Note: ramein dong. kita next secepatnya!
.
.
.
."Wah gilaaa? Serius lo sebegitu menakutkannya geng Angel's?" Novia melotot menatap Beca dipantulan cermin. Gadis itu benar-benar dibikin kehabisan kata tak tau harus bagaimana lagi.
"Selain mereka yang nyerang geng Vegos habis-habisan sampai bakar markas Vegos, dan mereka yang ternyata adalah mafia berkedok geng anak SMA, apalagi yang paling parah?" Novia bertanya semakin penasaran.
"Salah satu inti Angel's dibunuh oleh inti lainnya."
"SERIUS?"
Beca mengangguk percaya diri atas info yang dia bagikan. "Lo tau? Kejadian pembunuhan itu yang akhirnya bikin geng Angel's bubar untuk yang ke dua kalinya. Dan terlepas dari kejadian itu juga, sebenarnya udah banyak yang menjadi korban. Yang meninggal udah banyak, Nop."
"Gila."
"Emang gilaa. Sekarang lebih gila lagi, anaknya sekelas sama kita. LO BAYANGIN ANJERRR?! ANAK DARI MANTAN KETUA ANGEL'S SATU KELAS SAMA KITA? WATEPUK GURL!"
"BECAAA GUE TAKUTTTT HUAAA!!!"
Toilet siang itu menjadi tempat pelarian Novia dan Beca setelah pelajaran Pak Tora usai dan Kezia mengajak keduanya untuk menghampiri anak baru. Mereka, Novia dan Beca yang telalu takut lebih memilih menjauh dari Kezia dari pada terlibat masalah.
Novia menatap dirinya lagi yang pucat di cermin, sebelum memilih untuk membasuh wajahnya kembali.
"Nop? Kezia kok nggak cerita ya dia bestian sama anak baru itu?"
"Ya mana gue tau. Mungkin gak mau dijauhin kita kaya sekarang ga, sih?"
Beca mengangkat bahu ringan. "Tau deh. Intinya sekarang gue nggak mau terlibat apapun sama dua anak baru itu."
Novia menganggguk. "Sama, gue juga. New rules, jangan cari gara-gara sama dua anak baru itu. Jauhi mereka."
Beca setuju. "Yaudah yuk, kantin. Haus gue, nih."
"Ayoo!"
Keduanya bergandengan lengan keluar dari dalam toilet. Setidaknya masih aman sampai seseorang yang baru keluar dari toilet cowo menubruk bahu Novia dengan kencang.
"Aduhhh—"
"LO ANAK BARU NGGAK USAH IKUT CAMPUR, ANJING!"
Bugh.
"AAAAA!"
Novia dan Beca seketika menjerit karena terkejut. Cowo yang menubruk bahu Novia tadi dibanting oleh seseorang yang lainnya ke area tempat sampah hingga tumpahlah isi sampah-sampah di sana.
Cowo yang dibanting meringis. Yang ingin menghajarnya bergerak maju akan memukul. Novia bergegas menghentikan.
"WOI DEWA LO APA-APAAN SIH?" berang Novia pada cowo yang akan memukul lawannya.
"Minggir!"
Sekali tarik, cowo yang bernama Dewa itu mengangkat lawannya hingga berdiri dari posisi jatuhnya tadi. Novia dan Beca menatap dalam ketakutan. Disana, nyalang mata Dewa kilat akan kebencian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASIA
Mystery / ThrillerElbiana Angelista adalah mantan ketua dari geng Angel's yang sekarang seorang detektif. Dia mengejar pembunuh yang membunuh sahabatnya Gleo. Melalui kasus yang terjadi saat ini, Angel memburu kebenaran di balik kejahatan di masalalu karena semuanya...