Ali dan Prilly sedang mengahapal dialog mereka dikursi mereka yang sekarang sudah berdekatan. Hari ini mereka berdua akan take adegan mesra pertama kali. Mereka berdua nmpak gugup, terlebih lagi ali yang berusaha untuk menutup perasaan gugupnya karena hari ini dia harus adegan memeluk prilly tiba-tiba. Sesekali ali memandang wajah prilly yang sedang serius menghapal dialognya. Ali sudah dari tadi malam mulai menghapal dialognya jadi dia sudah yakin kalau sudah hapal dengan dialognya dan untuk adegan pelukan tiba-tiba juga sudah dicobanya juga tadi malam dengan sebuah guling sebagai gantinya prilly tapi sepertinya tidak berhasil karena dia merasa chemistrynya tidak dapat. Tak berapa lama kemudian seorang kru menghampiri ali dan prilly dan bilang kalau mereka dipanggil sutradara untuk take. Ali dan Prilly kemudian berjalan berdua mengiringi kru yang memangil mereka. Sesekali ali menghela napas untuk menghilangkan rasa gugupnya yang sedikit demi sedikit mulai bertambah bukannya berkurang.
"Lo kenapa? Gugup?"tanya prilly heran sambil mengernyitkan keningnya ketika prilly mendengar ali menghela napas.
"Ga kok...Siapa juga yang gugup.."elak ali sambil membetulkan jaketnya untuk menyembunyikan gugupnya dari prilly dan sepertinya tidak berhasil. Prilly hanya tersenyum saja mendengarnya karena dia tahu kalau sekarang ali sedang gugup, begitu juga dirinya sekarang juga sedang gugup karena akan dipeluk oleh cowok ganteng yang dikaguminya sejak pertama dia melihatnya.
"Gimana?Kalian sudah siap? Hari ini scenenya kalian pelukan ya.."beritahu sutradara ketika ali dan prilly sudah sampai di tempat set yang dijadikan buat tempat syuting mereka.
"Ya pak.."sahut ali dan prily berbarengan.
Ali dan Prilly pun kemudian mulai berakting setelah mendengar kata 'action' dari sang sutradara. Ali dan Prilly nampak sangat menghayati dengan dialog mereka karena dialog mereka tidak ada salah sedikit pun, hingga akhirnya sampailah pada adegan ketika ali harus memeluk tiba-tiba, ali membuat kesalahan sehingga mendapat sedikit teguran dari sang sutradara.
"Kamu harus peluk prilly dengan sayang supaya orang yang menonton tahu kalau kamu benar-benar sayang sama sisi.."beritahu sang sutradara. Mendengar ucapan sang sutradara, ali hanya mengangguk saja.
"Coba sekarang kamu peluk prilly tiba-tiba, saya mau liat..."pinta sang sutradara. Mendengar permintaan sang sutradara, ali langsung memandang prilly yang ada disampingnya,nampak ekspresi prilly sedikit terkejut mendengarnya. Prilly kemudian mengangguk kearah ali, seolah berkata kalau ia mengijinkan ali memeluknya.
"Ayo, kalian coba dulu.."pinta sang sutradara lagi.
Ali tanpa berkata lagi langsung menarik satu tangan prilly kedalam pelukannya dan kemudian ali mendekap erat prilly dengan kedua tangannya sambil memejamkan matanya. Sedangkan prilly yang tidak tahu seperti apa dipeluk tiba-tiba menjadi kaget sendiri karena tidak menyangka akan dipeluk seerat ini oleh ali. Melihat ali memejamkan matanya ketika memeluknya membuat prilly ikut memejamkan juga untuk merasakan sensasi dipeluk cowok yang sedang dikaguminya sekarang ini. Ada sesuatu yang berdegup kencang didada ali dan prilly ketika mereka berpelukan, jantung mereka berdua seperti ingin meledak saat itu juga rasanya karena sepertinya tidak bisa menahan rasa yang sedang melanda mereka sekarang.
"Nah....yang kayak gini nih yang saya maksud..."tandas sang sutradara membuat ali dan prilly sadar kalau mereka sekarang sedang syuting. Ali dan prilly perlahan-lahan melepaskan pelukan mereka masing-masing. Tanpa sadar mata ali dan prilly saling bertemu pandang seperti sedang menyampaikan sinyal cinta tanpa menyadari sang sutradara yang nampak cengar-cengir sendiri melihat ali dan prilly tatap-tatapan.
"Nah ini juga bagus...saya suka improvisasi kalian berdua...habis pelukan tiba-tiba trus tatap-tatapan"sahut sang sutradara senang sambil tersenyum. Ali dan prilly nampak bingung dengan yang diucapkan sang sutradara karena mereka berdua tidak merasa sedang improvisasi, mereka sebenarnya tidak merasa saling tatap tatapan barusan.
"Ali, Prilly..Kita take lagi...Pelukannya yang kayak tadi ya...trus tatap-tatapan.."sahut sang sutradara membuat ali dan prilly saling berpandangan.
Ali dan prilly kemudian take lagi untuk adegan pelukan tadi setelah sang sutradara meneriakkan kata 'action'. Beruntung bagi ali dan prily karena mereka bisa melakukan adegan pelukannya seperti pas mereka latihan tadi tanpa melakukan kesalahan. Setelah mendengar kata 'cut' dari sang sutradara, ali dan prilly kemudian dipersilahkan istirahat dan diminta sang sutradara untuk berlatih scene selanjutnya. Mendengar perintah sang sutradara, ali dan prilly hanya mengangguk saja tanda mengerti. Ali dan prilly kemudian berjalan beriringan meninggalkan set syuting menuju tempat mereka istirahat. Ali dan Prilly memilih menuju tempat istirahat yang terletak dilantai atas karena disana ada ac yang bisa mendinginkan badan mereka akibat teriknya panas matahari yang membakar mereka ketika mereka berjalan menuju tempat istirahat.
"Wah sepi nih li...Bisa nih kita jadikan tempat buat latihan scene kita selanjutnya.."sahut prilly ketika mereka sudah sampe diruangan istirahat dilantai atas dan melihat ruangan tampak kosong.
"Iya nih.."sahut ali setuju sambil mengambil remote ac untuk menyalakan ac diruangan itu yang ternyata belum dinyalakan.
Prilly kemudian duduk diatas sebuah matras yang tidak terlalu besar sambil menyandarkan tubuhnya kedinding. Sedangkan ali lebih memilih duduk dilantai sambil memegang sebuah gitar yang dia temukan sebelumnya tergeletak dilantai. Ali kemudian mulai memetik dawai gitar perlahan-lahan dengan nada yang tidak beraturan seperti sedang mencoba dawai gitar yang dipegangnya masih terdengar bagus atau tidak. Sedangkan prilly hanya memejamkan mata sambil merasakan sensasi dinginnya ac yang sudah mulai mendinginkan badannya yang panas akibat disengt sinar matahari. Ali kemudian menyanyikan sebuah lagu yang lembut dengan petikan gitarnya yang sebenarnya lagu tersebut dikhususkan ali untuk menemani prilly yang saat itu sedang memejamkan matanya seperti tertidur.
"Lo ternyata bisa nyanyi sama main gitar juga ya...."sahut prilly tiba-tiba membuat ali tersentak kaget ketika Ali selesai menyanyi.
"Yah, lumayan bisa jadi pengamen kalau ga akting lagi.."canda ali sambil tersenyum.
"Idiiih sudah ada persiapan nih kayaknya.."sahut prilly sambil tertawa.
"Wajar dong...Kita harus ada alternatif kerjaan laen kalau ga akting lagi.."sahut ali sambil ikutan tertawa.
"Kamu bisa ga?"tanya ali setelah mereka berhenti tertawa.
"bisa sih..sedikit..."sahut prilly manja.
"Kalau gitu lo maen gih..gue mau liat..."tantang ali sambil menyodorkan gitar yang dipegangnya ke prilly.
"Berani berapa?"tanya prilly sambil mengambil gitar yang dikasih ali.
"Gue liat dulu...bagus nggak?"tandas ali tidak yakin kalau prilly bisa main gitar.
"Ok. Awas lo ya kalau gue bagus mainnya lo ga bayar gue.."canda Prilly sambil mulai memainkan gitar.
Prilly kemudian mulai menyanyikan sebuah lagu favoritnya dan diluar dugaan ternyata ali kagum dengan suara dan permainan gitar prilly. Ali tidak menyangka kalau suara prilly sangat merdu dan dia bingung karena dia sudah salah karena mengira prilly tidak mungkin bisa menyanyi dan memainkan gitar sebagus itu. Tanpa ali sadarisepanjang lagu yang dinyanyikan prilly, ali tersenyum kagum ke arah prilly yang juga dibalas prilly dengan senyuman manis disela-sela nyanyinya.
"Kagum kan lo?"tandas prilly tiba-tiba sambil tersenyum menang ketika ia sudah selesai menyanyi dan meletakkan gitar disampingnya.
"Kata siapa?"elak ali pura pura.
"gue liat lo tersenyum sepanjang gue nyanyi...itu bukti kalau nyanyi gue bagus.."sahut prilly percaya diri sambil cengar cengir.
"masa sih...ga ngersa tuh.."elak ali lagi sambil menahan tawa.
"Ih lo ya...ingkar janji...belum kenal siapa gue rupanya..."tandas prilly sambil beranjak mendekati ali yang saat itu sudah nampak sedikit takut dengan apa yang akan dilakuin prilly. Dan diluar dugaan, ternyata prilly menggelitiki ali, pertamanya dipinggang tapi kemudian prilly menggelitiki disemua tempat yang bisa dia kelitiki karena ali mulai menghalanginya menggelitiki , prilly tertawa melihat ali yang kegelian karena digelitiki, hingga akhirnya prilly pun berhenti ketika ali berjanji menuruti permintaan prilly.
"nah gitu dong..kan enak.."sahut prilly mengakhiri aksi gelitiknya sambil menahan tawa.
"Tapi ga hari ini ya..kapan-kapan.."sahut ali sambil berusaha menghentikan tawanya.
"Ok. Gue tunggu...awas lupa.."ancam prilly sambil tersenyum.
"Beres.."sahut ali pasti.
"Kita latihan yuk.."ajak ali sambil mengambil naskah skenario yang ada disampingnya. Prilly kemudian mengukuti ali juga membaca naskah skenario untuk scene selanjutnya yang akan mereka lakukan. Ada perasaan terkejut ketika ali dan prilly ketika membaca scene yang akan mereka lakukan selanjutnya. Prilly membaca dinaskah itu kalau dia harus mencium ali tiba-tiba dipipinya sambil bilang aku sayang kamu. Jantung prilly seketika berdetak kencang ketika dia membayangkan melakukan adegan itu dengan ali. Sekilas prilly melirik ali yang saat itu juga nampak serius membca naskahnya. Prilly tidak menemukan raut muka gugup atau malu diwajah ali, tidak seperti dirinya yang mungkin sekarang wajahnya mulai memerah.
"Gimana?siap?"tanya ali sambil senyam senyum membuat prilly tersentak dari lamunannya.
"Lo sih enak bisa senyum senyum kayak gitu...sedangkan gue harus adegan cium pipi elo..lo yang enak, gue..."cerocos prilly tertahan ketika dilihatnya wajah ali nampak serius mendengarkan celotehannya.
"Lo kenapa?"tanya ali penasaran sambil mengangkat satu alisnya, seolah meminta prilly menyambung ucapannya yang terputus.
"nggak kok...nggak jadi.."tandas prilly sambil mengalihkan pandangannya kembali ke naskah yang dipegangnya.
"Ya udah kalau gitu kita mulai latihannya...."sahut ali sambil memberi isyarat kepada prilly untuk duduk disampingnya dengan menepuk nepuk lantai dengan telapak tangannya. Prilly kemudian duduk disamping ali.
Ali belum memberikan aba-aba kepada prilly untuk memulai latihan tapi tanpa diduga ternyata prilly tiba-tiba mencium pipi kanan ali yang saat itu masih serius membaca dialognya. Dan alangkah terkejutnya ali dengan yang dilakukan prilly, yang membuat ali terdiam terpaku.
"aku sayang kamu..."sambung prilly lagi sambil tersenyun manis, membuat ali melongo dibuatnya. Ali merasa saat itu prilly serius melakukan hal barusan,bukan akting. Prilly juga tidak menyadari kalau dia bisa melakukan hal itu tib tiba. Ketika dia melkukannya jantungnya serasa mau pecah, apalagi ketika bibirnya menempel ke pipi ali. Berada sedekat itu dengan ali, prilly bisa mencium wangi rambut dan parfum ali yang menurutnya keharumannya sangat sesuai dengan pribadi ali. Baru pertama kli ini prilly bisa mencium wangi cowok dan baru pertama kali juga membuatnya deg degan tidak karuan. Cepat-cepat prilly menghentikan aksinya mencium, karena kalau lama ali akan menyadari tingkah anehnnya.
"hey, kok bengong.."sahut prilly heran ketika melihat reaksi ali.
"Lo ngapain barusan?"tanya ali setelah sudaah bisa sedikit mengontrol perasaannya.
"latihan akting.."sahut prilly enteng.
"Gue kan belum bilang aba aba mulai..."sahut ali sedikit kecewa ketika tahu kalau yang dilakukan prilly ternyata akting.
"Gue kan sesuai naskah...disitukan ditulis ciumnya tiba-tiba jadi otomatis gue juga harus tiba-tiba cium elo.."sahut prilly memberi alasan.
"Kaget gue tau nggak? Gue kira..."tandas ali terputus.
"kenapa?"tanya prilly penasaran.
"Nggak pa-pa"tandas ali lagi.
"Ih muka lo merah.."ejek prilly tertawa.
"Sok tau lo.."elak ali sambil memegang kedua pipinya.
"pipi lo juga merah.."tandas ali mengejek prilly.
"Masa sih.."sahut prilly tidak percaya sambil berlari ke arah cermin yang trpasang disalah satu dinding dirungan itu.
"Nggak kok.."elak prilly sambil memgang kedua pipinya. Sebenarnya kedua pipi prilly saat itu memang bersemu merah tapi prilly berusaha menyembunyikan hal itu. Mendengar ucapan prilly, ali hanya mencibir karena sebenarnya dia sudah melihat pipi prilly yang bersemu merah sebelum dia berlari ke cermin.
Setelah merah dipipinya mulai hilang, prilly kemudian kembali duduk disamping ali yang sedang kembali serius membaca naskah skenario.
"Nih cowok kok ekspresinya kok tenang-tenang aja...padahal kan gue barusan cium dia..apa jantungnya ga berdebar ya kayak gue?"batin prilly heran sambil menatap ali yang setius membaca naskah skenario.
"Wajahnya datar banget malahan..."batin prilly lagi.
"Adegan selanjutnya...gue cium kening elo..."beritahu ali membuyarkan lamunan prilly.
"What? Adegan cium lagi?"tandas prilly terkejut.
"Iya nih..tuh liat.."sahut ali sambil menunjukkan naskah skenarionya.
"Ampun deh.."sahut prilly sambil menepok jidatnya.
"Bisa-bisa jantung gue meledak nih lama-lama"batin prilly.
"hey kenapa?"tanya ali heran sambil menepuk pundak prilly ketika melihat prilly yang tampak melamun.
"apa?"bentak prilly tiba tiba membuat ali terkejut.
"santai neng..kok malah bentak gue..."sahut ali heran.
"oh, sorry.."sahut prilly minta maaf sambil cengengesan.
"ngelamunin apaan lo?"tanya ali ingin tahu.
"Bisa ga adegan cium keningnya pas kita take aja.?..lo sih enak cium gue.."pinta prilly.
"Gimana ya..gue juga sebenarnya belum pernah adegan cium kening..tapi kalau kita ga latihan kita ga tau bagus ngaknya akting kita.."sahut ali memberi tahu.
"Lo ga tahu sih gimana jantung gue barusan...pas cium lo aja gue deg degan, gimana kalau lo ciu kening gue?...bisa-bisa mati berdiri gue.."sahut prilly pelan sambil menundukkan kepalanya.
"Lo ngomong apa sih prill, pelan betul?.."tanya ali heran.
"Lo lagi ada masalah?"tanya ali lagi ingin tahu.
"udah deh...kita latihan aja.."tandas prilly mengalihkan perhatian ali supaya tidak bertanya lagi.
"Ok"sahut ali pendek.
"Kita mulai latihannya.."sahut ali lagi mulai bersiap dengan dialognya,begitu juga dengan prilly.
Ali kemudian memasang ekspresi serius sesuai dengan adegan yang akan mereka peragakan, ali dan prilly pun kemudian berdiri dan berdialog sesuai dengn naskah yang sesekli mereka baca karena belum hapal betul. Dan ketika tiba adegan cium kening, ali kemudian berdiri dihadapan prilly. Perlahan-lahan kedua tangan ali memegang kedua pipi prilly, dan perlhan-lahan ali kemudian mencium kening prilly sambil memejamkan matanya, begitu juga prilly memejamkan matanya ketika dicium ali. Ada perasaan aneh yang terjadi lagi dihati prilly ketika keningnya dicium, seperti ada desiran hebat yang terjadi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata kalau ada seseorang yang bertanya dengannya sekarang. Ketika dicium ali, prilly bisa merasakan hembusan napas ali yang terasa olehnya tidak beraturan, prilly merasa kalau ali juga gugup seperti dia. Berdiri berhadapan seperti ini juga membuat prilly bisa mencium wangi parfum ali dengan leluasa.
Terasa oleh prilly, perlahan-lahan ali melepaskan ciumannya dari kening prilly, dan perlahan-lahan pula prilly membuka matanya, ketika mata prilly terbuka, matanya tanpa sengaja bertemu dengan mata ali yang saat itu sedang menatap prilly, dan hal itu membuat mereka saling bertatapan cukup lama. Aksi tatap-tatapan mereka terhenti ketika salah seorang kru masuk dan memberitahukan kepada ali dan prilly untuk take selanjutnya. Kru itu kemudian meninggalkan mereka berdua yang nampak maaih terkejut karena kedatangan kru tadi. Ali dan prilly kemudian mengontrol kembali perasaan mereka, dengan perasaansebelum mereka melakukan adegan mesra tadi karena mereka berdua jadi salah tingkah sendiri akibat latihan adegan tadi. Setelah selesai menghilangkan kegugupan mereka, ali dan prilly pun kemudian berjalan keluar menuju set lokasi untuk adegan mereka selanjutnya. Sepanjang jalan menuju set adegan syut mereka, Ali dan Prilly hanya diam saja, sesekali Ali menoleh diam-diam ke arah prilly yang berjalan sedikit jauh dibelakangnya. Begitu juga dengan Prilly yang diam-diam memandang punggung Ali yang berjalan didepannya.
"Gimana?Kalian sudah latihan untuk adegan selanjutnya?"tanya sang sutradara ketika ali dan prilly sudah berhadapan dengan sang sutradara.
"Sudah om.."sahut prilly dan ali berbarengan. Om adalah panggilan khusus oleh para pemain remaja untuk sang sutradara.
"Sepertinya chemistry kalian dah dapat nih...buktinya kalian jawabnya barengan.."celoteh sang sutradara yakin sambil tersenyum.
Mendengar ucapan sang sitradara, Ali dan prilly saling menoleh satu sama lain,dengan memperlihatkan wajah mereka yang sedikit bingung dengan perkataan sang sutradara. Sang sutradara kemudian meminta Al dan Prilly take, dan hasilnya Ali dan Prilly tidak perlu buang waktu banyak, karena mereka sebentar saja melakukan adegan mereka selanjutnya karena mereka berdua sudah latihan sebelumnya. Dan hal itu juga membuat sang sutradara puas dengan akting mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/38224449-288-k942300.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
U & I (Aliando-Prilly)
RomanceIni adalah cerita karangan belaka, saking sukanya sama ne couple (Aliando-Prilly). Jadi jangan dianggap nyata ataupun serius ya....