31 - SELAMAT ULANG TAHUN, CANTIK!

6 1 0
                                    

Daniel menyodorkan kue ulang tahunnya ke arah Dania. Gadis itu berseru senang, pasalnya kue yang diberikan kepadanya itu berwarna warna kesukaannya.

"Tiup lilinnya dong," suruh Daniel. Dania menutup matanya untuk make a wish, dan beberapa menit kemudian lilin yang berjejer di atas kue tersebut sudah padam sempurna.

"Anak Gadis Bunda sudah besar," Madam Asnara memeluk Putrinya itu dengan sangat erat. Dan tanpa Dania sadari, pelukan hangat itu adalah pelukan yang paling nyaman yang pernah Dania rasakan.

"Selamat ulang tahun Putri Ayah!" kini Tuan Asnara yang memeluk Dania. Gadis itu merasa sangat senang berada di antara orang-orang yang sangat menyayanginya. Dan semoga Tuhan tidak jahat, untuk mengambil salah satu dari mereka.

****

Pagi hari ini, sepertinya hormon serotonin Dania tidak akan berkurang, pasalnya, hari yang ditunggu-tunggu oleh Dania selama satu tahun datang juga. Ia banyak mendapatkan kejutan dan kasih sayang dari orang-orang terdekat. Sebelum berangkat sekolah, Margareth menghubunginya dan mengucapkan selamat ulang tahun juga untuk Dania.

Do'a-do'a untuk Dania, sudah melangit, impian Dania semakin dekat.

Saat ia memasuki Ruang kelasnya, sepi dan senyap. Tidak ada orang yang ada didalamnya. Ini rancu, kemana Mereka semua pergi?

Papan tulis tertutup oleh sebuah kain putih, pemandangan yang sangat tidak lazim. Tas-tas murid belum ada, Dania melirik jam tangan putih tulangnya, barangkali ia berangkat terlalu cepat.

Tidak. Dania berangkat sesuai dengan jadwal seperti biasanya, yang aneh malah murid-murid yang lain belum datang sampai jam segini.

Dania yang penasaran mengapa papan tulis tertutup kain seperti itu, akhirnya mulai membukanya.

Perlahan, tapi pasti. Kain yang menutup sempurna itu jatuh ke lantai.

Tulisan yang berada di papan tulis langsung masuk ke dalam indra penglihatan Dania. Kedua tangannya lantas menutup mulutnya yang sudah menganga sebab kata-kata tersebut.

'HAPPY LEVEL UP DAY NN. ASNARADEWI!!♡"

Begitulah tulisannya, Dania masih memandang papan tulis itu dengan cermat, takut-takut ia salah lihat dan salah mengeja. Tapi tidak, itu benar-benar ucapan untuknya. Di sekeliling ucapan yang tertera di papan tulis itu berisi do'a-do'a-do'a yang Dania yakini berasal dari teman-temannya.

"Selamat ulang tahun, selamat ulang tahun, selamat ulang tahun Nia, selamat ulang tahun!!" serempak dan kompak, seluruh teman-teman sekelasnya ditambah Laras dan Aldo masuk ke dalam kelas.

Bima yang berada paling depan tengah membawakan sebuah kue tar mini berhias gula-gula berwarna-warni.

Dania masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya kali ini, matanya sudah mulai mengembun. Terharu.

"Selamat ulang tahun calon pacar," ucap Bima. Sontak seluruh manusia yang ada di sekeliling Dania berseru senang. Tentu saja, kecuali Aldo yang menatap Bima dengan sinis.

"Makasih semuanya!!" Dania berseru dengan senang.

"Nia, ini buat Kamu," Aldo memecah keheningan yang beberapa menit melanda mereka. Aldo memberikan sebuah kotak berwarna merah, persis sekali yang pernah ia lihat di Toko emas.

"Apa ini?" tanya Dania.

"Hadiah buat Kamu," jawab Aldo.

Dania mengernyitkan keningnya, "Nggak usah Kak, malah ngerepotin," ucap Gadis itu.

"Nggak apa-apa. Sekali-kali, Nih. Terima! Harus! Nggak ada penolakan!"

Dania akhirnya menurut, ia menerima kotak tersebut. Tapi tidak membukanya.

DUNIA DAN(D)IA : A Story begins here (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang