19. Penyesalan Terdalam

5 1 0
                                    

[All & Sumin Parents]

"Doy, lo mau temenin gue?" tanya Nayoung tiba-tiba.

"Kemana?"

"Rumah Orangtua nya Sumin."

_______________________

Tok tok

"Permisi" ujar Nayoung dengan sopan.

"Ada apa?" tanya Mama Sumin yang barusan membuka pintu.

"Sumin sedang di rumah sakit, apa tidak ingin mengunjungi nya?" tanya Nayoung.

"Tidak. Paling anak itu sedang berbohong" kata Mama Sumin enteng.

"Dimana Papa Sumin?" tanya Nayoung sedikit kesal. "Di dalam" jawab Mama Sumin.

"Bisa tolong panggil kan? Ada yang ingin saya omongin dengan kalian" ujar Nayoung.

"Ya" sahut Mama Sumin.

Nayoung dan Doyoung menunggu di luar selama beberapa menit.

"Ada apa mencari saya?" tanya Papa Sumin.

"Saya cuma mau bilang satu hal" ujar Nayoung.

"Apa?" tanya Mama Sumin agak kesal.

"Temui Sumin di rumah sakit Florence karena pukul 1 pagi, anak anda sudah tiada" kata Nayoung.

"MAKSUD KAMU?" bentak Papa Sumin.

"Ingat sopan santun anda" ujar Doyoung pada akhirnya.

"Tunggu, kau bilang apa tadi?" tanya Mama Sumin. "Sumin telah tiada, nyonya Lim Goeun" jawab Nayoung sekali lagi dengan nada sopan walaupun dia sedang menahan amarah nya.

"Ini tidak mungkin kan? Gak. Anak saya masih hidup kok, saya yakin dia kuat" ujar Mama Sumin.

"Kami serius bibi, untuk apa kami berbohong?" tanya Nayoung pada akhirnya.

"Antar kan saya" pinta Mama Sumin.

"Ya, baiklah" sahut Nayoung.

Mereka pun tiba di rumah sakit. Sumin sebentar lagi akan di pakai kan kain kafan.

"Suminie.. Bangun nak" ujar Mama Sumin sambil menangis.

"Nak kamu mau Mama dan papa hadir ke hari kelulusan kamu kan? Bangun nak, sebentar lagi hari kelulusan.." sambung Mama Sumin.

"Nak.." suara serak milik Papa Sumin, mendekati tubuh sang anak yang sering dia pukuli, bentak, bandingi dengan anak teman nya.

"Maafin papa nak.. Sumin, papa mohon kamu bangun nak. Kamu mau papa berenti mukulin kamu kan?" ujar Lim Junhun, papa nya.

Dokter datang ke ruangan Sumin, dia akan segera memandikan jenazah Sumin. Suara tangisan kembali terdengar dari orangtua Sumin.

"Mereka jahat, Sumin. Tapi bisa-bisa nya lo ga pernah benci sama mereka sedikit pun? Lo hebat Sumin." batin Hyuna.

"Nay?" panggil Hyuna.

Nayoung tetap diam dan menundukan kepala nya.

"Nay? Lo gapapa kan?" tanya Hyuna, terlihat sedikit panik.

"Ga ada yang gapapa, Hyuna" jawab Nayoung.

"Gausah mentingin orang lain na, kalo mau nangis silahkan, nangis aja" ujar Nayoung.

[1] STARLIGHT ; UNA STORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang