Overwhelming Feelings

461 69 5
                                    

5.30 AM

Patut diacungi jempol seorang Gisellyn Chandra yang notabene bukan mornig person di jam segini sudah rapih dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Nggak, bukan, Gigi harus rela berangkat sepagi ini karena ia harus melipir dulu ke kos kekasihnya.

Iya, Aji masih sakit, udah nggak parah kok, setidaknya udah bisa jalan tapi masih rada linu, maka Gigi menyarankan Aji untuk WFH aja. Jadilah Aji sudah satu minggu WFH dan setiap pagi Gigi mampir ke kos Aji untuk nganterin sarapan buat pacarnya itu.

Sebenarnya bisa aja sih Gigi gofood atau gosend makanan buat Aji, cuma ya jadi pacar harus ada effortnya dong, take and give lah ibaratnya. Makanya udah satu minggu ini juga Gigi setiap pagi mampir hanya untuk nganterin sarapan.

Pagi ini Aji nitip menu sarapan ayam geprek. Sarapan macam apa yang pakai ayam geprek sebagai menunya? Aji doang deh emang.

"Besok mau makan apa pagi?" tanya Gigi.

"Ayam geprek," jawab Aji.

"Yang bener aja, masa pagi-pagi makan ayam geprek?"

"Ya emang nggak boleh? Beliin 3 bungkus sekaligus buat pagi, siang, sore, biar aku angetin aja di microwave,"

"Mules, Ji,"

"Nggak bakal. Aku kira-kira nanti makan sambelnya,"

"Yaudah besok pagi aku bawain,"

Begitulah kira-kira percakapan Aji dan Gigi semalam soal menu makan Aji hari ini. Jadinya Gigi bawain 3 potong ayam geprek plus mylanta khusus buat Aji hari ini. 

Sesampainya di kosan Aji, Gigi langsung merapihkan makanan dan obat yang ia bawa karena tuan rumahnya masih tertidur pulas. Sudah bisa dipastikan dia habis mabar mobile legend sama Yoga sampai dini hari, soalnya Karin mengeluhkan hal yang sama.

Gigi membantu merapihkan kamar kos Aji sebentar, menyimpan barang-barang ke tempatnya semula, mengelap debu-debu yang bersarang disana.

"Morning, Gi," ucap Aji dengan suara seraknya khas bangun tidur. 

"Good morning, Aji jelek. Cepet bangun soalnya aku udah siapin sarapannya sesuai permintaan kamu semalem,"

"Oke, bantuin berdiri," kata Aji sembari menjulurkan kedua lengannya.

Gigi menarik Aji supaya ia terbangun dari kasurnya, dan menuntunnya menuju toilet untuk cuci muka dan sikat gigi.

"Masih sakit banget ya, Ji?" tanya Gigi sembari memerhatikan sisa-sisa memar disekujur tubuh cowok itu.

"Lumayan. Ini yang jadi koreng pada gatel banget," ucap Aji sembari menunjuk sisa luka yang ada pada sikunya.

"Sebentar lagi sembuh kok itu, yang penting jangan makan telor dulu,"

"Iya, geulis," (Iya, cantik)

Setelah selesai cuci muka dan sikat gigi, Aji menuju ke meja kecil yang beralih fungsi menjadi meja makannya dengan Gigi. Sudah tersedia menu ayam geprek, nasi hangat, dan teh manis hangat untuk ia santap pagi ini.

"Gi, repot ya? Maaf ya," ucap Aji disela-sela makannya.

"Nggak papa, kamu juga repot kan tiap pagi jemput aku. Sekarang gantian,"

"Kata Yoga, dia sama Karin mau lamaran. Kamu udah denger beritanya?" tanya Aji.

Gigi tersedak hingga batuk dan hampir kesulitan bernapas.

Aji menyodorkan segelas air mineral untuk diminum Gigi, menepuk-nepuk punggung kekasihnya itu yang sepertinya cukup kaget mendengar pertanyaan darinya.

"Pelan-pelan sayang," ucap Aji.

Aji & Gigi Series | revehours, skyieselle [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang