2. Basecamp (1)

10 2 0
                                    

Sepulang sekolah, mereka pun berkumpul di parkiran. Kali ini hanya Nayoung dan Hyuna yang membawa kendaraan. Hyuna lebih menyukai membawa motor ke sekolah nya dengan alasan terlalu repot jika harus memarkirkan mobil di parkiran. Sedangkan Sumin, hari ini dia sedang tidak membawa mobil karena mobil nya sedang berada di bengkel.

"Yuju, kamu sama aku, ya?" Tanya Hyuna yang memastikan Yuju agar tidak lupa.

"Iya, aku akan bekerja dan kau akan memesan makanan disana bukan?" Jawab Yuju dan diangguki sama Hyuna.

"Xinn, kau mau membantu paman Zhei terlebih dahulu apa bagaimana?" Tanya Sumin.

"Iya kak, aku akan membantu paman nanti. Tapi aku akan diantar oleh Chenle." Jawab Xinn.

Chenle adalah sepupu Xinn, anak dari paman dan bibi nya. Mereka berdua satu sekolah, tetapi berbeda kelas.

Lalu, Nayoung pun ingin memasuki mobil nya tetapi di tahan oleh Xinn.

"Kak." Panggil Xinn.

Lalu semua nya (kecuali Saeyoung) noleh secara bersamaan.

"Aku memanggil kak Nayoung, hehe." Ujar Xinn di sertai kekehan kecil.

"Kenapa, Xinn?" Tanya Nayoung.

"Kak Nayoung, kamu di cariin oleh Kak Doyoung." Ujar Xinn.

"Hm."

"Dia menyuruh kakak untuk menghampiri nya ke ruang osis sebentar saja, kata nya." Ujar Xinn.

"Lalu, kenapa dia memberitahu nya kepada mu?" Tanya Sumin kebingungan.

"Tentu dia tahu, kalau dia langsung memberitahu kepada Xinn aku tak akan bisa menolak nya." Ujar Nayoung dingin dan pergi ke dalam sekolah lagi.

Sesampai nya di ruang osis, Nayoung pun langsung terdiam melihat Doyoung yang sedang berpelukan dengan Sejeong. Nayoung mengetahui kalau mereka dahulu nya adalah sepasang kekasih yang kini sudah putus, tetapi banyak rumor dari orang-orang kalau mereka berdua kembali menjalin hubungan.

"Ada perlu apa?" Tanya Nayoung yang langsung memasuki ruangan itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Loh, bisa kah kau ketika terlebih dahulu pintu itu? Sangat tidak sopan, apa kau tidak di ajarkan etika oleh orangtua mu?" Kesel Sejeong.

"Tutup lah mulut mu, aku tidak sedang berbicara dengan mu. Jangan memancing amarah ku, Sejeong." Ujar Nayoung dingin.

"Kau terlalu berani untuk mengatakan hal itu, Jung Nayoung." Ujar Doyoung dingin.

"Kalian sama saja, terlalu banyak omong tanpa melakukan sesuatu. Bahkan aku bisa patahkan leher kalian berdua jika kalian mau." ujar Nayoung dengan wajah nya yang sudah penuh dengan amarah.

Seketika Sejeong terdiam setelah mendengar perkataan Nayoung.

Dahulu, Nayoung adalah seorang anak nakal. Dia selalu memukul seseorang yang menganggu nya tanpa berfikir terlebih dahulu. Tetapi sejak dia di jodohkan oleh orangtua nya, entah mengapa sifat nya yang dahulu kembali muncul dan membuat nya menjadi semakin parah.

Sejeong yang mendengar perkataan Nayoung pun bergedik ngeri kemudian dia pun keluar dari ruangan OSIS.

"Katakan, sekarang." Kata Nayoung.

"Besok fitting baju." Ujar Doyoung.

"Ck, menyusahkan." Kata Nayoung.

"Memang." Balas Doyoung.

"Akan ku usahakan." Kata Nayoung lalu pergi ninggalin ruangan osis.

Nayoung berfikir ada suatu hal yang sangat penting, ternyata tidak begitu penting bagi nya. Kalau tahu seperti itu lebih baik Nayoung tidak mendatangi ruangan itu saja.

[1] STARLIGHT ; UNA STORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang