Rainy Day 🌧️

1.3K 149 1
                                    


Sore itu dimana waktu menunjukkan pukul 18:00, menandakan jam pulang kantor telah tiba. Namun Gigi masih duduk manis di kursi kantornya, karena sore itu kebetulan hujan cukup deras.

Sambil melihat pemandangan dihadapannya dari lantai 23, jalanan macet ibu kota di sore hari ditemani dengan hujan Gigi menyeruput teh hangatnya pelan-pelan. Setelahnya Gigi mengecek ponselnya dan mendapati pesan dari Aji, kemudian membacanya.

Aji Saka Daniswara
Gi, mau bablas pulang atau tunggu reda?
Aku ada dua mantel di motor
Kalau kamu mau

Beginilah balada pacaran satu kantor, tapi beda lantai. Jadi harus mengirim pesan teks. Kemudian Gigi membalas pesannya.

Gisellyn Chandra:
Terserah kamu, Ji
Aku hujan-hujanan gapapa,
Asal sama kamu 😊

Aji Saka Daniswara:
Stop, Gi
Aku geli bacanya

Gigi terbahak membaca pesan dari kekasihnya itu sembari membayangkan wajah julidnya.

"Gi, gue duluan ya.. Yoga udah nunggu di lobby." Ucap Karin, sahabat baik Gigi di kantor.

"Oh iya, oke see you! Hati-hati ya, Rin." Balas Gigi.

"Iya, Gi. Lo sama Aji, kan?" tanya Karin lagi. Gigi hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian Karin hilang dari pandangannya.

...

Setelah 45 menit menunggu hujan reda, akhirnya Aji dan Gigi memutuskan untuk pulang sambil masih ditemani hujan rintik yang tidak terlalu deras dan hari pun sudah gelap.

Di jalan, Aji meminta Gigi untuk merapatkan pegangannya.

"Gi, maaf ya jadi hujan-hujanan gini. Aku belum bisa beli mobil, jadi kamu kerepotan deh." Kata Aji tiba-tiba.

"Ngomong apa sih, Ji? Kan selama ini aku gak keberatan." Balas Gigi.

"Iya aku tau kamu gak keberatan. Tapi aku kasian sama kamu, padahal bisa aja kamu bawa mobil sendiri, tapi malah milih kepanasan dan kehujanan gini setiap sama aku."

Hmmm.. gini deh Aji kalo lagi ngerasa insecure sama dirinya sendiri. Gigi udah paham banget, pasti Aji habis dengerin omongan orang.

Padahal Gigi selama ini gak pernah masalah Aji bawa motor Beat kesayangannya. Gigi nggak pernah nuntut Aji harus punya ini itu, Gigi sayang dan terima Aji apa adanya. Tapi memang namanya juga manusia biasa, pasti pernah ngerasa gak nyaman sama dirinya sendiri, kaya yang lagi Aji rasain sekarang.

Akhirnya Gigi gak nanggapin omongan Aji, dia cuma peluk Aji makin erat dan Aji pun nggak ngelanjutin pembicaraannya lagi.

...

Setelah menghabiskan hampir sejam perjalanan, mereka akhirnya sampai di rumah Gigi.

"Mau mampir dulu nggak, Ji? Aku bikinin teh anget." Tawar Gigi.

"Nggak usah, sayang. Aku langsung pulang ya. Capek banget. Salam buat Mama Papa, ya." Ucap Aji sembari mengecup kening Gigi sebentar seraya mengusak rambutnya.

"Hmm.. jangan banyak dengerin omongan orang ya, Ji. Aku suka kamu apa adanya. Beneran deh, aku gak pernah keberatan sama apapun yang ada di kamu." Kata Gigi sambil menggenggam tangan Aji dan senyum manis banget.

"Iya, Gi. Besok aku nggak bisa anter-jemput, aku dinas ke Bandung. Aku pulang sekarang ya, sayang."

"Hati-hati, Ji." Ucap Gigi sembari melambaikan tangannya ke Aji, sampai sosok Aji menghilang dari pandangannya.

...

Begitu lah kisah Gigi dan Aji hari ini!

Aji & Gigi Series | revehours, skyieselle [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang