"By the way, lo jadi masuk sosiologi, Tam?" ujar Juno memecah keheningan. Mendengar namanya disebut pria itu menoleh sejenak, menghembuskan napas besar lantas menggeleng.
"Lah, terus?"
"Gue masuk kesejahteraan sosial."
BYURR
Tama segera berdiri dari tempatnya, ketika air menyembur hampir membasahi wajah estetis-nya.
Seketika tawa pun terlempar dari mulut Juno. "Yakin lo, otak lo aja nggak sejahtera," ledeknya yang semakin terbahak.
"Ya mendingan gue kesasar, dari pada lo yang sengaja nyasar jurusan."
"Gue kan ada alasannya, nah lo kesasar nggak beralasan."
"Di mana-mana yang kesasar lebih logis, daripada yang sengaja nyasar."
"Gue nyasar punya tiket tujuan, nah lo cum-"
"Sama-sama nyasar, rame lagi," celetuk Agus yang sedari tadi memilih diam, menyimak pertikaian tak karismatik di depannya.
Hai, kalian apa kabar? Lama tak membaca komentar kalian di kolom komentar, jadi rindu.
Alur cerita ini aku bikin cukup santai, jadi kalian diharap santai membacanya ya, jangan sampai emosi :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar Sial
Teen FictionTiga serantai yang bersahabat sejak duduk di bangku SMA, lebih tepatnya sejak ketiganya terlambat dihari yang sama, mendapat point dan hukuman yang sama dari polisi sekolah, bermasalah dalam hal asmara. Dan sama-sama menjadi target cinta monyet, Bam...