Awal mula 8 anak emas tinggal dirumah sederhana selama waktu yang tidak ditentukan.
Berawal dari pesan Whatsapp yang mengirimkan link. Delapan orang tersebut menekan link tersebut dan melihat sebuah layar yang menampakan Undangan kepada merekaKandidat pertama adalah Bang Chan.
Chan melihat undangan tersebut dan mencerna tiap-tiap kalimat yang tertera dalam undangan tersebut.
"Kegiatan yang menyenangkan.." monolognyaIa menekan link lokasi dan menelaah lokasi kegiatan tersebut. Namun sebelum Ia mengiyakan undangan tersebut, Ia berlari ke orang tuanya yang sedang di ruang tamu. Ia berlari dari kamarnya yang berada dilantai 2 menuju ke lift untuk pergi ke lantai 1.
Ting
"MOMMY DADDA!" teriaknya
"APASIH CHAN! Jangan teriak-teriak tu iho." Omel Mama Chan.
"Ehehe, salahkan Mommy dan dadda. Buat rumah kok besar besar tapi yang ninggalin cuma 3." Ucap Chan sambil menggaruk tengkuknya
"Mommy dan dadda buat rumah besar ada manfaatnya. Salah satunya biar nggak denger suara kamu yang lagi teriak-teriak ga jelas dikamar."
"Iya deh iya, oh ya mom." Chan jalan mendekati Mommy dan Dadda nya yang lagi duduk
"Ini, Chan dikasih undangan sama seseorang untuk ikut kegiatan yang 'katanya' menyenangkan. Lokasinya juga agak jauh dari kota. Chan boleh ikut ga mom? Dad?" Ucap Chan sambil menunjukan puppy eyes nya, namun terlihat menyeramkan dimata Mama dan Daddy Chan.
"Sana ikut, Mommy dan Dadda ijinin kamu. Kapan perginya?"
"Tanggal 5 bulan 5 tahun 22"
"2 hari lagi. Besok Mommy bantu packing ya, sekarang sono balik ke kamarmu. Dah malam, Mommy Dadda juga mau tidur."
"Oke Mom, GN Mom Dad." Lambai Chan ke arah Mama dan Daddy Chan. Dan langsung berjalan ke arah lift untuk ke kamarnya.
Terlihat bahwa Chan sudah tidak nampak, Mama dan Daddy Chan mulai berbicara kembali.
"Dad, akhirnya yah itu si Chan ada kegiatan." Ucap Mama Chan
"Iya, jauh pula sama kita. Jadi kita bisa berdua tanpa diganggu."
"Apasih, btw itu Chan kegiatannya dimana?"
"Kamu tau gunung Sumbing?"
"Tau, wih jauh iho Dad."
"Iya, namanya juga kegiatan jauh dari keluarga. Biar anak kita mandiri tentunya."
"Um betul, tapi anak kita nggak sendiri kan Dad?"
"Nggak, nanti ada 7 anak lagi. Tapi Dadda belum tahu siapa mereka, tapi yang pasti anak Seo, Lee, dan Kim juga ikut."
"Wah Mommy nggak bisa bayangin itu rumah. 1 rumah isinya anak manja semua nanti."
"Yahh sapa tau, sikap manja mereka yang sama akhirnya berubah."
"Umm bener, yaudah yuk ke kamar. Dah jam 12 malem." Ucap Mama Chan sambil menarik lengan suaminya.
Disisi lain, Chan masih excited dengan 2 hari lagi. Ia terus saja senyum-senyum sendiri dan menendang-nendang udara.
"Ihh ayo dong, aku gak sabar nihh. Cepetan ayo bobok woe Chan." Monolognya sambil tersenyum-senyum seperti orang gila.
Kamu ga tau aja Chan, 2 hari lagi adalah hari tersiksa mu akan dimulai. 😚H-1
"MOMMY!" teriak Chan dari lantai 2
"APAA!" balas Mama Chan tak kalah
Kalau kalian tanya, kenapa Chan suka teriak yah... jawabannya Mama Chan:)"Bantuin packing." Ucap Chan sambil menuruni anak tangga
'Kenapa nggak pake lift aja Chan?' Author'Kan mau ada kegiatan, harus tampan dong muka dan body saya. Sapa tau ada cewe yang kepincut kesaya' ucap Chan sambil menyentuh dagu dengan komuk songonnya
"Nanti, habis makan. Sini turun dulu, ayo makan siang." Ajak Mama Chan dari dapur
"Oki doki yo"Mereka makan dengan khidmat, hanya ada suara perang pisau garpu dan piring. Di Chan doang si, mamanya Chan kan SLAyyy💅, makan dengan anggunly no barbarly like Chan.
'Tau ga si, dirumah itu kan seharusnya bebas ya. Lah ini Mom nyuruh all pake table manner. Mau makan pisang pas olahraga, disuruh ambil piring garpu pisau. Alhasil ga jadi:)'chanSelesailah mereka makan, Chan langsung menyeret tangan Mama untuk ke kamarnya. Masuk ke kamar langsung ke walking closet. Mengambil koper dan duduk syantik. Biarlah Mamanya yang mempacking.
Sekali-sekali Chan menunjuk-nunjuk lemari supaya Mama nya membuka lemari tersebut.
"Yang itu Mom. Ama yang itu."
Bagaimana kabar Mama Chan?
Dia mah oke oke aja, kan habis ini anaknya tersiksa karena nggak ada yang bisa dibabu😙Acara packing mempacking sudah selesai, tinggal orangnya aja yang pergi.
Jarak Jakarta dan Gunung Sumbing itu 8 jam, belum lagi nyari lokasi rumahnya. Tapi untung aja, nanti ada seseorang yang akan jemput si Chan itu.Hari H
Chan udah excited banget, dia udah lengkap nih. Udah pake baju hitam, celana hitam, outer hitam, tas hitam, koper hitam, all is black. Feel nya itu kayak mau ngelayat jadinya😔 his mom hanya bisa mengelus dada sabar melihat hasil ovum dan sperma suaminya seperti ini.Tin tin
Mobil penjemput Chan sudah datang. Chan dijemput pada pukul 11.30 hari kamis bulan 5. Ia dijemput pake mobil Jazz. Kenapa nggak Pajero, Cr-V, Hr-V, atau Alpard,dkk?
Jalan menuju rumahnya itu kecil, takut mobil mahal-mahal malah njeblos ke got kan gak lucu. Masak mau kegiatan 'menyenangkan' malah disuruh dorong mobil.Selesai mengatur koper di bagasi, Chan pamit ke Mama Papa nya.
"Mom Dad, jangan kangen Chan ya. Iya Chan tau kalau Chan itu ngangenin, jangan nangis ya. Selama beberapa hari ini Chan juga ga bisa telponan ama kalian. Karena panitianya bilang nggak boleh bawa Hp."
Iya guys, panitia bilangnya dadakan. Jam 10.00 dikasi tau lewat WA."Siapa yang kangen. Awas aja ntar ngomong, Mommy Dadda Chan kangen, mau pulang." Ucap Mama Chan
"Ngga lah, Chan kan bukan anak manja."
Mama Papa Chan ber OH ria
"Yaudah Chan pergi dulu, Bye bye Mom Dad and Maids!"
"SELAMAT JALAN TUAN MUDA"
Chan pergi dengan supir penjemputnya. Didalam hati Chan sudah tidak sabar dengan kegiatan kali ini.
Polos kali kau nak.Dan itulah cerita Chan, sekarang mari beralih dengan Ayah dari 3 meong
Penasaran rumah Chan gimana?
Kurang lebih visualnya kek gini
KAMU SEDANG MEMBACA
SKZ VILLAGE
Fiksi Penggemar8 anak orang kaya, disatukan dalam 1 rumah sederhana, mana digunung lagi. Apa yang akan terjadi? WELCOME TO SKZ "Eh ayam-ayam" "Akhhh! I feeling good~" "Oigo kimchigia, ngagetin aja dah" "Apwaa?! Mom Dad gak bisa gitu dong. Mom Dad nggak bisa hidu...