chp 14

7 6 6
                                    

          ~~HAPPY READING~~

"PERHATIAN SELURUHNYA UNTUK BERBARIS RAPI!" Teriak Naufal

Murid yang baru berdatangan pun buru-buru lari untuk masuk barisan karna takut jika terkena hukuman oleh Naufal,termasuk Zea.

Setelah semuanya berbaris dengan rapi,semua anggota osis pun juga ikut berbaris didepan mereka.

"Seperti yang kalian tau,hari ini mungkin bakalan lebih lelah dari hari sebelumnya. Jadi nanti gue kasih waktu 15 menit untuk yang belum sarapan" Murid murid yang belum sarapan pagi pun cukup senang mendengarnya.

"Gue gak mau ada drama. Jangan sampe ada yang mimisan segala ataupun pingsan!" Sindir Naufal lagi. Zea yang mendengarnya hanya mendecih,emang dasar mulut emak emak! Bisanya ngungkit yang lalu.

"Gue juga mau kasih tau,kalo hari ini kalian bakalan berkelompok. Tentu aja kelompoknya kita yang nentuin" suara suara mulai terdengar,mereka sedikit tidak setuju,kenapa harus diatur lagi untuk kelompoknya.

"Gue gaada nyuruh kalian ngomong" hening,mereka cukup takut untuk mengeluarkan suara lagi. Naufal itu berbahaya!

"Kecuali untuk keempat orang yang benar menuliskan nama ketua dan wakil ketua osis,mereka berhak memilih siapa kelompoknya"

Arani--selaku sekretaris-- membacakan nama keempat orang yang beruntung.
Tentu saja, Rere dan Tita berjingkrak kesenangan.

"Kalian boleh pilih kelompok sendiri,satu kelompok terdiri dari 6 orang" jelas Arani

"Gimana kalo kita berempat sekelompok aja?" Usul Rere yang diangguki Tita.

"Ayo dong rel,ikut kelompok kitaa" bujuk Tita

"Kalo gue sekelompok kalian,apa untungnya?" Tanya Aurel. Ia tak mau sia sia berkelompok dengan cewe cewe mulut kaleng ini.

"Ntar gue kasih deh yang lo mau!!" Ucap Tita. Aurel tersenyum lalu mengangguk setuju.

"Fix, Zea lo juga harus sama kita!!" Paksa Rere membuat Zea mau tak mau menyetujuinya.

"Terus 2 lagi siapa?" Zea melihat sekitarnya,lalu matanya berhenti pada lelaki yang ia tolong kemarin

Zea menghampirinya dan menariknya
"Tambah dia satu ya?" Ketiga perempuan itu pun melihat lelaki yang dibawa Zea.

"Lo mau kan? Kalo lo gamau,gue colok tu idung" ancam Zea. Lelaki itu mengangguk,ia malas berdebat dengan perempuan ini.

"Satu lagi kayanya harus cowo deh,biar dia ada temennya" usul Tita

"Gue ajak temen bisa gak?" Tanya lelaki yang baru saja diajak Zea.Mereka berempat mengangguk,asal lelaki itu ada temannya.

Lelaki itu pergi menghampiri seorang lelaki dengan babyface nya. Seperti anak SD yang cosplay anak SMA. Bener bener lucu!

"Ayok ikut gue!" Kedua lelaki itupun menghampiri Zea dan yang lainnya.

"Okey,kita udah pas 6! Kak,kita udah selesai milih kelompok!" Rere mengangkat tangannya,dan diangguki Arani.

"Sebelumnya kenalin dulu nama masing masing,mulai dari gue ya. Nama gue Tita Lavinia. Cewe terlucu sepanjang dunia" Aurel memutar bola matanya malas

"Oke kalo gue Reina Andriani,calon pacar ketos!" Zea menatapnya kesal, sedangkan yang ditatap hanya cengengesan.

"Gue Aurel"

"Gue Zea"

"Kok kalian singkat gitu sih perkenalannya!" Sela Tita tak suka

"Nama lo siapa?" Tanya Zea penasaran dengan lelaki yang ditolongnya

"Gue Sagara Albani" Zea mengangguk

"Gue Cozy Marquez,calon bapak Sagara" semuanya melotot mendengarnya

"Becanda" Cozy terkekeh

"Yaampun cozy nih kalo ketawa pengen gue jodohin sama Aurel tau gak!" Aurel yang namanya dibawa bawa tentu tidak terima. Hatinya kan hanya untuk seseorang.

"Harusnya jodohin sama lo sih" ucapan cozy membuat Tita kicep,bisa aja ni cowo!

"Baiklah karna semua udah dapet kelompok masing masing,gue kasih 15 menit buat kalian sarapan,dimulai dari sekarang!" Mereka semua berpencar untuk ke kantin.

Berbeda dengan kelompok Zea,mereka hanya duduk saja. Karna mereka semua sudah sarapan.

"Zee,sini dulu" panggil Gion yang membuat keenam orang yang ada disana menoleh.
Padahal yang dipanggil Zea yang nengok banyak.

"Ish! Nyusahin banget sih!" Cerocos Zea tapi tak urung dirinya tetap menemui Gion. Sebenarnya ia malas, apalagi banyak kakak kelasnya disana.

"Zeaa mauu ikutt dong!" Pinta Rere tapi ditolak Zea mentah mentah. Rere pun hanya merengut.

"Enak banget sih jadi si Zea,punya Abang ketos kaya di wattpad gitu!" Ucap Tita dengan wajah berbinar-binar.

"Zea mah cuma adeknya,ntar gue yang jadi pacarnya lebih seru!!" Rere menaik turunkan alisnya. Pede sekali dirinya.

"Gue heran,kenapa sih lo pas hari pertama itu kaget kalo Zea adiknya si ketos?" Tanya Cozy. Sumpah dia penasaran. Harus banget gitu sampe teriak?

Mereka berempat menatap Rere penasaran
"Oh jadi gini"  cerita Rere mengalir begitu saja,dan berbagai macam ekspresi yang ditampilkan mereka.

✨✨

"Nih,dimakan" Gion menyodorkan sebuah roti selai strawberry kesukaan Zea. Padahal abangnya tau tadi mereka sudah sarapan pagi.

"Nanti abang kasih icecream" ucap Gion lagi membuat Zea menatapnya berbinar. Ah abangnya ini mau menyogoknya ya? Tidak akan Zea biarkan begitu saja.

Zea menetralkan wajahnya,dibuatnya sejutek mungkin. Ekspresinya malah membuat Gion menatapnya gemas.

"Beli sepuasnya" Zea mengangguk lalu pergi begitu saja. Tentu saja sebelum ia pergi,ia mengambil rotinya. Mungkin bisa buat jaga jaga jika dirinya kelaperan.

"Adek lo gemesin banget sih yon!" Ucap Anas tiba tiba. Sebenarnya mereka melihat interaksi kedua adik kakak itu. Apalagi raut wajah Gion yang gemar menjahili adiknya.

"Gausa deketin adek gue!" Anas terkekeh

"Ampunn deh, pawangnya serem banget!!" Anas pergi meninggalkan Gion yang sudah kesal setengah mati dengannya.

"Yon" panggil Biyu yang sedari tadi juga melihat interaksi kedua kakak adik itu

"Sebenarnya tanpa gue bilang sih pastinya lo udah ngelakuin hal ini. Tapi gue saranin buat jagain Zea terus" Gion tau. Gion juga paham. Semampunya dia untuk menjaga adiknya itu.

"Gue kepikiran buat pindahin Zea ke sekolah lain" ucap Gion lirih

"Bukannya itu malah bikin adiklo dalam bahaya? Karna lo gabisa ngawasin dia dari dekat?" Benar juga. Gion tidak terfikirkan itu. Dia tidak tau kalo bukan disekolah ini saja kejadian itu terjadi.

"Terus menurutlo gue harus gimana?" Tanya Gion melirik tempat Zea berada.

"Biarin aja dia deket sama Rafael cs" Gion menggeleng

"Gue gamau nempatin adek gue dalam bahaya"

"Tapi gue rasa, Rafael bisa ngejagain adeklo" Gion menatap wajah Biyu datar

"Maksud gue,selain lo kan dia juga bisa dijagain Rascal" Gion diam saja. Sebenarnya Biyu benar,tetapi ia masih kesal dengan sikap Rafael.

"Gue gabisa percaya mereka lagi" Biyu menghela nafasnya.

"Gue paham kok, gue bakal bantuin lo jagain Zea" Gion mengangguk saja. Intinya ia tak mau kalo adiknya sampai berurusan dengan Rascal.


THANKYOU FOR READING DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT 🤍🤍🤍

ZEA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang