"Lo cukup liat aja nanti, Yon!" Ucap seseorang ditelfon dengan suara yang cukup bersemangat.
Setelah dicuekin Zea seharian ini, Gion jadi penasaran apa hukuman yang diberikan Anas hingga membuat adiknya malas berbicara dan lebih banyak berfikir.
Tetapi rasa penasaran Gion pun tetap tidak terjawab karna Anas sendiri pun tidak memberitahunya. Gion jadi kesal sendiri,bertanya pada Zea pun,ia hanya diam saja.
Gion menidurkan badannya ditempat tidur,ia butuh istirahat. Setelah tidur ia akan cari tau lagi apa yang terjadi dengan adiknya.
"IONNNNN ADA YANG NYARIIN!!" teriakan Zea cukup membuat Gion bangun dari tempat tidur,padahal dirinya baru saja menutup matanya.
Pintu kamarnya terbuka menampilkan dua orang perempuan yang mengganggu waktu tidurnya. Dasar menyusahkan!
"Haii bang ionnnn,Rere kembali lagi untuk menemuimu" Gion bergidik ngeri,kenapa perempuan aneh ini berada ditempat ternyamannya.
"Kok kamu panggil abangku ion juga?" Tanya Zea agak kesal,ia tidak Sudi panggilan sayang untuk abangnya dipake oranglain.
"Yaah maap zeaa, Rere kan ikut ikut Zea aja" ucapnya sambil menyengir.
Gion menyentil jidat Rere hingga membuatnya sedikit mengeluh sakit."Siapa kamu?" Gion sebenarnya ingat perempuan yang ia sentil tadi,tetapi ia cukup kesal dengan perempuan itu.
"Jadi bang gionn ga inget Rere" Gion menggeleng malas
"Astagaaaa oh my God oh my wow,aku yang sekecil ini pun ga muat kah untuk diingat di kepala bang gionn?" Tanpa permisi,ia masuk kedalam kamar Gion dan duduk disebelahnya.
Gion menghela nafasnya,mau tidur saja udah banyak cobaannya."Bang gionnn kenapa?" Tanya Rere dengan muka khawatirnya
Ditatapnya Rere lamat hingga membuat jantung Rere berdebar kencang layaknya ada pesta dangdutan didalamnya.Rere memang lebay,jadi bacanya gausa sambil muntah ye!
"Jelek" satu kata yang cukup menyakitkan,detak jantung Rere hampir berhenti. Berani sekali orang yang dia suka bilang jelek padanya.
Rere tersenyum menyeringai lalu dipeluknya Gion
"Aaaa...jadi sayang" lihat? Biarpun dihina,Rere tetap sayang dengan Gion.Gion melepas paksa pelukannya,ia bahkan hampir melempar Rere hingga ia jatuh terduduk.
"BANG GIONNN JAHAT BANGET TAPI AKU TETEP SAYANG" Zea menatap perempuan itu dengan kasihan,bisa bisanya perempuan itu kuat dengan sikap abangnya.
*******
"Kamu yang bawa dia kerumah?" Setelah selesai makan, Gion membawa Zea ke taman kecil di dekat rumahnya.
"Enggalah,gue juga heran kenapa dia tau rumah kita" Gion berdehem
"Engga ion,Zea gatau apa apa" Zea lupa. Abangnya itu paling benci kalau Zea ngomong 'lo gue' dengannya
"Punya masalah?" Zea menatap abangnya, sebenernya masalahnya itu gimana caranya Zea bisa nembak abang kelas! Ingin Zea bilang tetapi ia takut Gion mengamuk.
"Bisa gak,Zea gausah sekolah?" Ia mengeluarkan puppy eyesnya,mana tau abangnya luluh dan mengijinkan dia tidak sekolah. Bisa aja kan?
"Kenapa zea ga mau sekolah?"
"Karna Zea males bang,Zea mau tidur aja dirumah" Gion mengusap wajahnya,ia benar-benar akan mencari tau apa masalah adiknya ini.
"Alesan kamu gak masuk akal. Kalo Abang tau apa masalah kamu,Abang yang bakal turun tangan buat nyelesainnya" Zea melotot. Hello! Kalo abangnya tau,bakal habis Zea di tangan si nanas.
"Zea beneran gaada masalah bang. Beneran deh bang" tangannya membentuk huruf v yang artinya 'aku ga bohong'
Gion mengelus kepala adiknya itu,sungguh ia sangat menyayangi Zea. Gion hanya mau yang terbaik untuk adik manisnya itu.
Thankyou for reading don't forget to vote and comment ya 🤍🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEA [ON GOING]
Teen FictionZea Anindita merupakan seorang siswi baru di SH SCHOOL. Ia juga adik dari ketos yang bernama Gion Aditya. Sebenarnya hanya beberapa saja yang tau bahwa si ketos itu memiliki adik,apalagi adiknya secantik Zea. Karna suatu hal, Zea menjadi incaran kak...