Pagi itu adalah pagi yang cerah untuk prilly. Waktu menunjukkan baru jam sembilan tapi prilly tidak bisa memejamkan matanya lagi untuk tidur lagi. Padahal dia baru pulan syuting jam tiga pagi. Pagi itu prilly sudah ada didepan rumhnya sambil sedikit menggerakkan tubuhnya untuk berolahraga. Sesekali Prilly menghirup udara dipagi hari yang cerah itu. Setelah cukup lama berolahraga, prilly kemudian duduk disebuah kursi yang ada didepan rumahnya. Ketika asik duduk sambil menikmati sepotong roti dan segelas susu hangat yang sudah disediakan sebelumnya oleh mamanya,tanpa sengaja matanya tertuju pada tumpukan koran yang ada dibawah meja. Prilly kemudian mengambil satu koran yang ada dipaling atas,dilihat dari tanggalnya baru dua hari yang lalu diterbitkan. Prilly sebenarnya tidak terlalu suka membaca koran tapi entah kenapa dia ingin sekali membuka koran itu. Dan...alangkah terkejutnya prilly ketika dia membaca artikel berita infotainment disalah satu kolom lembaran koran tersebut. Disitu tertulis judul 'ALIANDO MAIN FILM'. Dikoran itu juga tertulis kalau Ali akan syuting film pada tanggal 5 Mei, dan itu berarti seminggu lagi prilly akan tidak ketemu ali selama syuting film.Dikoran itu juga tertulis kemungkinan dia akan syuting di dua tempat dan pembagian waktu syutingnya dua hari di film dan syuting dua hari disinetron, dan ini berarti prilly akan ketemu ali berselang dua hari. Selama ini ali tidak pernah cerita kalau dia akan main film, padahal mereka sering ngobrol dilokasi syuting. Prilly kemudian menelusuri kata demi kata dari artikel berita ali, hanya untuk mengetahui sampai kapan dia akan syuting film. Tapi sayangnya prilly tidak menemukan yang dicarinya. Ingin rasanya saat itu prilly menelpon ali hanya untuk bertanya tentang berita itu tapi hal itu dia urungkan karena dia tidak ada hak untuk bertanya karena sebagai orang yang dianggap ali sahabat,tapi dia tidak mengetahui sama sekali kalau ali akan main film. Ingin rasanya saat itu ia marah karena sebenarnya dia dianggap apa sama ali, sahabat yang benar-benar sahabat atau cuma sahabat yang dianggap dilokasi syuting saja.
Prilly kemudian membayangkan bagaimana hari-harinya selama dua hari dilokasi syuting tanpa ali. Sudah dua bulan mereka bersama,selama dilokasi syuting prilly selalu mengikuti ali kemana pun. Apa saja yang mereka lakukan selalu bersama-sama,sampai-sampai semua orang yang ada dilokasi syuting mengira mereka berdua pacaran. Prilly kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan semua hal yang sedang berkecamuk dipikirannya sekarang. Prilly berusaha menghilangkan pikirnnya mengenai ali, mengingat kalau ali sebenarnya hanya menganggapnya sahabat jadi ali tidak mungkin akan kangen padanya kalau mereka tidak ketemu selama dua hari. Beberapa kali prilly menghela napas seperti sedang mengangkut beban yang berat, dan hal itu tanpa sengaja dilihat mama prilly dari dalam rumah.
"Kamu sakit sayang?"tanya mama prilly menghampiri sambil meletakkan telapak tangannya ke jidat prily.
"Nggak kok ma.."sahut prilly datar sambil cepat-cepat melipat koran yang dibacanya.
"Trus kenapa ga semangat gini? Tadi pagi mama liat kamu ceria banget. Kok sekarang berubah jadi ga semangat.."tanya mama prilly heran.
"Nggak papa ma..Mungkin prilly harus mandi dulu biar seger.."sahut prilly sambil beranjak dari tempat duduknya hendak meninggalkan mamanya untuk menghindari pertanyaan selanjutnya yang akan dilontarkan mamanya.
"Hari ini kita ke lokasi syuting jam sebelas ya sayang...Jadi kamu sudah siap ya jam segitu..biar ga telat sampe di lokasi syuting.."teriak mamanya.
"Ya ma.."sahut prilly lemas. Ingin rasanya prilly tidak syuting hari ini karena tiba tiba moodnya berubah drastis. Tapi ketika dia ingat kalau seminggu lagi dia tidak akan ketemu dengan ali selama dua hari,semanhatnya kembali muncul untuk syuting. Prilly kembali bersemangat ketika dia ingin dihari ketika dia dan ali terpisah selama dua hari,apakah ali akan kangen padanya atau tidak,apakah cuma dia saja yang akan kangen sendirian sama ali. Prilly akan melihat hari itu siapakah yang akan duluan kangen. Siapa yang akan duluan menghubungi dihari itu. Prilly sadar mungkin dia yang akan lebih kangen duluan daripada ali tapi dia merasa kalau hari itu ali juga akan kangen padanya. Semangat prilly semakin bertambah ketika dia mengingat akan datangnya hari itu. Tanpa prilly sadari senyumnya selalu mengembang dan hal itu membuat mamanya bingung melihat perubahan sikap anaknya hari ini dari ceria, bad mood, dan sekarang senyum terus.
"Yuk ma..kita berangkat..dah jam sebelas nih.."sahut prilly semangat sambil mengembangkan senyumnya.
"Tadi mama liat ga semangat..sekarang senyum terus...ada apa nih?"tanya mama prilly heran.
"Kan dah mandi mah..jadi seger trus semangatnya balik deh.."sahut prilly asal sambil cengar cengir.
"Ya udah ma..yuk kita berangkat."ajak prilly cepat untuk menghindari pertanyaan mamanya selanjutnya sambil menggandeng mamanya untuk masuk ke dalam mobil.
Setelah perjalanan cukup lama,akhirnya prilly dan mamanya sampai dilokasi syuting. Sesampai dilokasi syuting prilly langsung mencari sosok Ali. Sudah jadi rahasia umum setiap prilly baru sampai kelokasi syuting pasti akan mencari ali terlebih dahulu, begitu juga dengan ali.
"Ka, Alinya mana?"tanya prilly kepada seorang wanita berjilbab yang tidak lain adalah manager ali. Setelah mengelilingi lokasi syuting dan tidak menemukan sosok Ali, akhirnya prilly pun bertnya pada manager Ali yang sedang mengeluarkan barang bawaan dari dalam mobil.
"Tadi sih bilangnya mau sholat dulu dimusholla"jawab manager Ali.
"Oh..pantesan..Aku cari keliling disini ga ada.."sahut prilly sambil tersenyum.
"Kak, mau nanya..emang bener ya kalau Ali minggu depan mau syuting film?"tanya prilly yang akhirnya terpaksa bertanya dengan manager Ali karena sudah tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.
"Oh, sudah dikasih tahu ya...Kirain belum...Ya sih rencananya minggu depan Ali sudah mulai syuting film"jawab manager Ali sambil tersenyum.
"Sampai kapan kak?"tanya prilly tidak sabar.
"Perkiraan sih sampe dua bulan ke depan ali bakalan syuting di dua tempat..gantian gitu deh..dua hari disini, dua hari syuting film..,'beritahu manager Ali.
"Oh gitu.."sahut prilly tidak semangat setelah mendengar ucapan manager ali.
"Kenapa kok lemes gitu dengernya..takut kangen ya.."tebak manager ali sambil tersenyum.
"Ih apaan sih kak..Kok gitu sih mikirnya.."elak prilly refleks karena terkejut dengan tebakan manager Ali yang sebenarnya benar banget tebakannya.
"Ya udah kalau gitu, aku ke musholla dulu ya kak.."sahut prilly pelan sambil hendak berjalan menuju musholla yang tidak jauh dari lokasi syuting.
"Ga ditungguin aja..paling bentar lagi balik.."saran manager ali.
"Sekalian mau sholat juga kak..."sahut prilly sambil tersenyum.
Prilly kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju musholla yang letaknya tidak jauh dari lokasi syuting. Sesampai di musholla, Prilly tidak langsung mencari sosok Ali, tapi dia malah mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat. Setelah selesai berwudhu, prily kemudian masuk ke dalam musholla dan mengambil mukena yang tersedia dimusholla itu. Ketika hendak mulai sholat, samar-samar Prilly menemukan sosok Ali yang sedang sholat dari balik tirai pembatas yang memisahkan antara tempat sholat pria dan wanita. Selama ini prilly semakin kagum dengan kpribadian Ali yang religius, Ali tidak pernah meninggalkan sholat luma waktunya meskipun ada sifat ali yang bisa buat dia jadi bad mood kalau liat Ali bad mood juga karena kalau ali sudah bad mood, mau seperti apa pun ditegur dia ga bakalan nyahut,, paling cuman nengok doang plus pelit senyum.
Tak berapa lama kemudian, Prilly pun selesai mengerjakan sholat, setelah selesai dia kemudian mencari sosok Ali, dari balik tirai yang saat itu sedang mengaji. Karena tidak mungkin mengganggu Ali yang sedang mengaji,prilly pun memutuskan untuk menunggu Ali didepan musholla.Sambil menunggu pikiran prilly melayang ke hal dimana dia dan Ali akan terpisah seminggu lagi. Sahabat seperti apakah dia dimata Ali sehingga sampai sekarang Ali tidak bilang kalau dia akan main film. Prilly mengingat kembli masa masa kebersamaan dia dengan Ali, dan dia baru menyadari kalau selama ini yang sering curhat diantara mereka berdua itu dia,sedangkan ali hanya jadi pendengar atau kadang-kadang ali menjadi pemberi nasihat baginya.
"Hai tembem..."sapa seseorang dengan semangatnya dari belakang prilly sambil mebepuk pelan pundaknya, yang membuat prilly teradar dari lamunannya. Prilly mengenali betul suara khas yang menyapanya. Seketika itu juga mood prilly kembali senang ketika mendengar suara ini,tanpa prilly sadari dia ternyata senyum senyum sendiri.
"Jangan panggil tembem dong..Gue kan ga tembem-tembem amat"protes prilly manja.
"Ya deh ga tembem..tapi chubby..hahaha"sahut ali sambil tertawa.
"Ali...Gue ngambek nih.."sahut prilly sambil memasang wajah ngambeknya.
'Eh jangan ngambek donk..chubbynya malah tambah kelihatan tuh.."sahut ali menahan tawa sambil mencubit sebelah pipinya. Ali memang gemas sekali ingin mencubit pipi prilly setiap prilly ngambek, dan ujung-ujungnya prilly tidak bisa lama ngambeknya kalau sama ali, karena sangat bisa mengubah mood prilly yang tadinya bad mood atau ngambek betubah menjadi ceria lagi.
"Ali.."protes prilly sambil melepaskan cubitan ali dari pipinya.
"Sakit tau..."tandas prilly lagi sambil masih pura pura pasang wajah ngambek.
"Cantiknya.."sahut ali sambil menatap wajah ngambek prilly dengan seksama. Melihat mata ali yang memandangnya dengan serius membuat prily tidak dapat menahan dirinya untuk tersenyum sehingga senyumnya lansung mengembang dibarengi dengan tawanya yang malu-malu kucing. Melihat prilly yang tib tiba tersenyum membuat ali pun tertawa.
"Ih merah mukanya.."ledek ali sambil menahan tawa.
"ga ah...efek blush on ini.."elak prilly memberi alasan sambil memegang kedua pipinya.
"apa tuh blush on?"tanya ali ingin tahu.
"Pemerah pipi"beritahu prilly sambil tersenyum lega karena berhasil membuat ali mengira kalau merah dipipinya karena blush on, padahal sebenarnya dia tidak memakai pemerah pipi.
"Oh.."sahut ali pendek dengan wajah polosnya. Melihat wajah ali, prilly hanya bisa senyum senyum ga jelas sambil menahan tawa.
"Ngomong-ngomong lagi ngapain lo disini?"tanya ali lagi.
"Ya sholat lah...Ga mungkin nyanyikan di musholla."canda prilly sambil tersenyum.
"Kirain cariin gue.."sahut ali pede.
"Iya sih gue sebenarnya juga nyariin elo...ada yang mau gue tanyain.."sahut prily dengan mimik sedikit serius.
"apa?"tanya ali penasaran.
"Sambil jalan yuk..ga enak ngobrol didepan mushola.."ajak prilly sambil hendak berjalan menuju lokasi syuting.
"Hmmmm.."sahut ali mengangguk sambil mengikuti prilly berjalan disampingnya.
"Elo sebenarnya nganggap gue sahabat yang gimana sih?"tanya prilly mulai membuka pertanyaan yang sedari tadi pagi dipendamnya.
"Ya..sahabat..maksudnya apa sih pertanyaan lo..gue ga ngerti...."sahut ali bingung dengan mimik wajahnya yang mengernyitkan keningnya.
"Maksud gue..kita ini sahabat kan?..kalau sahabat kan biasanya saling cerita kan?...tapi kenapa lo ga pernah cerita sama gue kalau lo seminggu lagi mau main film...masa gue sebagai sahabat lo malah tahunya dari koran..."beritahu prilly mulai sedikit kesal.
"Bukan gitu..sebenarnya gue dari kemarin-kemarin mau bilang..tapi ga sempet terus.."sahut ali memberi alasan.
"Kok bisa ga sempet sih bilangnya..kita kan kalau dilokasi syuting bareng terus.."sahut prilly tidak percaya dengan alasan ali.
"ya kalau lupa gimana...jadi masalah ya kalau gue ga ngasih tahu elo.."sahut ali bingung mencari alasan. Di hatinya yang paling dalam sebenarnya dia ga ngasih tahu prilly karena dia belum siap untuk bilang dan berpisah dengan prilly selama dua bulan dan hanya bisa bertemu berselang dua hari.
"Ya ga masalah sih elo ga ngasih tahu gue..tapi heran aja lo nganggap gue sahabat tapi gue sebagai sahabat lo malah ga tahu kalau lo bakalan main film.."sahut prilly mendadak gugup karena tidak tahu mau bicara apa karena secara tidak langsung ali berhak tidak memberitahu dirinya karena dia bukan siapa-siapa ali,keluarga bukan, pacar juga bukan.
"Gue sebenarnya dah nganggap elo sahabat sekaligus partner kerja yang baik karena setelah dipasngkan dengan elo, gue jadi sangat terkenal.."beritahu ali sambil tersenyum.
"Iya..Lo bener..Gue juga jadi terkenal karena gue dipasangkan sama elo.."sahut prilly mengiyakan kata-kata ali sambil menganggukkan kepalanya. Mendengar ucapan prilly, ali pun tersenyum dan dibalas prilly dengannsenyumannya yang paling manis. Jika saja sekarang adegan syuting, pastilah ali dan prilly akan memeluk satu sama lain seperti di adegan sinetron yang mereka mainkan. Ingin rasanya ali memeluk prilly dan bilang kalau dia tidak ingin berpisah dengan prilly meskipun selama dua hari saja,tapi dia jug tidak bisa melihat prilly selama dua hari dan kemudian berpisah lagi selama dua bulan. Ali ingin sekali bilang ke prilly kalau dia tidak ingin berpisah dengan prilly meskipun hanya semenit saja. Sedangkan prilly juga sebenarnya ingin memeluk ali tapi hal itu dia urungkan mengingat ali hanya menganggapnya sahabat.
"Prill..kok bengong.."sahut ali bingung melihat prilly yang nampak melamun.Ali kemudian memberanikan diri mengelus lembut pipi prilly yang putih mulus dengan jempol tangannya. Prilly pun tersentak kaget dari lamunannya ketika merasakan elusan lembut ali dan kemudian hanya diam menatap ali sambil tersenyum.
"Hey..Couple fenomenal...beduaan mulu..."teriak seseorang ketika ali dan prilly hampir sampai dilokasi syuting. Ali dan Prilly menoleh ke arah asal suara yang meneriaki mereka, dan seketikaali dan prilly cuma berpandangan danbtersenyum lucu melihat orang yang memanggil.Orang yang memanggil ternyata adalah ricky cuaca. Dengan gayanya yang khas, ricky cuaca menghampiri ali dan prilly.
"Habis dari mana lo berdua?"tanya ricky cuaca dengan wajah kayak orang tua galak yang ngeliat anaknya kepergok pacaran.
"Dari mushilla kak.."jawab prilly sambil menahan tawa melihat gaya ricky cuaca yang dibuat buat.
"Widih..sudah kayak suami istri aja nih sholat bareng.."ledek ricky cuaca.
"Ih apaan sih kak ricu..orang gue sama ali sholatnya ga barengan.."protes prilly memberitahu.
"Iya nih kak ricu..mikirnya yang enggak-enggak, orang gue duluan kok yang ke musholla, trus pas mau pulang dari musholla aja baru ketemu prilly.."sahut ali memberitahu.
"Iya deh gue percaya.."sahut ricky cuaca sedikit tidaknikhlas karena maubtidaknmau harus percaya dengan perkataan dua anak yang sudahbdianggapnya seperti adik kandungnya sendiri.
"Sana gih..kalian sudah ditunggu pak sutradara buat take selanjutnya.."suruh ricky cuaca.
"Ok..Kak Ricu.."sahut ali dan prilly berbarengan sambil tersenyum.
"Yuk Prill.."ajak ali sambil merangkul pundak prilly.
"Eh ngapain pake rangkul segala..emang prilly sakit ga bisa jalan sendiri..."protes ricky cuaca ketika melihat ali rangkul prilly.
"Iya nih..Pake ngerangkul segala..modus nih mau pegang-pegang"ledek prilly sambil menunjuk tangan ali yang masih belum melepaskan rangkulannya.
"Biar cepet prill..Lo kan jalannya lambat kaya keong.."sahut ali memberi alasan sambil melepaskan rangkulannya dengan sedikit terpaksa.
"Ih enak aja..Gue ga selambat itu kali..mau tanding lomba jalan cepat nih ceritanya.."tandas prilly sedikit kesal sambil menaikkan kedua alisnya.
"Ih gemes gue.."sahut ali gemes dan refleks mencubit hidung prily yang mancung.
"Aliiiii"teriak prilly sambil menahan sakit karena hidungnya dicubit ali dan berusaha untuk membalas mencubit hidung ali, tapi hal itu tidak bisa dilakukan prilly karena ali berusaha berkelit.
"Eh nih anak dua malah sekate-sekate aje..Dibilangin ditunggu pak sutradara malah masih disini cubit cubitan hidung"sahut ricky cuaca heran sambil geleng geleng kepala.
"Woy jangan becanda lagi sudah ditunggu sutradara tuh..ntar dimarahin baru tahu rasa.."teriak ricky cuaca.
"Ya kak."sahut prilly dan ali berbarengan. Ali berlari duluan untuk menghindari prilly yang masih belum ouas karena tidak berhasil mencubit hidung ali. Melihat ali berlari prilly pun kemudian menyusul ali dibelakang. Ali dan prilly saling tertawa ketika berkejar-kejaran.
"Awwwww.."teriak prilly ketika dirinya terjatuh karena tanpa sengaja kakinya terkait kabel perlengkapan syuting.
Ali berhenti lari seketika ketika mendengar teriakan prilly. Tanpa pikir panjang ali langsung mendekati prilly yang terduduk diam ditempat jatuhnya. Melihat Ali yang nampak panik berlari ke arahnya, prilly hanya tertawa sembari sesekali tersenyum kearah ali untuk menghilangkan rasa sakitnya akibat terjatuh tadi.
"Elo ga papa prll?"tanya ali panik sambil memegang pundak prilly.
"Ga papa kok."sahut prilly sambil tersenyum.
"Elo bisa berdiri?"tanya ali masih panik.
"Bisa dong.."sahut prilly yakin sambil berusaha berdiri dan ali juga membantu prilly berdiri denang memegang tangannya. Sebenarnya ketika prilly berdiri, ada rasa sakit dilututnya tapi ia berusaha menahan rasa sakitnya supaya tidak ketahuan ali. Ia yakin kalau sekarang pasti lututnya lecet tapi prilly tidak berani melihat kelututnya karena kalau benar lecet pasti ali akan bilang ke mamanya dan pastinya akan membuat mamanya panik.
"Nih kan..gue bisa berdirikan.."sahut prilly yakin sambil tersenyum dan menggerakkan kedua kakinya setelah melepaskan pegangan ali dari lengannya,agar ali yakin kalau dia tidak apa apa. Prilly kemudian membersihkan belakang roknya yang kotor akibat terjatuh tadi.
"Kalau lo bisa dari tadi berdiri..kenapa lo malah diem duduk ditanah?"tanya ali heran.
"Gue kagum aja..kenapa gue bisa jatuh tadi ya?..hahaha"sahut prilly ikutan heran sambil tertawa.
"hahaha..dasar cewek aneh.."sahut ali ikutan tertawa.
"Yuk...nanti kita dimarahin sama om sutradara lagi.."ajak prilly setelah mengakhiri tawanya.
"Yuk.."ajak ali sambil merangkul pundak prilly.
"Idiih..rangkul lagi.."protes prilly pelan.
"Biasa aja kali..ini yang namanya rangkulan seorang sahabat.."tandas ali menolak melepskan rangkulannya.
"Modus nih.."ejek prilly.
"Nih yang namanya modus.."tandas ali sambil mencubit lembut pipi prilly. Prilly tidak bisa menolak ataupun marah ketika ali merangkul dan mencubit lembut pipinya karena prilly senang sekali menikmati kebersamaan ini meskipun dia hanya dianggap sahabat oleh ali. Prilly bahagia setiap berada didekat ali dan prilly berhrap kalau ali juga nyaman dan bahagia setiap berada disampingnya meskipun prilly tidak bisa menanyakan hal itu dengan ali secara langsung karena belum ada keberanian. Prilly takut kalau dia bertanya hal itu ke ali, ali akan menganggap dia cewek yang kegeeran karena belum tentu ali nyaman berada disampingnya.***********
05 mei 2015
![](https://img.wattpad.com/cover/38224449-288-k942300.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
U & I (Aliando-Prilly)
RomanceIni adalah cerita karangan belaka, saking sukanya sama ne couple (Aliando-Prilly). Jadi jangan dianggap nyata ataupun serius ya....