45 - BAD/GOOD

8 1 0
                                    

"Ke Toko bunga yang biasa Saya datangi ya, Pak," ucap seorang Wanita paruh baya mengenakan blues berwarna putih dan memakai celana merah muda cerah. Wajahnya mirip sekali dengan Putrinya, ah bukan, wajah Putrinyalah yang menyamakan dengan wajah ayunya.

"Baik, Madam," jawab seorang Pria yang saat ini tengah mengemudikan mobil di jalan yang masih senggang walau hati sudah terlampau siang. Mobil itu melaju membelah jalanan kota dengan deruman mesin pelan membuat yang ada di dalam kendaraan tersebut merasa nyaman.

Setelah beberapa kali membelokkan mobil di persimpangan jalan, kendaraan beroda empat itu menepikan diri di sebuah Toko bunga yang dari jauh sudah terlihat ramai. Mungkin karena kualitas yang ada di Toko bunga itu sangat baik dan pelayanannya yang bisa dinilai bintang lima.

Madam Asnara memasuki Toko bunga itu dengan perasaan riang, akhirnya ia bisa kembali kemari setelah beberapa lama. Bunga-bunga yang berjejer membuat suasana di dalam Toko menjadi lebih segar, bau-bau khas bunga-bunga langsung menyeruak ke dalam indra penciuman Wanita itu.

"Madam! Ya Tuhan! Selamat datang!" suara Wanita yang sepertinya sudah mengenal Madam Asnara dengan sangat baik menyambut dengan melebarkan kedua tangannya seolah bersiap-siap untuk memeluk Madam Asnara.

"Lama Saya tidak datang kemari," ucap Madam Asnara menyambut pelukan sambutan dari Wanita tersebut.

"Ah iya, Saya dengar beberapa waktu yang lalu yang datang Putri Anda," jawab si Wanita itu. Untuk lebih memudahkan, panggil saja dia Ibu Reno. Si pemilik Toko bunga yang sudah menjadi langganan Madam Asnara ketika Wanita itu ingin melihat atau membeli bunga.

"Oh iya, Anak Saya sudah cerita bahwa Dia mampir kemari, namanya Dania," ucap Madam Asnara memperjelas.

Bu Reno mengangguk, "iya, tapi sayang sekali waktu itu Saya tidak bisa menemani Putri Anda, yang melayani Putri Anda adalah Karyawan Saya, jika Saya yang turun langsung melayani Putri Anda yang pastinya cantik seperti Ibunya ini, pasti akan Saya berikan pelayanan terbaik, agar Dia juga bisa menjadi Pelanggan tetap di Toko bunga ini," Wanita itu berbicara panjang lebar dan semakin meninggikan suaranya, sehingga beberapa pasang mata sudah menatap mereka dengan tatapan asing.

"Ah iya terimakasih," ucap Madam Asnara. Entah mengucapkan terimakasih atas apa.

"Oh iya, Anda datang kemari, ingin membeli bunga?" tanya Bu Reno untuk mengalihkan pembicaraan sekaligus untuk membuat Madam Asnara nyaman di Toko bunganya.

"Ah, ini Saya mau menukar bunga tulip ini dengan bunga anggrek," ucap Madam Asnara sembari menunjuk pot bunga yang ada jauh di belakangnya. Bu Reno mengangguk.

"Ah iya, mari, Saya antarkan ke tempat bunga anggrek," ajak Bu Reno. Madam Asnara mengikuti si Pemilik Toko bunga itu dari belakang.

"Anak Saya membawakan bunga tulip untuk Saya, tetapi Dia tidak tahu bahwa Saya alergi terhadap bunga tulip," ucap Madam Asnara sembari memandangi satu-persatu bunga anggrek yang berjejer. Indah sekali.

"Ini dan ini," Madam Asnara menunjuk dua pot bunga anggrek yang berwarna berlainan.

"Baik," kata Bu Reno. Wanita itu mengambil bunga anggrek pilihan Madam Asnara, sedangkan Bunda dari Gadis bernama Dania itu masih terpana dengan bunga-bunga yang sangat terawat dengan baik itu.

****

"Target sudah masuk ke Lokasi tujuan," salah satu Pria yang memandangi Toko bunga yang baru saja dimasuki oleh Madam Asnara berbicara lewat ponsel. Pria itu tengah membututi sesuatu dan tengah memata-matai, dan sekarang pasti Pria itu tengah memberikan informasi kepada seseorang.

"Ada di bagian belakang mobilnya, Non," ucap si Pria itu lagi. Sepertinya suara di seberang sana tengah menanyakan soal kondisi di sekitar Toko bunga.

"Baik, Laksanakan," walau tegas tapi masih terdengar lirik. Pria itu kembali menjejalkan ponselnya ke saku jaketnya dan kembali memandangi seseorang yang ada di Toko bunga milik Bu Reno tersebut.

DUNIA DAN(D)IA : A Story begins here (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang