cukup kangen sama ceritanya aja☺☺☺☺



To Be Continue...........

PAINFULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang