a few years later
...
......
"Reii!! Jangan lari² kaya gitu nanti kamu jatuh!" Teriak Wonyoung sambil mengejar anak nya yang sedari tadi merengek minta main di taman dekat rumah mereka.
Dug!
"Huwaaaaaa bundaaa!" Tangis anak itu pecah karena ia tak sengaja tergelincir dan menginjak batu kecil yang ada di depannya.
Wonyoung menghampiri anak nya dan berjongkok di depan anak itu.
"Tadi kan bunda udah bilang sayang, jangan lari larian. Sekarang kamu jatuh kan" Tegur Wonyoung sambil menggendong tubuh Rei dan mendudukkan nya di kursi taman.Rei hanya diam sambil menundukkan kepalanya ia tidak berani menatap sang bunda karena takut bunda nya itu akan mengomelinya, Padahal Wonyoung tidak pernah marah² hanya menegur pelan agar anak itu mengerti.
"Bunda ga marah kok, Rei ga usah takut" Wonyoung mengusap puncak kepala anak itu.
Anak berumur 5 Tahun itu menatap bunda nya dengan Tatapan sendu karena habis menangis membuat Wonyoung gemas di buat nya.
"Bunda ga marah?" Tanya Rei sambil menatap sang bunda.
Wonyoung menggeleng pelan dengan senyum tipis nya "Bunda ga akan marah kalo Rei nurut sama bunda"
"Maaf bunda...."
"Udah gapapa, Lain kali hati² ya. Jangan lari larian kaya gitu bahaya"
Rei mengangguk lucu, Memang Rei ini gadis pintar mungkin sifat pintar Ayah dan Bunda nya ini menurun pada diri nya hingga anak kecil ini sangat paham bila di nasehati.
"Mau es krim bunda" Pinta Rei sambil menatap tukang es krim yang ada di sekitaran taman itu.
"Tapi Janji harus nurut sama bunda ya" Ujar Wonyoung, Rei tersenyum lalu menyalurkan jari kelingking nya dan di balas dengan Bunda nya.
...
Sudah puas bermain main di Taman kini Wonyoung dan Rei memutuskan untuk pulang, Karena sudah terlalu sore juga dan anak itu belum membersihkan tubuh nya. Takut kalo nanti Haruto pulang dengan keadaan rumah sepi nanti ia akan khawatir karena sikap Haruto terhadap Wonyoung tidak pernah berubah masih tetap possesif apalagi di tambah kehadiran Rei di antara mereka.
Ceklek
"Bagus, Suami pulang rumah sepi. Udah ga di kunci lagi, kalo ada maling masuk gimana?" Tegur Haruto ketika melihat Wonyoung dan Rei baru memasuki rumahnya, Padahal waktu sudah sangat sore.
Sebenarnya tadi Rei tidak mau pulang karena ia bertemu teman baru Taman tadi, Jadi lah anak itu bermain hingga lupa waktu. Sampai Wonyoung harus membujuk nya dulu agar anak itu mau pulang.
"Rei, kamu ke kamar dulu ya, nanti bunda nyusul" Suruh Wonyoung sambil mengusap kepala anak nya, Rei pun langsung menurut dan pergi ke kamar nya.
"K-kamu baru pulang?" Tanya Wonyoung gugup karena tatapan Haruto dengan mata tajam nya.
"Abis dari mana?" Tanya balik Haruto dengan nada dingin.
"Taman, Rei minta ke situ tadi. Maaf pulang nya kesorean" Wonyoung menundukkan kepalanya.
Haruto mengehela nafasnya dan mengusap puncak kepala Wonyoung "Lain kali inget waktu, Rei masih kecil ga baik kalo di ajak keluar lama²"
"Kamu juga harus inget kalo punya suami yang harus kamu urus" Tambah nya.
"Iya maaf..."
Haruto membawa Wonyoung ke dalam dekapan nya "Maaf ya, Aku juga tau gimana susah nya kamu jagain anak sendirian. Apa kita pake Art aja? Supaya ada yang bantuin kamu" Ujar Haruto.
Wonyoung menggelengkan kepalanya "Aku masih bisa sendiri, Kita ga perlu pake Art segala" Tolak Wonyoung.
"Emm, Kamu udah makan?" Tanya Wonyoung karena terkadang Haruto selalu bilang bahwa dirinya sudah makan di kantor padahal belum. Haruto berbohong karena tidak mau membuat Wonyoung tambah repot padahal sudah menjadi kewajiban nya menjadi seorang istri untuk melayani suami nya.
"Belum, Tapi aku beli Martabak di depan kantor" Ucap Haruto sambil menenteng plastik yang berisi martabak itu.
"Eumm, kaya nya enak"
"Yaudah kamu mandi dulu sana, Nanti aku siapin makanan" Suruh Wonyoung.
"Mandiin ya" Goda Haruto.
Plak
Wonyoung memukul pelan Bahu Haruto
"Gausah ngadi² kamu, Udah gede juga masa di mandiin kamu bukan Rei""Becanda doang, Galak banget istri siapa sii" Ucap Haruto sambil mencubit pipi istrinya gemas.
Mendapat tatapan tajam dari Wonyoung Haruto dengan cepat masuk ke kamar nya dan memulai ritual bersih².
Terlihat satu keluarga seperti Happy familly yang sedang bersantai di ruang tengah sambil sesekali bercanda ria.
"Ayah, Rei mau punya adik!!" Pinta Rei tiba² membuat Wonyoung kaget.
"Sayang, kenapa tiba² mau punya adik hm?" Tanya Wonyoung sambil memainkan rambut anak nya.
"Rei mau kaya Naya bunda" Jawab Rei.
Naya itu anak dari Doyoung dan Yujin, Anak mereka saling bersahabat Rei dan Naya juga satu sekolah bareng. Dan baru² ini Yujin menghubungi Wonyoung karena ia akan mendapat titipan Tuhan lagi tentu aja Rei tau juga karena Naya yang memberitahu nya.
"Rei harus bilang sama bunda, kalo ayah si ayo² aja" Ucap Haruto dengan semangat 45.
"Bundaaa, Rei mau adik yaaa" Mohon anak itu dengan menunjukkan puppy eyes nya.
"Kalo bunda kasih adik Rei harus siap jadi kakak ya?"
"Rei siap dong!!"
Haruto tersenyum jahil menatap Wonyoung "Yaudah ayo!" Ajak Haruto tiba².
"Ayo? Mau ke mana?" Tanya Wonyoung sambil mengerutkan dahinya.
"Bikin adik buat Rei!" Ucap Haruto tanpa beban Dan detik berikutnya Haruto mengecup bibir pinky Wonyoung padahal di situ ada Rei juga, memang tidak tau tempat bapak Haruto ini.
"RUTOO!! REI LIAT NANTI!!"
Rip sudah mata indah Gadis kecil itu.
-----------------------------------------------------------
SEKIAN BOCHAP NYAA, MAAF KALO TERLALU SINGKAT😣🙏
MAKASIH YANG UDAH BACA CERITA INI SAMPE END, SAYANG SE PLANET❤️❤️❤️
OHIYAA MIANHAEE KALO UPDET NYA SUKA LAMA HUUU, GUE LUPA BANGETT😭🙏
JANGAN LUPA VOTE JUGA YAA!
MAKASIHH LAGI PARA READERS ❤️❤️❗
NEXT TOLONG KASIH SARAN KIRA² HARUS BIKIN STORY APA LAGIII, BINGUNG BANGET SOALNYA 😭
SEEE U IN THE NEXT STORYYY
KHAMSAHAMNIDAA GOMMAWWOO❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/311798634-288-k653285.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIF BOYFIE! {Wonruto}
Ficção Adolescente"Jangan kasih senyum lo ke orang lain, Senyum Lo cuma buat gue." -Haruto [15+] Watanabe Haruto. Lelaki yang bucin akut sama pacarnya lebih tepatnya Possesif, Lumayan dingin tapi ga sedingin kulkas, Egois pokoknya Pacarnya itu harus nurut sama dia ka...