"Hiks--"
"Aduh² Wonn udah jangan nangis terus, kita jadi bingung kalo Lo kaya gini" Ucap Yujin sambil menepuk² punggung Wonyoung.
"Hiks--Ruto j-jahad sama gue...."
"Iya² nanti Ruto nya gue tampol kok Lo tenang aja" Celetuk Liz mendapat sikutan dari Yujin.
"Lo ke kamar mandi dulu gih mendingan cuci muka, liat tuh mata Lo sembab gini" Suruh Yujin.
"Mau di anterin apa nggak?"
Wonyoung menggeleng pelan "Gue sendiri aja"
Selagi menunggu Wonyoung dari kamar mandi Yujin dan Liz memutuskan untuk ke kelas Haruto diam².
Brakk
"Ehh Ayang Yujinn, tumben nyamperin aku ke kelas mau ngapain?" Tanya doyoung sambil tersenyum genit pada yujin.
Liz yang melihat itu hanya memasang wajah ingin muntah.
"Aku ga ada urusan sama kamu, tapi ada urusan sama temen kamu ini" Ucap Yujin sambil menunjuk Haruto yang sedari tadi santai sambil menaikkan kaki nya di meja.
"Lah kok sama Haruto sih? Cowok kamu kan aku" Tutur Doyoung tidak terima.
"Kamu diem dulu deh mendingan"
"Lo ada urusan sama gue? Ada apaan?" Tanya Haruto sambil menaikkan satu alisnya.
"Wonyoung Lo apain si?! Sampe dia nangis² ga berenti² tadi!" Tudep Yujin dengan tatapan Marah.
"Ga gue apa apain, dia aja yang lucu yang selingkuh dia yang nangis dia" Balas Haruto kelewatan santai.
"Heh!! Wonyoung ga selingkuh anjing, Lo nya aja yang ga mau denger penjelasan dia!" Balas Liz yang terbawa emosi atas ucapan Haruto.
"Astaga neng Liz mulut nya minta di cipok ya" Celetuk Junghwan.
"Diem Lo!" Ketus Liz, Junghwan langsung bener² terdiam.
"Dan Lo Haruto" Tunjuk Yujin kepada Haruto.
"Mending Lo minta maaf sama Wonyoung, dia nggak selingkuh Lo cuma salah paham. Dia ke perpus sama Sunghoon emang karena suruhan bu Jihyo. Kalo bukan karena itu dia juga ga bakal mau" Jelas Yujin, Haruto memikirkan ucapan Yujin.
Memang Haruto sedikit menyesal karena tadi sudah mengatai Wonyoung yang tidak², Tapi Haruto memang selalu begitu kalo sedang emosi. Apapun itu pasti akan dia ucapkan walau tidak sesuai dengan kenyataan.
"Tau! Yang tukang selingkuh kan Lo bukan Wonyoung" Ucap Liz ketus sambil menunjuk Haruto.
"Gue ga selingkuh ya!" Balas Haruto tidak terima dengan tuduhan Liz.
"Lo pikir kita ga tau kalo Lo tuh deket sama anak baru yang di kelas samping"
"ga sedeket yang Lo kira." Sarkas Haruto.
"Apapun itu Lo harus jaga jarak sama dia, Lo ga mau kan hubungan Lo sama Wonyoung hancur gara² dia?" Tanya Yujin membuat Haruto cemas tiba².
"Gak! Ga ada yang bisa hancurin hubungan gue sama wony!"
"Makanya Lo jauhin dia, Wonyoung tuh cemburu kalo ngeliat Lo lagi sama dia" Ucap Liz memberitahu.
"Yaudah kita cuma mau bilang gitu aja, Ayo cabut Liz" Ajak Yujin dan di angguki oleh Liz.
"Ayyy, kamu serius ke sini cuma mau ngomong sama Haruto aja?" Ucap Doyoung.
"Iya" Singkat Yujin lalu pergi dengan Liz yang di belakang nya.
"AYANG YUJIN GUE KENAPA?!!"
Bel pulang telah berbunyi, Wonyoung bersama kedua sahabatnya kini jalan menuju gerbang sekolah.
"Lo serius ga mau bareng sama gue?" Tawar Liz khawatir karena Gadis itu memilih untuk naik taksi di bandingkan di antar olehnya.
Sebenarnya Wonyoung sedikit takut kalo pulang sekolah tidak bersama Haruto karena kejadian tempo lalu yang menimpa dia dengan sahabatnya Liz.
"Gapapa, gue udah mesen Taksi online juga kok" Ucap Wonyoung sambil menggelengkan kepalanya.
"Yaudah gue duluan ya nyong" Liz langsung menancapkan gas mobil nya.
Yujin? Kalo gadis itu sudah pulang duluan bareng Doyoung.
Sebenarnya Wonyoung belum memesan Taksi online tadi hanya berbohong kepada Liz karena takut sahabatnya akan khawatir.
Tin!
Mobil yang tampak tak asing bagi Wonyoung berhenti di depannya dengan mengklaksokan mobil nya membuat Wonyoung sedikit terkaget.
"R-ruto?" Ucap Wonyoung gugup.
"Masuk." Suruh Haruto lewat jendela Mobil.
"Wony naik tak--"
"Masuk Wony." Tegas Haruto membuat Wonyoung takut.
"I-iya" Wonyoung pun langsung membuka pintu mobil Haruto yang belakang dan nggak lama Haruto membuka suaranya lagi.
"Siapa suruh di belakang? Gue bukan supir Lo. Sini di depan" Ucap Haruto dengan membukakan pintu mobil yang di samping nya.
"Maaf"
Brak
Miannn ga tau bunyi tutup mobil gimana 😩🙏
Tubuh Wonyoung mendadak keringat dingin padahal AC mobil Haruto itu lumayan dingin.
"Gugup banget, Lo kenapa si?" Tanya Haruto sambil mengelapkan keringat yang ada di dahi Wonyoung menggunakan tangan nya.
"N-ggak papa"
Haruto langsung menancapkan gas mobil nya dengan kecepatan rata², selama perjalanan menuju rumah Wonyoung tidak ada pembicaraan dari mereka berdua, Haruto sibuk menyetir dan Wonyoung menatap jalanan dari balik jendela Mobil.
Citt
Haruto tiba² memberhentikan Mobil nya yang masih setengah perjalanan dengan mendadak, Membuat kepala Wonyoung hampir terjedug jendela mobil.
"Kenapa sih?!" Wonyoung reflek menaikkan nada suaranya.
"Ya abis nya secakep apasi tuh jalanan sampe Lo ga berpaling dari tadi. Padahal masih gantengan gue" Ucap nya dengan pede.
"Dih pengen banget di liatin" Gumam Wonyoung.
Haruto menggenggam tangan Kanan Wonyoung dengan lembut.
Deg!
Jantung Wonyoung sudah tidak karuan saat ini.
"Maafin gue....." Ucap Haruto sambil mengelus punggung tangan Wonyoung.
Tiba² Air mata Wonyoung kembali menetes, entah kenapa dia jadi ingat perkataan Haruto yang sempat menyakiti hatinya.
"Maafin perkataan bodoh gue tadi, maaf......"
"Hiks- Ruto jahat" Perlahan Wonyoung mulai terisak.
Haruto membawa Wonyoung ke dalam dekapan dan menaruh kepala Wonyoung di dada bidang nya sambil mengusap punggung Wonyoung.
"Gue bego banget maafin gue ya?"
"Kata² Ruto selalu muncul di pikiran Wony hiks--"
"Gimana caranya biar perkataan gue ilang dari pikiran Lo?" Ucap Haruto, Wonyoung menggeleng menandakan tidak tahu.
"I hate u" Ucap Wonyoung pelan.
"Yeah, I love u my gurl" Haruto langsung mengecup puncak kepala Wonyoung.
Udh pada liat yang Wonyy di ombre blonde gtu blm?!! CANTIKKK BGT WOIII😭
VOTE JUSSEYOOOOOO!!
See u next chap🤩
![](https://img.wattpad.com/cover/311798634-288-k653285.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIF BOYFIE! {Wonruto}
Teen Fiction"Jangan kasih senyum lo ke orang lain, Senyum Lo cuma buat gue." -Haruto [15+] Watanabe Haruto. Lelaki yang bucin akut sama pacarnya lebih tepatnya Possesif, Lumayan dingin tapi ga sedingin kulkas, Egois pokoknya Pacarnya itu harus nurut sama dia ka...